Selamat Jalan Kakek Tercinta
Selamat Jalan Kakek tercinta
Kakek yang kami cintai telah pergi meninggalkan kami, pastinya Allah lebih sayang kepadanya. Dialah H Amir bin Ismar, orang tua teladan yang patut menjadi contoh buat anak, mantu, cucu dan bahkan masyarakat di sekitarnya karena sosoknya yang bersahaja, baik, penyabar, penyayang dan pekerja keras. Sewaktu SD kelas 5 ayahnya meninggal, sedangkan ibunya menikah lagi, sejak saat itu Beliau merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai montir demi menyambung hidupnya dan mencari pengalaman , keras kehidupannya membuatnya gigih dan selalu bekerja keras Berkat kerja keras dan keceedasannya di bidang montir diterimalah Beliau di perusahaan NV Mas di daerah Kuningan Jakarta sebagai montir di kantor tersebut. Selama menjadi karyawan Beliau menunjukkan etos kerja yang sangat baik, hampir tidak pernah telat masuk kerja dan sangat rajin. Banyak prestasi yang didapat diantaranya adalah sebagai karyawan terbaik selama bertahun-tahun, dan hampir saja akan pekerjakan sebagai montir di Singapura, namun karena saat itu pendidikan beliau tidak lulus SD dan kemampuan bahasa Inggris yang mendukung akhirnya kesempatan emas itu tidak didapatkan, namun yang demikian itu tak mengurangi kecintaannya dan kesungguhannya menjadi montir di perusahaan tersebut.
Di usia 25 tahun Beliau menikah dengan gadis sekampungnya bernama Mintarsih dan dikaruniai 6 anak yang semuanya laki-laki. Menetap dan membesarkan semua anaknya di Jakarta tak jauh dari kantornya. Walaupun keduanya tidak merasakan pendidikan yang tinggi bahkan tidak lulus SD tapi semua anaknya disekolahkan hingga ke perguruan tinggi.
Setelah pensiun dari tempat kerjanya nyaris tidak ada aktivitas berat yang dilakukannya, hari- harinya diisi dengan membesarkan anak- anak dan merawat cucu. Di usia senjanya beliau lebih banyak meningkatkan ibadahnya dengan aktif mengikuti pengajian, rutin membaca al-quran, melaksanakan ibadah -ibadah sunnah dan lain sebagainya. Beliau juga sangat sayang, dekat dan perhatian kepada semua cucu-cucunya. Namun sekitar 2 tahun belakangan ini sedikit- sedikit berbagai penyakit mulai menggerogoti tubuhnya yang sudah mulai rapuh. Mulai dari penyakit diabetes, darah tinggi, jantung, penyempitan pembuluh darah hingga divonis gagal ginjal stadium IV. Walaupun mengidap berbagai penyakit berat, namun semangat ingin sehatnya sangat tinggi. Terbukti dengan disilpin minum obat dan cek kesehatan yang rutin. Keluarga terutama sang istri sangat telaten merawatnya dan memperhatikan kesehatannya. Seminggu menjelang berpulangnya ke Ilahi Rabbi, kesehatannya semakin menurun dan memburuk, yang biasanya Beliau masih bisa berjalan sendiri untuk istinja di kamar mandi, tp saat itu sudah tidak bisa lagi, kakinya lemas dan aktivitas istinjanya dibantu istrinya, namun Beliau tidak pernah lupa akan waktu salat, itu yang membuat kagum, kesalehannya begitu terlihat, masya Allah. Setiap azan berkumandang segera siap- siap untuk bersuci dan segera melaksanakan solat. Hari Minggu kemarin di saat hari berpulangnya Beliau sudah sangat lemah hingga tidak mampu lagi melakukan gerakan solat, namun masih tetap melaksanakan salat dibimbing oleh istrinya . Tepat setelah salat isya Beliau berpulang ke Ilahi Rabb dengan sangat tenang, mudah dan senyum, seolah hanya tidur yang sangat tenang. V Selamat jalan Kakek....semoga Allah ampuni semua dosa dan Allah maafkan segala khilaf, Surga Firdaus menantimu. Aamiin
@Tagur hari ke-15, Pamulang, 08 April 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar