Umi Kalsum

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tak Kuduga Kau Menetas

Tak Kuduga Kau Menetas

Awal Maret 2021, merebak wabah penyakit Newcastle (ND) di lingkungan rumahku, ND adalah penyakit pada unggas yang fatal (mematikan). Di Indonesia penyakit ini juga populer sebagai tetelo, diambil dari nama dalam bahasa Jawa, thethelo. Hampir Seluruh ayam peliharaanku mati mendadak. Setiap sore aku dan suami selalu mengecek kesehatan mereka, tetapi esok pagi selalu kutemukan mereka mati kaku satu persatu. Dimulai dari ayam keturunan bangkok yang baru berusia dua bulan mati di pagi hari, kemudian yang lain ikut mati, tak ketinggalan pula sepasang ayam kalkun yang sangat besar dan gagah, ayam blasteran pelung dan sepasang ayam bangkok yang besar. Begitu juga bebek yg ku punya ikut mati.

Aku juga punya dua induk ayam yang sedang mengerami telurnya. Setiap hari kuberharap segera berakhir wabah ini, aku juga sudah berusaha menghilangkan wabah ini dengan membersihkan kandang dan menyemprotkan disinfektan ke kandang dan sekitarnya agar kondisi seperti normal, bisa hidup dengan tenang seluruh unggas peliharaanku. Ayam putihku berhasil menetaskan telurnya dan alhamdulilah selamat dan memiliki 6 anak. Ayam kedua ayam betina hitam yang sedang mengerami telurnya tiba-tiba mati. Kaget sekaligus sedih melihat 6 telur yang sedang dierami ditinggal mati oleh induknya.

Telur-telur yang ditinggal ayam hitamku tidak segera kubuang, walaupun awalnya sempat kuberpikir mungkinkah dierami oleh induk lain. Karena kuambil untuk dimakanpun tak mungkin karena sudah masuk proses pengeraman. Jadi kuputuskan tuk dibiarkan diletakkan di atas genting kandangnya. sangat kebetulan cuaca panas selama 3 hari dan tidak ada hujan, yang artinya 6 telur tersebut terkena panas sempurna.

Hari ke-4 suatu keajaiban terjadi, seperti biasa sore hari aku mengecek kandang ayam dan anak ayam putih yang masih hidup. Terdengar suara kecil yang berasal dari telur yang kuletakkan di atas genting kandang. Kulihat ada pergerakan dan tekanan yang berasal dari cangkang telur. Kucoba bantu membuka cangkang tersebut, dan ternyata....Masya Allah anak ayam muncul di balik cangkang yang menurutku tak mungkin bisa menetas karena ditinggal mati induknya. Allah sungguh hebat, telur-telur yang kuanggap gabuk dan bahkan membusuk ternyata bisa menetas tanpa induknya. Dari 6 telur yang ada, hanya 3 yang berhasil menetas menjadi anak ayam.

Telur ayam bisa menetas sekitar 21 hari sejak berada dalam masa inkubasi atau pengeraman. Pengeraman tersebut bisa menggunakan bantuan mesin penetas maupun pengeraman alami oleh induk ayam. Nah....pengalaman yang kualami mungkin suatu kebetulan ataupun bentuk kuasanya Allah yang telah menakdirkan telur tanpa induk bisa menetas yang memang tak kuduga. Wallahu a`lam bishowab. Semoga kubisa menjaga dan memelihara amanah ini hingga ayam ini dewasa, dan semoga mereka kuat bertahan hidup tanpa induk. Aku letakkan mereka di box kayu dan kuberi lampu agar mereka selalu hangat seperti anak ayam lainnya yang mendapat kehangatan di balik tubuh induknya.

@Tantanganmenulis gurusiana hari ke-12, pamulang, 18-03-2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post