BERAGAM CARA MELESTARIKAN BAHASA DAERAH
Di Indonesia terdapat ratusan suku, budaya dengan bahasa daerahnya masing-masing. Menurut sebuah sumber, jumlah bahasa yang tersebar di 34 propinsi di Indonesia sebanyak 718 bahasa. Setiap suku mempunyai bahasa daerah yang digunakan untuk berkomunikasi dan bertukar informasi dengan sesama anggota suku.
Seiring dengan berkembangnya jaman dan derasnya arus globalisasi yang sulit dibendung, bahasa daerah banyak ditinggalkan oleh warganya sendiri. Anak-anak sudah dengan luwesnya berbicara dengan menggunakan bahasa nasional atau Bahasa Indonesia baik di sekolah, dilingkungan dengan teman-temannya bahkan di dalam keluarga sekalipun. Anak-anak terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dengan anggota keluarganya. Bahasa daerah hanya dipakai oleh sesama orang dewasa.
Generasi muda sudah hampir tidak menggunakan bahasa daerah secara halus dan sesuai dengan tingkat penggunaannya kepada siapa ia berbicara. Contoh Bahasa Jawa mempunyai beragam cara penyampaian kepada lawan bicara, berdasarkan usia, senior dan yang dihormati. Apakah kepada yang lebih muda, teman sebaya, atau orang yang lebih tua. Semua tidak bisa disama ratakan. Hal ini berbeda dengan Bahasa Indonesia, yang mana berlaku sama untuk semuanya. Intinya bahasa daerah ( misal Bahasa Jawa ) jauh lebih sulit daripada Bahasa Indonesia.
Dalam rangka melestarikan budaya dan bahasa daerah yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia , berbagai upaya harus dilakukan. Tujuannya agar bahasa daerah tidak akan hilang karena ditinggalkan dan jangan sampai akan menjadi sejarah yang hanya bisa diceritakan kepada anak cucu kita. Ada beberapa ide untuk melestarikan bahasa daerah, diantaranya adalah sebagai berikut.
Pertama, membiasakan menggunakan bahasa daerah di lingkungan keluarga. Latih dan didik anak-anak kita dengan menggunakan Bahasa daerah yang baik dan benar sehingga mereka bisa menerapkannya kepada orang lain terutama kepada orang yang lebih tua di lingkungan sekitar. Anak yang bisa berbahasa daerah dengan baik dan benar pasti akan mendapat apresiasi dari orang lain sebagai anak yang sopan dan menghormati orang lain.
Cara kedua dalam melestarikan dan membuat generasi muda mencintai bahasa daerah yaitu sering diadakan kegiatan yang mengharuskan menggunakan bahasa daerah. Contoh dalam pelajaran mulok bahasa daerah di sekolah, bahasa pengantar dan komunikasi serta interaksi antar siswa dan guru harus menggunakan bahasa daerah tersebut. Dengan demikian, semua siswa diharuskan menggunakan bahasa daerah. Apabila ada siswa yang kurang benar berbahasa bisa dibenarkan oleh guru.
Kegiatan lain yang bisa juga dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan wajib berbahasa serta berbusana daerah dalam waktu yang ditentukan. Kegiatan tersebut bisa ditambahkan dengan kompetisi lain misalnya lomba pidato bahasa daerah, acara kesenian drama dengan pembawa acara dan pemain menggunakan bahasa daerah. Dengan demikian para siswa termotivikasi untuk menggunakan bahasa ibu. Cara lain yang bisa dilakukan dalam melestarikan bahasa daerah adalah mengharuskan pemakaian bahasa daerah di forum perkumpulan semacam reuni atau kegiatan tertentu.
Yang paling penting untuk diperhatikan bahwa kita bangga dengan bahasa daerah kita. Kita yang mempunyai bahasa daerah kita juga yang harus menjaganya. Banyak sekali orang asing yang belajar Bahasa daerah. Jangan sampai orang lain lebih menguasai Bahasa daerah kita. Yuk, kita cintai apa yang kita punya dengan cara memeliharanya supaya negara kita tetap memiliki beragam budaya, adat istiadat serta bahasa daerah yang memperkaya kebudayaan bangsa Indonesia yang besar.
Profil Penulis:
Penulis bernama Umi Lestari, saat ini tinggal di Madiun dan mengajar di MTsN 12 Madiun. Penulis telah menulis sebuah buku solo berbentuk Novelet dengan judul Magnolia dari Florida. Selama menjadi anggota Media Guru, penulis telah beberapakali memenangkan lomba menulis yang diadakan setiap bulan. Penulis dapat dihubungi di [email protected] atau nomor 085331226377.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap. Semoga lolos Bunda.
Mantap sekali ulasannya Bund say. Sukses sll
Izin follow ya ibu