
Doa Guruku
Oleh : Umi Maghfiroh
# Tagur 107
# Remidi 3
Kupatut sekali lagi gambar diriku didepan cermin ukuran badanku. Yes, keren sudah penampilanku. Malam ini, aku berjanji kepada Nayla untuk berkenalan dengan orang tuanya sekaligus meminta ijin untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Kulirik jam ditangan kananku, 18:30. Kusambar kunci mobil didekat meja televisi, dan bergegas menuju garasi.
Sudah hampir satu tahun aku menjalin hubungan dengan Nayla, gadis manis berlesung pipit yang ku kenal saat makan siang di foodcourt dekat kantorku. Dia mahasiswi semester akhir yang sedang menyelesaikan skripsinya. Setelah kami berkenalan, ternyata dia berasal dari kota yang sama denganku. Saat ini aku menjadi pegawai di sebuah Bank milik pemerintah di kota tempatku kuliah. Kali ini aku pulang untuk Nayla, untuk membuktikan kesungguhan niatku menjadikannya pendamping hidupku.
Tak terasa, sampai sudah di depan rumah Nayla, yang kuikuti arahnya lewat Google Map yang dikirim Nayla. Jujur aku belum pernah bertemu dengan keluarganya, pun melihat foto orang tuanya. Dengan hati yang berdebar kencang, aku memasuki gerbang rumah Nayla dan disambut oleh Nayla dengan senyum termanis yang membuatku jatuh cinta. Dia mempersilahkanku duduk di ruang tamu, sedangkan dia memanggil orang tuanya. Kulihat ayah Nayla datang terlebih dahulu dan menyapakuku dengan hangat, tak berapa lama, kulihat seorang wanita yang aku sangat mengenalnya. Kami saling beradu pandang. Beliau tersenyum,
“Sepertinya aku mengenalmu” kata beliau.
“Iya, Bu, saya Reihan, murid SD Bu Rahayu” kuambil tangan beliau dan kucium dengan penuh takdzim.
“Iya, kamu Reihan, muridku SD yang pintar” Alhamdulillah, ternyata beliau masih ingat denganku. Kamipun membincang banyak hal. Bu Rahayu pindah tempat tugas setelah kelulusanku. Kehangatan keluarga Bu Rahayu saat menjamuku membuatku seakan menemukan kaluarga baru setelah ayahku meninggal dua tahun yang lalu.
Betapa bahagianya aku, bertemu dengan Bu Rahayu, guru SDku yang sabar dan bijaksana. Aku ingat dulu beliau pernah bilang kepadaku, “ Han, semoga besok kamu jadi menantuku, ya, karena kamu baik dan pintar”. Sungguh, doa guruku beberapa tahun yang lalu ternyata dikabulkan. Terima kasih Tuhan atas semua karuniamu.
#Berdasarkan Kisah Nyata.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Senangnya bertemu kembali dengan guru. Keren bu
Alhamdulillah doa yang diijabah Allah. Salam sehat dan sukses selalu buat bunda sekeluarga. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS.
Menarik sekali ceritanya Bunda
Alhamdulillah turut senang dan bahagia. Doa tulus gurunya ternyata makbul. Salam bahagia selalu Dinda sayang.
Kisah nan menawan. Sehat dan sukses selalu Bu cantik
Kisah nan menawan. Sehat dan sukses selalu Bu cantik
Alhamdulillah akhirnya doa Bu guru terkabul. Baarakallaahu fiik ibu Umi Maghfiroh
Doa yang terindah buat anak-anak agar menjadi kebanggaan orangtua dan agama ya bun
Iya, Bund. Alloh akan sellau mengabulkan doa terbaik dari hambaNya. Terima ksih telah mampir disini, Sukses selalu untuk Bunda Andi Alnillah
Mantap kisahnya, Bu. Bermula dari doa... Salam sukses, Bu.
Mantap Bunda. Sukses selalu sahabat Mari saling berkunjung dan menginspirasi
MaasyaAllah. Luarbiasa, doa guru.
Takdir tak pernah meleset. Jika sudah jodoh takkan ke mana. Keren pentigraf Bunda Umi Maghfiroh.
Kebaikan yang berkesan. Murid yang jadi menantu. Barokalloh. Sip pentigrafnya.