Entahlah
Oleh : Umi Maghfiroh
# Tagur ke 98
# Remidi 3
Entahlah, terkadang hati ini terasa gamang
Memandang laku kehidupan yang silih berganti
Susah, senang, sedih dan bahagia hadir mengiringi
Entahlah, terkadang hati ini menelisik
Mencoba mancari makna dari sebuah peristiwa
Belajar menghamba dengan segala rasa
Entahlah, terkadang hati ini bertanya
Apakah jalan ini menuju ke satu arah yang sama
Seperti Sabda Sang pemilik semesta
Entahlah, aku, kamu, kita, tak akan pernah tahu
Hanya berharap Kasih dan SayangNya
Untuk menjadi pantas memasuki JannahNya
Tak perlu menilai, karena kita tak layak menjadi penilai,
Tak usah mencela, karena kita bukan orang yang sempurna,
Aku, kamu, dan kita. . . hanyalah seorang hamba yang tak punya kuasa apa-apa . . .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
Keren menewen puisinya mbak. Sukses selalu
Kerennya bu, salut dengan pilihan katanya
Salam sehat dan sukses selalu buat bunda sekeluarga. Tetap semangat pantang kendur ya bunda. SKSS dibuat santai saja yang penting tugas utama terselesaikan.Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS. Puisinya keren menewen bunda.
Keren puisinya, Bu. Salam sukses selalu.
Keren puisinya, sukses selalu bu
Keren puisinya
Betul sekali, kita tak tahu ibadah kita sudah layakkah?. Semoga senantiasa ikhtiar menjadi hamba yang bertakwa. Sukses untuk Bunda Umi Maghfiroh
Kereeeen ... Indah sekali.
Puisi yang sangat keren bun, salam literasi