Salam
Oleh : Umi Maghfiroh
# Tagur ke 96
# Remidi 3
Sore itu Ayah, Bunda dan Ara sedang duduk didepan televisi melihat sebuah sinetron komedi yang digemari banyak orang. Tiba-tiba Kak Rio masuk rumah tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu.
“Eh, Kakak, kalau masuk rumah salam dulu, dong!” kata Ara mengingatkan Kak Rio.
“Maaf, lupa, Assalamualaikum…” ujar Kak Rio sambil mengatupkan kedua tangannya didada dan berlalu ke belakang.
“Waalaikum salam, besok jangan lupa lagi, lo, ya” kata Ara mengingatkan kakaknya itu.
“Siap, Ara yang cantik…” jawab Kak Rio.
Ayah dan Bunda tersenyum sambil mengacungkan kedua jempol kepada Ara. Dan Arapun tersipu malu.
“Bunda, kenapa kita diminta mengucapkan salam saat masuk ke rumah?” tanya Ara.
“Karena ucapan salam yang lengkap adalah doa, yang artinya “Keselamatan atas kalian semua dan Rahmat dan Barokah dari Alloh untuk para penghuni rumah,” jawab Bunda.
“Terus, kalau Walaikum salam artinya apa, Bun” tanya Ara yang masih penasaran.
“Itu, doa balasan bagi penghuni rumah, atau yang mendengarnya, yang artinya “Dan atas kalian juga keselamatan, Rahmad dan Barokah dari Alloh” dengan sabar Bunda menjawab pertanyaan kritis Ara.
“O, begitu, ya, Bun. Tapi kenapa teman Ara, kok, tidak mengucapkan salam, ya, Bund” tak hentinya Ara terus bertanya kepada Bundanya.
“Mungkin mereka lupa. Jadi, Ara yang seharusnya mengingatkan mereka agar mengucapkan salam ketika memasuki rumah. Agar kita mendapatkan doa dari banyak orang, iya, kan?” jawab Bunda.
“Iya, Bun. Kata Bunda, mengingatkan orang yang salah, dapat pahala, kan?”
“Betul, pinter, Ara. Kalau kita mengingatkan orang dengan cara yang baik, maka kita mendapatkan pahala. Dan Alloh akan menyayangi kita” ujar Bunda sambil memeluk dan mencium kening Ara yang cantik dan pintar.
“Besok, Ara yang akan mengingatkan teman-teman Ara, Bund” kata Ara dengan penuh semangat.
“Bilangnya bagaimana?” tanya Bunda
“Teman-teman, kalau mau masuk rumah, ucapkan salam, ya, karena kita harus saling mendoakan” kata Ara yang bergaya seperti seorang pendakwah.
Bunda mengacungkan jempolnya dan Ayah tersenyum dibalik koran yang dibacanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hmmm...Ara anak cerdas dan shaleh. Cernaknya keren dan penuh dengan nasihat. Salam literasi.
Cernaknya mantap
Benar sekali bunda. Biar orang lain abai, yang penting kita dan keluarga taat pada pemerintah. Ceritanya juga keren. Lanjutkan dengan karya berikutnya agar terwujud buku tunggal kumpulan cerita anak. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS.
Cernak edukatif nan menawan. Sehat dan sukses selalu
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ibu Umi Maghfiroh
Cerpen yang sarat Pembelajaran karakter Bunda. Salam sukses selalu.
Keren Bu. Sarat makna. Sapa, salam, dan senyum.Sukses selalu ya Bu. Salam sehat.
Semakin piawai mengasah kreativitas menulis cernak. Sukses untuk Bunda Umi Maghfiroh.
Cernak yang keren Bund ada nilai karakternya. Sukses dan sehat selalu
mantap keren cadas... anak cerdas...sukses selalu bunda Umi... salam literasi dari Banyumas
Tatkala si kecil menyampaikan sebuah nilai di depan orang yang lebih dewasa, ia tampak lebih konsisten memegang teguh yang didapatnya. Terima kasih Ara. Salam sehat Bun.