Umi Nasikah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.1 -2

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.1 -2

JURNAL REFLEKSI

MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

NAMA

: UMI NASIKAH, S.PdSD

ANGKATAN

: 7 KABUPATEN TULUNGAGUNG

KELAS LMS

: 218

UNIT KERJA

: SDN PODOREJO 02

Refleksi minggu ini saya akan menuliskan apa yang telah saya lakukan dan saya alami selama satu minggu , apa yang menarik buat saya kemudian rencana selanjutnya yang akan saya lakukan dalam minggu selanjutnya jurnal refleksi minggu ini saya menggunakan model I yaitu 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) atau 4P yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

Peristiwa

Alhamdulillah minggu ini masih diberikan kesehatan sehingga masih bisa mengikuti pendidikan Guru penggerak.Hari Senin dan Selasa 3 dan 4 April 2023 adalah tahap alur diskusi eksplorasi konsep di LMS. Rabu 5 dan 10 April saya bersama teman CGP melaksanakan diskusi ruang kolaborasi. Pendampingan Individu ke 4 dilaksanakan pada Sabtu, 8 April 2023 dengan agenda praktik pembelajaran KSE. Demontrasi kontekstual dilaksanakan pada 10 dan 11 April dengan kegiatan mewawancarai 2 Kepala Sekolah untuk merefleksi langkah pengambilan keputusan. Sesi Elaborasi dan Koneksi antar materi dilaksanakan Hari Jumat 14 April 2023, bersama instruktur Yudhistira Aridayan.

Perasaan

Yang saya rasakan ketika saya melalui dua minggu ini adalah merasa tertantang untuk terus bersemangat mempelajari modul 3.1. Tantangan ketika mengerjakan tugas demonstrasi Kontekstual begitu tinggi ketika harus mempraktikkan wawancara dengan kepala sekolah. . Alhamdilillah karena teman teman yang sangat solid dalam berkolaborasi di ruang kolaborasi maka kegiatan terlaksana dengan lancar dan bisa mengunggah tugas sebelum due date.

Pembelajaran

Di minggu ini banyak sekali pembelajaran yang dapat saya ambil untuk modul 3.1 diantaranya adalah sebagai berikut:

Secara umum ada POLA, MODEL, ATAU PARADIGMA yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:

1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)

Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya.

2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain.

3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain

4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang.

PRINSIP BERPIKIR PENYELESAIAN DILEMMA ETIKA

Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Suatu pengambilan keputusan, walaupun telah berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai tertentu, tetap akan memiliki konsekuensi yang mengikutinya. Pada akhirnya kita perlu mengingat kembali hendaknya setiap keputusan yang kita ambil didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid.

1. PRINSIP MORAL BERBASIS HASIL AKHIR

Prinsip ini fokus untuk dapat mencapai kebaikan terbesar untuk jumlah orang terbanyak. Proses berpikir seperti ini berpijak pada aliran utilitarian yaitu mengerjakan apa yang dapat menghasilkan kebaikan terbesar untuk jumlah orang terbanyak. Pemikiran berbasis hasil akhir senantiasa mengukur atau menguji konsekuensi dari suatu keputusan dengan memperkirakan hasil yang akan diharapkan yang bisa memberikan kebahagiaan terbaik untuk orang terbanyak. Prinsip moral berpatokan pada kepentingan institusi dan bukan pada kepentingan individu.

Pada perkembangannya prinsip ini mendapatkan kritik di kalangan ahli filsafat salah satunya yang mengatakan bahwa manusia pada dasarnya tidak bisa memprediksi semua akibat atau konsekuensi dari setiap keputusan atau tindakan-tindakannya untuk melihat semua konsekuensi dari perilaku seseorang individu saja belum tentu bisa lebih-lebih konsekuensi dari tindakan sebuah masyarakat

Contoh dari kritik pada saat manusia membangun reaktor nuklir apakah mereka memperkirakan bagaimana sebaiknya pembuangan limbah dari pabrik-pabrik reaktor nuklir tersebut

2. BERPIKIR BERBASIS PERATURAN (Rule-Based Thinking)

Bagi para ahli filsafat prinsip ini sering disebut prinsip diatologis yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti tugas atau kewajiban sehingga prinsip dilema etika ini bukan berpusat pada konsekuensi atau hasil akhir namun berpusat pada apa tugas kita apa kewajiban yang patut kita lakukan. Seseorang akan bertindak sesuai peraturan yang berlaku dan orang tersebut mengharapkan orang lain pun bertindak mengikuti sesuai dirinya.

Kritik terhadap prinsip ini pada penerapannya prinsip ini dianggap terlalu kaku dan mengabaikan keberagaman individualitas manusia, bahwa mereka tidak terlalu memperdulikan hasil yang akan didapat namun lebih fokus kepada prinsip atau aturan dasar yang diyakini selalu berpatokan pada sudah menjadi tugas atau kewajiban. Dengan demikian bisa jadi peraturan itu sendiri yang salah secara prinsip sehingga ketika seseorang sedang menggunakan pengambilan keputusan berdasarkan aturan dia sedang melakukan kesalahan ganda.

Contoh dari kritik ini bagaimana bila seorang anak yang diwajibkan atau telah berjanji kepada kedua orang tuanya untuk tetap berada di dalam rumah dan dilarang keluar untuk sesuatu alasan apapun sewaktu melihat ayahnya pulang kerja naik sepeda motor dan terjatuh dan terluka di depan jalanan rumahnya apakah anak tersebut tetap berada di rumah dan tidak memperdulikan ayahnya yang terluka di jalanan tanpa ada yang membantu.

3. BERPIKIR BERBASIS RASA PEDULI (Care-Based Thinking)

Prinsip ini dikenal sebagai aturan emas dan telah memainkan peran kunci dalam pembelajaran di hampir semua pengajaran budaya dan agama untuk selanjutnya prinsip Ini memainkan peran kunci pada pendidikan etika lebih penting lagi berpikir berbasis rasa peduli selain memberikan batasan-batasan pada tindakan kita namun juga mendukung agar diri kita memikirkan kepentingan orang lain prinsip ini banyak melibatkan empati seseorang terhadap pihak lain seandainya saya di posisi dia apa yang akan saya lakukan.

Kritik terhadap prinsip ini tetapi prinsip ini terlalu sederhana untuk dianggap sebagai salah satu prinsip etika yang utama prinsip ini tidak memberikan pilihan khusus atau menunjang nilai-nilai kebajikan yang ideal prinsip ini gagal memberikan contoh kebajikan seandainya situasinya melibatkan kedua belah pihak yang sama-sama melakukan tindakan yang kurang terpuji.

Contoh dari kritik ini dua sahabat yang sama-sama menyontek di tes salah satu ditanyakan guru apakah melihat sahabat yang menyontek berpikir bahwa saya tidak akan mengadukan sahabat saya sehingga tidak berkata yang jujur karena beranggapan sahabatnya pun tidak akan mengadukan perbuatannya.

PENGAMBILAN PENGUJIAN KEPUTUSAN

Terdapat 9 langkah yang harus dilakukan untuk pengambilan keputusan dan pengujian keputusan

1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

2. menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3. mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

4. pengujian benar reyek dan salah

v uji legal adalah apakah ada pelanggaran hukum dalam situasi tersebut

v uji regulasi atau standar profesional adakah pelanggaran kode etik atau peraturan etik di dalam situasi ini

v uji intuisi yaitu mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi kita dalam merasakan apakah ada yang salah dalam situasi ini

v uji publikasi yaitu apakah yang akan kita rasakan jika keputusan ini di publikasikan

v uji panutan atau idola yaitu kita membayangkan apa yang dilakukan oleh seseorang yang kita idolakan

Dari ketiga prinsip pengujian ada yang memiliki korelasi dalam prinsip pengambilan keputusan yaitu

uji intuisi berhubungan erat dengan berpikir berbasis peraturan yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam

uji publikasi sebaliknya berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir yang mementingkan hasil akhir

uji panutan atau idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli dimana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta kita untuk meletakkan diri kita pada posisi orang lain

5. Pengujian paradigma benar lawan salah

Paradigma benar dan salah terdiri dari

v Individu lawan kelompok

v Rasa keadilan lawan rasa kasihan

v Kebenaran lawan kesetiaan

v Jangka pendek lawan jangka panjang

6. Melakukan prinsip resolusi

Yaitu menggunakan 3 prinsip penyelesaian dilema mana yang harus kita pakai apakah berpikir berbasis hasil ataukah, berpikir berbasis peraturan, ataukah berpikir berbasis rasa peduli.

7. Investigasi opsi trilema dalam pengambilan keputusan seringkali ada dua pilihan yang sudah kita pilih namun terkadang kita juga memerlukan opsi lain di luar dua pilihan tersebut kita bertanya pada diri kita apakah ada cara yang berkompromi dalam situasi ini sehingga memunculkan pilihan baru itulah yang dinamakan investigasi opsi trilema

8. Buat keputusan

9. Melihat lagi apakah keputusan itu sudah benar dan merefleksikannya

Penerapan ke depan ( Rencana)

Penerapan kedepan adalah saya akan memperdalam cara cara pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berdasarkan nilai nilaikebajikan universal berdasarkan 4 pradigma 3 prinsip dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post