JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.3 -1 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
Refleksi minggu ini saya akan menuliskan apa yang telah saya lakukan dan saya alami selama satu minggu , apa yang menarik buat saya kemudian rencana selanjutnya yang akan saya lakukan dalam minggu selanjutnya jurnal refleksi minggu ini saya menggunakan model I yaitu 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) atau 4P yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.
Peristiwa
Alhamdulillah dua minggu ini masih diberikan kesehatan sehingga masih bisa mengikuti pendidikan. Pada tanggal 6 dan 8 mei 2023 saya melaksanakan demonstrasi kontekstual modul 3.2 yaitu menganalisa video pada LMS. Elaborasi dan Koneksi antar Materi dilaksanakan pada 8 mei 2023 bersama Instruktur. Aksi nyata modul 3.2 dilaksanakan pada 12 Guru Penggerak. Aksi Nyata modul3.2 dilaksanakan pada 12 dan 13 Mei 2023. Mulai dari diri dimulai pada Senin 15 mei 2023, saya melakukan refleksi diri untuk memulai modul 3.2. Kemudian pada hari Selasa 16 Mei 2023 melaksanakan pembelajaran LMS pada alur Eksplorasi Konsep. Forum Diskusi Eksplorasi Konsep dilakukan pada hari berikutnya.
Perasaan
Yang saya rasakan pada saat mempelajari modul 3.2 dan 3.3 ini adalah merasa tertantang untuk terus bersemangat dalam mengikuti pendidikan guru penggerak dimana pada modul ini kita menggali kekuatan atau asset yang kita miliki untuk dipergunakan sebagai sarana pengembangan peserta didik. Kemudian juga sangat antusiasmempelajarimodul 3.3 tentang program yang mendoorong kepemimpinan siswa.
Pembelajaran
Pada alur Demonstrasi Kontekstual modul 3.2 saya secara mandiri melakukan analisisvideo untuk menggali informasi tentang visi misi alur bagja peran pemimpin pembelajaran adan peman faatan asset pada sekolah. Koneksi antar materi membahas tentang kaitan materi pada 3.2 ini dnegan modul modul sebelumnya. Aksi Nyata melengkapi perjalanan pembelajaran modul 3.2 dengan menganalisa asset sekolah saya.
Pada Eksplorasi konsep modeul 3.3 ini banyak hal yang saya pelajari diantaranya adalah
Kepemimpinan Murid
Sesuangguhnya murid punya kemampuan untuk mengambil peran dalam proses belajar
mereka sendiri. Terkadang guru memperlakukan murid seolah-olah tidak bisa membuat
keputusan, pilihan atau memberi pendapat terkait dengan proses belajar murid itu.
Kadang-kadang guru tanpa sadar atau sengaja membiarkan murid menjadi tidak berdaya,
dengan dengan sepihak memutuskan semua yang harus murid pelajari dan
bagaimana murid harus mempelajarinya, tanpa melibatkan peran serta murid dalam proses
pengambilan keputusan. Supaya guru dapat membuat murid menjadi pemimpin bagi proses
pembelajaran mereka sendiri, guru bisa memberi kesempatan pada murid untuk
mengembangkan peran di dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri,
sehingga potensi kepemimpinan murid bisa berkembang dengan baik.
1. Peran guru di sini adalah: Mendampingi murid supaya pengembangan
potensi kepemimpinan murid tetap sesuai dengan kodrat, konteks, serta
kebutuhannya.
2. Mengurangi kontrol guru terhadap murid
Saat murid memiliki kontrol atas hal yang terjadi, dan bisa mempengaruhi sebuah situasi,
maka murid akan memiliki apa yang dinamakan dengan “agency”. Agency maksudnya
kapasitas seseorang untuk mempengaruhi fungsi diri dan arah jalan peristiwa lewat tindakan
yang dibuatnya.
Suara Murid, Pilihan Murid, dan Kepemilikan Murid
Saat murid jadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka
sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), serta kepemilikan (ownership) dalam
proses pembelajaran mereka.
Kepemimpinan murid:
sesuatu yang bisa kita dorong
murid mengambil kepemilikan dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka
sendiri
murid memiliki suara dan pilihan atas apa yang akan mereka pelajari, bagaimana mereka
belajar dan mengorganisir pembelajaran mereka.
murid dapat memilih arah dan cara mencapai tujuan pembelajaran sendiri
Kepemimpinan yang bukan murid:
sesuatu yang dapat kita berikan atau ambil dari murid.
berarti bebas sepenuhnya bagi murid-murid tetap membutuhkan bimbingan guru.
Terkadang terlalu banyak pilihan dapat menjadi kontraproduktif dan bukannya
menginspirasi.
berarti tidak ada akuntabilitas murid. Murid tetap harus menunjukkan penguasaan
pengetahuan, konsep dan kererampilan.
berarti mengganti peran guru. Murid justru memerlukan umpan balik, negosiasi, beradu argumen, tuntunan, coaching dari gurunya di sepanjang proses pembelajaran.
Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila merupakan muara konsep merdeka belajar dan pembelajar
sepanjang hayat yang ingin dibangun lewat penumbuhkembangan kepemimpinan murid.
Lewat upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, guru memberi
kesempatan murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan
bisa mewujud sebagai pelajar Pancasila yang tidak hanya jadi pribadi yang merdeka, namun
juga jadi pribadi yang memerdekakan bangsanya.
Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid
Lingkungan yang dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mempunyai beberapa karakteristik yaitu:
Lingkungan yang menyediakan kesempatan bagi murid memakai pola pikir positif dan merasakan emosi positif, sehingga murid memiliki kemampuan dan keinginan memberikan pengaruh positif pada kehidupan orang lain dan sekitarnya. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan murid untuk berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana. Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses mencapai tujuan akademik ataupun tujuan non-akademiknya. Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang membuka wawasan agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, ataupun golongan. Lingkungan berkomitmen untuk menempatkan murid sedemikian rupa sehingga aktif menentukan proses belajarnya sendiri. Lingkungan tersebut menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan. Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan MuridKomunitas merupakan salah satu aset sosial yang dipunyai sekolah. Komunitas itu ialah guru, murid, orang tua/wali murid, dan masyarakat di sekitar sekolah yang secara langsung atau tidak langsung bisa memengaruhi proses belajar murid.
Kemitraan sekolah bisa menerapkan Tri Sentra Pendidikan yang merupakan kerjasama pihak sekolah dengan keluarga, dan masyarakat berlandaskan asas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan kesediaan berkorban untuk membangun ekosistem pendidikan guna menumbuhkan karakter dan budaya prestasi sekolah.
Komunitas KeluargaMurid lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah dibandingkan di sekolah. Guru harus berusaha mencari cara agar keluarga bisa berperan ikut mendorong munculnya suara, pilihan, dan kepemimpinan murid di dalam keluarga.
Komunitas Kelas dan Antar KelasKomunitas kelas terdiri dari murid, guru, atau wali kelas, baik yang ada di kelas murid sendiri maupun di kelas lainnya.
Komunitas SekolahKomunitas sekolah merupakan pihak-pihak yang aktif berkegiatan di sekolah, walaupun tidak ada di kelas setiap hari, tetapi selalu ada dalam keseharian dan murid-murid di sekolah.
Komunitas Sekitar SekolahKomunitas sekitar sekolah merupakan komunitas yang ada di luar sekolah, tetapi masih dalam lingkup sekitar sekolah (masyarakat).
Penerapan ke depan ( Rencana)
Penerapan ke depan saya berharapa mampu melakukan analisis asset di lingkup sekolah saya sehingga dapat dipergunakan sebagai modal untuk mengembangkan peserta didik. Dan saya berharap saya dapat menyelesaikan tugas belajar saya di pendidikan guru penggerak ini dengan lancar dan bisa mengambil manfaat dari semua pengetahuan yang saya dapatkan. Kemudian juga saya akan mencoba untuk menerapkan apa yang saya pelajari padamodul 3.3 ini untuk dapat mendorong keberhasilan pendidikan dengan program yang mendorong kepemimpinan murid.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mantap ulasan yg keren