Umi Nurjanah

Pernah belajar di SMP Negeri 1 Ambulu, SPG Negeri Jember dan IKIP PGRI Jember Sekarang aktif mengajar di MTs Ma'arif Ambulu, Kabupaten Jember...

Selengkapnya
Navigasi Web

Layang-layang

Saya tinggal di pinggiran desa yang sejuk, aman, damai, sepi, tidak terdengar bising suara kendaraan bermotor. Kalaupun ada kendaraan bermotor lewat cuma jarang-jarang. Menurut saya sangat cocok untuk tempat tinggal atau tempat istirahat. Saya pernah tinggal di Jakarta tidak kerasan karena udaranya yang panas, bising suara kendaraan bermotor dan banyak polusi udara, saya tidak suka. Kalau seperti sekarang ini ditempat tinggal saya hanya ramai bunyi layang-layang diatas rumah saya. Untuk hiburan bagi mereka yang menyukainya dan tidak menyebabkan polusi udara.

Tempat tinggalku mewah, singkatan dari mepet sawah (bahasa Jawa) yang artinya sangat dekat dengan sawah hehe... Setelah sawah adalah laut pantai selatan. Menjelang siang hari angin mulai kencang. Siang, sore dan malam hari angin sering kencang. Sehingga sore hari, begitu panas mereda, angin dimanfaatkan oleh anak-anak sampai orang tua atau bapak-bapak, untuk bermain layang-layang di tengah sawah. Mereka sangat antusias dan bersemangat menerbangkan layangan.

Layang-layang biasanya diterbangkan pada musim kemarau. Namun untuk sekarang ini sudah mulai ada hujan turun, kadang mendung dan gerimis, sehingga aktivitas bermain layangan mulai berkurang. Karena kalau gerimis atau hujan sudah tentu tidak bisa terbang. Mereka begitu musim panas atau kemarau sangat antusias untuk membuat layang-layang sendiri. Kerangka layangan terbuat dari bambu, sedangkan lembarannya bisa menggunakan bahan dari kertas minyak atau plastik. Bisa dibuat bermacam-macam model layangan sesuai dengan selera mereka masing-masing. Sedangkan yang tidak bisa membuat, minta bantuan temannya untuk membuatkan. Bahkan ada yang membeli dengan harga yang mahal kalau layangannya bagus. Lumayan beruntung bagi yang bisa atau pintar membuat layang-layang karena bisa laku dijual.

Layang-layang biasanya diterbangkan pada sore hari sampai menjelang maghrib mereka baru pulang. Meskipun mereka sudah pulang untuk mandi dan sholat maghrib banyak layang-layang yang masih dibiarkan terbang pada malam hari sampai tidak ada angin baru diturunkan. Sengaja dibiarkan tidak diturunkan, apalagi yang ada lampunya kelihatan menyala pada malam hari dari bawah. Mereka sangat gembira sekali kalau layang-layangnya bisa naik sampai tinggi melayang-layang di udara, merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi mereka yang suka bermain layang-layang.

Tepat diatas rumahku banyak layang-layang yang terbang melayang-layang diudara, disertai bunyi layang-layang yang kencang terdengar dari bawah. Dengan hembusan angin yang kencang, layanganpun bergerak lebih cepat dan suaranya juga semakin nyaring terdengar. Suaranya begitu unik, karena layang-layangnya banyak dan hampir semua bunyi maka terdengar ramai dari bawah, saling bersahut-sahutan bunyinya. Mungkin suara itulah yang menyebabkan mereka menyukai dan tergerak untuk menerbangkan layang-layang. Bahkan banyak juga yang dipasang lampu sehingga pada waktu malam hari terlihat menyala kerlap-kerlip yang bergerak-gerak, meliak-liuk kekanan dan kekiri terbawa kencangnya hembusan angin. Sedangkan layang-layangnya tidak kelihatan karena gelap.

Bermacam-macam model bentuk layang-layang yang saya lihat diatas rumah saya. Ada yang berbentuk layang-layang asli, kupu-kupu, burung, bibir seorang perempuan, dan macam-macam bentuk layangan yang lain serta warnanya bermacam-macam dan berwarna-warni. Ada yang merah, ada yang kuning, ada yang hitam dan ada yang kombinasi beberapa warna. Rata-rata banyak yang bagus dan menarik untuk dilihat.

Hampir tiap hari saya juga melihat bersama cucu saya yang masih berusia setahun. Cucu saya sangat senang melihatnya sambil berteriak-teriak dan menunjuk beberapa layangan yang lagi terbang. Saya dan cucu melihat dari halaman rumah sambil bermain bola. Karena baru bisa berjalan jadi sering terjatuh tapi tidak menangis, bangun lagi, jatuh lagi malah senang sambil tertawa-tawa. Semangat banget bermain bola, sesekali menendang bola terjatuh-jatuh...lucu sekali...gemes deh... Bermain cukup dihalaman rumah saya yang menghijau karena hampir setiap hari disirami. Sengaja halaman saya tanami rumput supaya tidak panas dan supaya serasa sejuk dan indah dipandang. Tiap pagi dan sore cucu saya bermain dirumput halaman yang menghijau tersebut. Mulai sore sampai malam saya mendengar ramainya suara layang-layang yang berterbangan di udara, kalau cuaca lagi baik dan mendukung. Entah jam berapa mereka mulai menurunkannya, saya kurang memperhatikan tiap harinya, sampai saya tidak mendengar suaranya lagi karena sudah tertidur lelap.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, masyarakat pandai memanfaatkan cuaca dan kesempatan dengan bermain layang-layang ya, Bund. Sukses selalu ya.. Salam kenal dan izin memfollow ya, Bund.

25 Oct
Balas

Terimakasih... Salam kenal kembali...

31 Oct

Keren bu... Lanjut menulisnya bu... Satu hari satu tulisan. Dua bulan jadi satu buku... Semangat

30 Oct
Balas

Terimakasih... Pingin banget... tapi sll repot hehe...

31 Oct

Layang- layang neliuk2 ke kanan dan kekiri asikk mwmbayangkan jdi oibgin kiat prend sukses selalu dan senangat ya say ..

12 Nov
Balas

Aamiin... Terimakasih bunda cantik...

19 Nov

TerimakasihSalam kenal kembali

26 Oct
Balas



search

New Post