Umi Samsul Hidayati

Guru di MTsN 6 Jombang...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jum'at Soreku: Menjemput Anak Dan Lontong Balap

Kadang ada rasa bersalah dalam memperlakukan anak. Aku punya dua anak perempuan. Ingin hatiku berlaku sama pada keduanya. Tapi ternyata tak bisa persis. Kenapa tidak bisa, ya? Keadaan, ya.. karena keadaan yang kadang tak bisa dikendalikan semau selera kita. Ada banyak kebutuhan, kepentingan, komitmen, dan lain-lain yang membuat kita tak bisa berlaku sama. Ketika sak kakak di usia sekolah dasar aku hampir selalu bisa menjemputnya. Tak peduli cuaca apapun hujan lebat berbasah-basah ria meskipun sudah pakai mantel, ataupun ketika terik menyengat sampai hampir tak bisa melek karena silau dan wajah memerah terpapar pantulan panas dari aspal, aku pun merasa dikaruniai Allah semangat menjemputnya.

Nah, giliran sang adik.. hiks..hiks.. nyaris bukan aku yang menjemputnya. Kenapa ya.. kadang ada godaan rasa bersalah. Sampai-sampai aku menganalisa, kayak bikin karya tulis ilmiyah saja.. Ada banyak hal yang bisa dimaklumi sebagai pembenar.

Ketika sang kakak dulu :

1. Aku hampir selalu longgar

2. Anakku lebih tertutup, tak mau orang lain yang menjemputnya

3. Dia tak punya teman sebaya di sekitar tetangga

Ketika sang adik sekarang:

1. Tugas di madrasah byiuuuh bejibun dach.. bahkan begitu sibuknya pernah sampai lupa memperhatikan

anak, bahkan baru ingat punya anak ketika sudah sore anak saya diantarkan pulang oleh gurunya.

Hadduuuh..antara kaget, merasa berdosa,dan jimprak-jimprak.

2. Si adik lebih terbuka dan mau, seolah mengerti dengan keadaan, bahwa kalau ayah dan ibunya harus

berabgkat lebih pagi, dia diantar dan dijemPut oleh driver pengganti.

3. Si adik banyak teman sebaya sepermainan. Bahkan driver cantiknya adalah kakak dari teman sebayanya.

Meskipun begitu, ada rasa kangen untuk bisa menjemput putri kecilku, dan memang aku tak mau kehilangan momen terindahku bersamanya meskipun hanya menjemput pulang sekolah. Dan hari ini rasa bersyukurku membuncah ketika ada kesempatan berdua bersama suami. Hey hey..aku bisa mendatangi sekolah gadis terkecilku. Bahkan sempat berlama-lama parkir di halaman sekolah sekedar untuk menuruti anak yang masih ingin bermain-main bersama temannya yang juga belum dijemput orang tuanya. Ketika orang tua temannya datang permainanpun selesai, dan kami pun on the way home. Untuk melengkapi hari Jum'at istimewa ini kami tidak langsung pulang, beli sesuatu dulu.. lontong balap untuk sekedar kenduri bertiga. Hemmmm lontong balap yang rasanya nikmet mak nyet ..

Alhamdu wasysyukru lillaah.. ini Jum’at yang indah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Edisi sayang anak. Rindu ngojek..

29 Nov
Balas



search

New Post