Desember adalah bulan penilaian akhir semester ganjil di semua tingkatan sekolah, termasuk anak saya yang masih di SD. Tepatnya hari apa saya lupa, tapi saya ingat anak saya mencari box spidol warna untuk dibawa ke sekolah. Saya tanya buat apa kok bawa spidol warna satu box. Dia ringan menjawab kalau sudah selesai mengerjalan ujian boleh menggambar atau mewarnai. Ow, saya paham, masih usia SD kalau menganggur bisa bosan atau bahkan membuat kekacauan di kelas  sehingga murid yang lain terganggu. Oleh karenanya diizinkan menggambar supaya dia anteng dan hatinya bahagia karena melakukan yang disenangi. Itu saya sangat bisa memahami.

Lah ini beda, ini bukan anak SD lagi.. Sudah saya mengkoreksinya malam, terus mendapati tulisan ten BAcK NyA.  Karuan saja saya langsung memberikan emoticon senyum. Ini mengingatkan saya pada tulisan-tulisan aneh yang berseliweran di media sosial. Apa anak murid saya ini juga sedang terkena virus yang tidak jelas ini ya? 

Padahal di bagian akhir kertas sudah diberikan tulisan "Kelanjutan jawaban di baliknya" dengan warna terang, berharap siswa memahami bahwa kalau jawaban tidak cukup bisa dilanjutkan pada halaman baliknya, meskipun peserta ujian tidak memberikan kode apapun. 

Hadduuh.. ini masalah seni, perhatian, jenuh, trend, keren, iseng atau kemunduran ya?

Matsanenaindah, 17 Desember 2019