Pernah saya artikel berjudul Guru-Guru Hebat Sekar Melati. Saya pernah menuliskan bahwa kami memiliki cita-cita membuat seragam untuk adik-adik santri. Agar adik-adik lebih semangat dalam belajarnya, agar lebih percaya diri dalam mengembangkan dirinya.

Mimpi itu sedikit demi sedikit telah menemukan harapan. Kami menemukan pompa semangat yang sungguh luar biasa. Bahwa sebenarnya banyak orang yang mendukung mimpi-mimpi kami.

“Sebaik-baik manusia adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” Setidaknya kami ini menjadi sebaik-baik manusia hingga rodho Allah menghampiri perjalanan kami. Hingga kelak menjadi manusia yang beruntung untuk tinggal di Surga.

Saat ini kami sedang mengumpulkan donasi untuk mewujudkan mimpi-mimpi kami. Bukan berarti kami malas berusaha. Namun justru inilah bagian wujud usaha kami. Bahwa dalam keterbatasan kami, kami yakin masih ada pihak yang akan peduli untuk mengulurkan tangannya meringankan beban kami. Membantu adik-adik santri menemukan semangat belajarnya.

Jika kami hitung-hitung ada seratus santri lebih yang tinggal di dusun. Dengan jadwal belajar di masjid Al-Iman seminggu tiga kali bersama kakak-kakak Pembina yang rata-rata masih sekolah dan kuliah.

Kami berharap akan tumbuh kesadaran dari semua lapisan masyarakat tentang keberadaan TPA. Sadar dan peduli, bahwa tugas mengajarkan Al-Qur’an bukan hanya tugas kami para pemuda. Namun juga menjadi tugas semua orang yang memahaminya. Namun sayangnya, kenyataan berpihak lain. Seolah-olah telah menjadi tradisi bahwa mengajar TPA hanya dilakukan oleh kalangan pemuda. Bukan kalangan emak-emak dan bapak-bapak.

Akhir tahun ini semoga mampu kami selesaikan cita-cita hebat ini. Hingga kami mampu merangkul kembali adik-adik yang telah jauh dari masjid. Hingga TPA kembali berjaya di kampung halaman. Kami masih ingin belajar Al-Qur’an dan menyampaikannya kepada orang lain.

Kelak adik-adik santrilah yang akan melanjutkan perjalanan kami. Mengajarkan Al-Qur’an kepada generasi seterusnya. Serta menghidupkan sunah di kampung halaman. Dengan begitu akan tetap terjaga kampung halaman kami.

Terima kasih untuk keringanan hati dan bantuan semua pihak yang bersedia membantu mewujudkan mimpi-mimpi kami. Dan kami masih menerima segala bentuk partisipasi untuk terwujudnya cita-cita kami.