Sahabat Terbaik
Astuti dan Hasan adalah sahabat sejak kecil. Dari SD sampai SMA mereka satu sekolah. Kuliah pun mereka satu kampus meskipun berbeda fakultas. Benih cinta telah tumbuh di hati Hasan sejak mereka di kelas IX SMP namun ia tidak pernah mengungkapkannya. Ia merasa Astuti juga mencintainya. Di mata Hasan, Astuti adalah sosok sahabat sekaligus kekasih yang selalu membuatnya nyaman dan bahagia.
Dulu mereka sering curhat masalah keluarga dan pelajaran. Sekarang mereka sering membahas mata kuliah dan dosen yang kadang membosankan. Kadang juga membicarakan tentang teman yang jatuh cinta pada dosen dan sebaliknya. Hasan mengatakan ada orang yang sangat mencintai Astuti dan berharap kelak menjadi pendamping setianya. Astuti tersenyum sambil menatapnya. Hasan bertekad akan melamar dan ingin menikahi Astuti setelah ujian skripsi.
Hari ini Astuti meminta Hasan menemaninya membeli pakaian di mall. Astuti mengambil beberapa kemeja dan dasi. Ia meminta Hasan memilih kemeja dan dasi yang cocok. Hasan bertanya dalam hati, apakah Astuti membelikan kemeja dan dasi itu untuk dipakainya saat ujian skripsi dua minggu lagi. Ia memberanikan diri bertanya, “Tuti, kau adalah sahabat yang paling baik. Kalau boleh tahu, untuk siapa kemeja dan dasi ini?”“Hasan sahabatku yang paling baik juga, aku membeli kemeja dan dasi ini untuk mas Iqbal, calon suamiku” jawabnya. Hasan mendadak pusing, seketika dunia menjadi gelap.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waduh, kasihannya Hasan, hahahahaaaa....
Dia memberikan harapan yang tak pasti. Terima kasih telah berkunjung
Wah, Hasan kena PHP...
Iya Bu. Dia hanya membuat Astuti berharap tapi tak dilamar jua