Satu persatu para siswa mulai menyemai bulir-bulir biji kangkung, sosin dan bayam di beberapa gelas bekas minuman air mineral. Sejak satu bulan yang lalu para siswa memang mengumpulkan sampah bekas minuman itu untuk dijadikan media tanam. Hari ini sepulang sekolah, sekumpulan siswa memilih berkumpul dibawah pohon coklat yang rindang ini untuk menanam bibit-bibit sayuran yang akan mereka pindahkan ke media hidroponik.

Yah… para siswa ini adalah sekelompok siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Pepeling alias Pelajar Pecinta Lingkungan. Pepeling merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler di madrasah kami. Mungkin, kata Pepeling tidak terasa asing di telinga orang yang bersuku Jawa atau Sunda. Pepeling berarti pengingat. Nama ini memang dipilih sekolah sebagai nama ekstrakurikuler yang bertujuan untuk mengingatkan kepada kita agar selalu menjaga lingkungan di sekitar kita. Lingkungan memang perlu kita sayangi dan kita cintai karena kita tak akan hidup tanpa adanya lingkungan.

Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam ekstrakurikuler Pepeling ini. Pepeling membelajarkan siswa tentang pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pengawasan lingkungan Hidup, atau biasa disingkat dengan P4LH. Kegiatan P4LH ini dikemas dengan menggunakan berbagai metode yang menarik sehingga siswa dapat belajar tanpa merasa digurui. Mereka lebih banyak melakukan praktik daripada mendengarkan teori. Hal ini membuat para siswa merasa betah berlama-lama di sekolah. Bercanda tawa dengan teman-temannya dan guru pembimbingnya. Bahkan di hari liburpun, para pecinta lingkungan ini menyempatkan diri ke sekolah untuk mengadakan kerja bakti di lingkungan sekitar sekolah.

Lingkungan yang indah, bersih, hijau dan rindang adalah kebutuhan bersama. Menjadi pecinta lingkungan memberikan makna yang berbeda bagi para pelakunya. Begitu juga bagi para siswa Pepeling ini. Mereka belajar, berkarya, dan memberikan manfaat bagi lingkungan disekitarnya. Hal itulah yang selalu ditanamkan oleh pembimbing untuk menguatkan jiwa para siswa agar memiliki motivasi yang kuat untuk berperan menjaga lingkungan dan memiliki peran positif di masyarakat.

Salah satu hal yang menarik dan menyenangkan bagi Pepeling adalah belajar bertanam. Selain belajar tentang pola tanam, mereka juga sekaligus belajar berbisnis. Berhitung tentang untung ruginya bertani. Ada saatnya mereka menanam, ada saatnya mereka memanen. Hasil panennya dapat dimanfaatkan oleh mereka maupun orang lain.

Berbagai media tanam diperkenalkan agar siswa dapat memanfaatkannya. Salah satunya hidroponik. Di wilayah perkotaan yang memiliki lahan yang sempit, hidroponik menjadi salah satu alternatif. siswa dapat bertanam dan menghasilkan produk yang bisa dijual kembali, diolah bahkan diproduksi kembali. Disinilah letak pembelajaran yang berharga bagi siswa. Jiwa kewirausahaan ditanamkan pada mereka agar kelak di kemudian hari siswa mampu berperan dan memberikan manfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain.