ummimukaromah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SAKSI DI PENGADILAN

SAKSI DI PENGADILAN

Hari yang berbeda. Sekitar pukul 11.00 WIB, aku meninggalkan sekolah menuju suatu tempat. Perjalananku terhenti di kantor pengadilan. Kuparkir motorku di lokasi yang paling dekat pintu keluar. Kubuka helm pengaman kepala dan kulihat serba merah, apa itu? Beberapa orang berbaju merah. Membawa beberapa kertas. Berisi tuntutan dan harapan putusan hakim ketua. Tak lama kemudian, aku melangkah ke musholla kantor tersebut. Belum juga sampai musholla, orang-orang berbaju merah berkumpul, membawa segala atributnya. Barner, kertas manila dan lain lain tadi. Tuntutan untuk persidangan yang akan kulihat. Terlihat juga beberapa polisi yang berjaga. Sedikit ada rasa bagaiman, melihatnya.

Kulanjutkan langkahku untuk sholat dhuhur. Kudengar beberapa percakapan kecil dari beberapa orang yang duduk-duduk di musholla, “Sidangnya ditunda, nanti sehabis jam istirahat kantor”. Aku tersenyum, sholat tidak tergesa-gesa.

Usai sholat, aku duduk memakai kaos kaki dan sepatu. Ada tangan yang menjulur untuk bersalaman. Ternyata ibu si korban, yang akan bersidang. Sedikit bersapa, kulanjutkan memakai sepatu, eh, ada yang menjulurkan tangan lagi. Kulihat, ia temanku. Memberi sebuah kardus berisi snak. Ku terima dengan syukur. Ternyata snak itu dari keluarga korban.

Kunikmati snak itu. Terbanyang, betapa kasihannya jika setiap kali sidang si keluarga korban menyiapkan snak/makanan untuk yang bersimpati memberikan dukungan moril. Semoga menjadi sodekah yang berkah.

Tak lama, terdengar bunyi sirine, tanda persidangan akan dimulai.

Bergegas aku menuju ruang sidang. Yah baru kali ini, betul baru kali ini aku mengikuti jalannya sidang. Bagai nonton tinju, ada partai tambahan. Bagai nonton film, ada cuplikan flim lain sebelum film yang kita tonton mulai. Sidang singkat ini yang duduk di kursi panas, menggunakan rompi berwarna merah dengan tulisan tahanan.

Sama seperti pada sidang ini. Sebelum sidang yang seharusnya aku lihat, ada beberapa sidang kecil mendahuluinya. Dua kali sidang, entah apa masalahnya.

Persiapan sidang yang kutuju dimulai. Hadirin masih diperbolehkan memotret apa yang ada. Tak ada kursi kosong lagi, kursi penonton penuh. Polisi sudah berjaga. Hakim, panitera, penuntut umum dan pembela siap di tempat duduknya. Terdakwa memasuki ruangan. Suasana jadi berbeda. Walau diselingi canda beberapa penonton tetapi ada sedikit rasa mencekam dibalik canda itu.

Terdakwa ini berkopyah hitam, berbaju putih, dia seorang pemuda yang masih muda. Terdakwa kasus pembunuhan putri dan ibu temanku sesama guru, beberapa waktu yang lalu. Sidang ini berisi pembacaan pembelaan. Begitu pembacaan pembelaan selesai maka selesailah sidangnya. Aku menjadi saksi jalannya sidang sebagai penonton. Banyak hikmah yang dapat diambil solidaritas, kebersamaan, dukungan moril, ketabahan,ketauladan, dan takdir kehidupan.

Purbalingga Kota Perwira

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sip Bu Ummi, jadi penasaran melihat jalannya persidangan

26 Sep
Balas

Mari sini bunda, besok Rabu ada lagi. Biasanya setiap hari senin. He he suatu pengalaman tersendiri....

26 Sep

Mari sini bunda, besok Rabu ada lagi. Biasanya setiap hari senin. He he suatu pengalaman tersendiri....

26 Sep

Pengalaman pertama, semoga tak terulang.

26 Sep
Balas

Dari pengadilan menjadi sebuah artikel ya. Sip

26 Sep
Balas

Iya Ibu, sebagai latihan menulis ......trima kasih

26 Sep

Bagus ibu...

14 Oct
Balas

Kalimat pendek-pendek, sangat menarik. Good job Ummimukaromah....

26 Sep
Balas

Barokalloh bunda Asih Suyatni. Telah berkenan berkomen di sini

26 Sep



search

New Post