Perpanjangan Waktu untuk Memberi ASI Si Kecil

Etik Ulfianita Sari Ningsih

Memberikan ASI atau mengajar bukanlah dua hal yang harus saya pilih salah satu, melainkan saya pilih dan jalani dua-duanya. Akan tetapi, mengingat manajemen waktu bayi saya lahir masih sangat amburadul saya menjadi was-was. Hampir setiap pagi saya dan bayi saya bangun siang. Juga hampir sepanjang waktu si kecil nemplok saya terus. Kondisi ini yang membuat saya benar-benar mencari cara untuk membangun kebiasaan baru untuk saya, si kecil, juga anggota keluarga yang lain.

Mulai 17 Maret 2020 peserta didik mulai belajar dari rumah. Rencana awal learn from home hanya berlangsung 2 minggu saja. Ternyata berlanjut hingga masa cuti saya berakhir.

Di sela-sela rasa sedih dan khawatir dengan kondisi pandemi, terselip rasa syukur di hati karena bisa tetap memberi ASI si kecil tanpa ada kerepotan menyimpan ASIP (ASI Perah), sterilisasi perlengkapan pompa ASI, dan dot. Kondisi ini bisa saya sebut sebagai kebahagiaan di tengah pandemi. Jika pengasuhan si kecil bisa diwakilkan kepada orang lain, tapi untuk pemberian ASI tetap menjadi tanggung jawab saya. Sehingga ilustrasi yang terjadi ketika mengajar dari rumah adalah si kecil diasuh neneknya dan si kecil nemplok saya ketika haus atau hendak menyusu. Alhamdulillah, kondisi ini akhirnya mempermudah niat saya untuk memberikan ASI eksklusif untuk si kecil.