Umul muarofah

Umul Muarofah, S.Pd, Mengajar di Yayasan Pupuk Kaltim, Jln Parkit Perum Pupuk Kaltim Bontang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Calon Wira Usaha Handal

Calon Wira Usaha Handal

Tema tanaman selalu ditunggu, karena kegiatan menanam adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi guru dan peserta didik. Mereka suka sekali ketika diajak berkebun dan betadzabur alam. Kelas Mawar saat itu menanam daun bawang dan cabe. Tapi setelah beberapa hari/minggu tanaman itu tak kunjung tumbuh. Mungkin bibitnya yang terlalu lama sehingga tidak mau tumbuh.

Minggu berikutnya kami gemburkan tanah bersama-sama lalu anak laki-lakinya menamanam biji kemangi dan anak perempuan menanam sayur kenikir. Lahan siap kegiatan menanampun dimulai. Anak-anak membawa biji kemangi dan kenikir disemaikan di lahan yang sudah disiapkan.

Tak lupa mereka berdoa sebelum menanam bimillahirahmanirrahiim, “Ya Allah semoga tanaman ini subur dan bermanfaat”. Itu juga doa mereka ketika menyiram tanaman di depan kelasnya.

Setiap hari Senin, saat acara tadzabur alam, kami sempatkan mampir untuk melihat tanaman yang sudah di tanam. Mereka teriak kegirangan, “Bu, alhamdulillah, tanaman kita sudah tumbuh” Ada yang bilang, “Subhanallah”, kata Nina, diikuti oleh teman-teman yang lainnya “Yuk anak-anak, sekarang kita siangi rumputnya, ya”. Ada anak yang bilang, “maaf ya rumput, kamu ditanam ditempat lain”.

Minggu sebelumnya ketika menyiangi rumput, ibu gurunya menjelaskan, rumputnya dipindah/ditanam di belakang Green House. Bu guru berucap dalam hati, subhanallah, mereka selalu mengingat apa yang telah guru sampaikan. Sekali dijelaskan dengan cepatnya, ia mempraktekkan. Anak-anak memang perekam ulung. Ibu guru sambil terus menjelaskan untuk apa kemangi dan kenikir? Awalnya mereka untuk menyebut kenikir dan kemangi saja agak kesulitan, karena memang mungkin tidak semua anak pernah melihat sayur itu. Tapi ada yang bilang, “Bu, mamaku pernah memasak sayur kenikir”, ada yang bilang “Bu, ayahku suka sekali kemangi”, ada yang hanya diam mendengarkan saja. Sekarang semua sudah tahu apa itu kemangi dan kenikir.

Karena kami rajin menyiram dan merawat tanaman, sehingga tanamannya pun subur.

Tiba saatnya panen raya tiba. Anak-anak membawa dua keranjang untuk kelompok masing-masing. Satu untuk kemangi dan satu untuk kenikir. Awalnya mereka berebut untuk bisa membawa keranjang. Setelah dijelaskan, mereka bilang, “Kita bergantian, ya”.

Tiba di kebun, bu guru menjelaskan bagaimana cara memetik/memanen sayuran tersebut, agar tidak rusak dan bisa dipanen lagi. Proses panennya mereka juga mau berebut memetiknya, tiba-tiba ada yang bilang, “Bu seperti inikah? “Oh maaf sayang, tidak dicabut”. Kata ibu gurunya. Akhirnya ibu guru yang memetik dengan cara menggunting agar cepat bersemi kembali, anak-anak tinggal mengumpulkan dan memasukkan ke dalam keranjang. Selesai panen, cuci tangan dan masuk ke kelas..

Bu guru menjelaskan, insyaAllah selesai kegiatan makan, kita akan menjual sayuran ini kepada ibu guru dan bunda-bunda yang datang ke sekolah.

Anak-anak semangat menjual kepada bunda, “Assalamu ‘alaikum bunda, sayur murah harganya hanya 2000”. Kepada ibu guru kelas lain juga “Bu silakan beli sayuran harga murah, hanya 2000”. Kata bu guru, “Boleh ditawar?, mereka menjawab “Boleh”. “Bolehkah 2 ikat dibeli 3000?” Mereka menjawab ”Tidak boleh”, “Lho katanya boleh ”Kata bu Sri, bu guru sentra Alam (Menawar maksudnya sebagai pembelajaran). He,he mereka belum paham. Selesai jualan, uangnya dihitung sambil di bimbing gurunya. “Alhamdulillah bu, hari ini mendapat 7000”. “Alhamdulillah, kita kumpulkan ya”, kata ibu gurunya.

Sejak itu anak-anak semakin semangat ketika diajak berkebun dan berjualan. Karena mereka tahu kalau bisa menghasilkan uang.

Saat merawat, menyirami tanaman, anak laki-laki belum menyelesaikan tugasnya sudah mainan sendiri, bu guru bilang, “Oh ya anak-anak, uang kita sudah banyak lo. Untuk apa ya?” Ada yang bilang “Seperti uang infaq aja bu, dikasihkan teman-teman yang kalau sekolah tidak punya sepatu dan tas”, Subhanallah, kata ibu gurunya. Ada yang bilang “Bu beli es krim saja. Bu beli mainan saja, dll”.

“Tapi yang mau merawat, menyiram mendoakan tanaman saja yang di kasih ya, yang mainan sendiri dapatnya ya sedikit karena kerjanya sedikit”. Kata bu guru. Begitu mendengar penjelasan bu guru, anak laki-laki yang tadinya bermain, mereka ikut menyiangi rumputnya, takut tidak kebagian mainan, he..he

Pada saat lama tidak berkebun ada yang bertanya, “Bu, kapan kita berkebun lagi? Bu, kapan kita panen lagi biar uang kita banyak”. Alhamdulillah, mereka semangat.

Hari Senin tiba, anak-anak saatnya berkebun, mereka rasanya sudah tidak sabar lagi ingin melihat tanamannya, ketika hampir dekat kebun anak-anak berlari ingin segera mendekat, beberapa anak ada yang mengucap “Subhanallah, uang kita banyak lagi karena mau panen”, “Bu, mamaku mau beli kemangi dan kenikir”. Yang lainnya pun ikutan, mau beli, he.he. Laris manis, pasti habis, beberapa orang tua yang memesan kenikir dan kemangi. Kembaliannya tidak mau katanya untuk menambah kas kelas Mawar, alhamdulillah uang kita semakin banyak.

Akhir tahun tiba sebelum rapotan bu guru laporan kepada orang tua via grup WA kelas mawar. Alhamdulillah anak-anak mendapat uang hampir 500,000. Sesuai usulan mereka, sebagian di infaqkan dan dibelikan buku cerita, senangnya mereka mendapat buku hasil jerih payah mereka sendiri. Masing-masing mendapat 2 buku dengan judul yang berbeda.

“Selamat ya nak, semoga kalian menjadi apapun nantinya, menjadi wira usaha yang sukses, hari ini kau telah mengawalinya. Bu guru pun pesan kepada bundanya, agar mengapresiasi apa yg telah diperoleh dari keringat mereka sendiri, sebuah perjuangan/usaha yang disertai doa, agar mereka mengerjakan apa pun selalu berdoa dan berusaha. Agar semakin subur benih wira usaha ke depannya. Jadi apapun kalian bisa menjadi wira usaha yang berhasil agar dapat membuka lowongan pekerjaan bagi yang memerlukan. Kalian memang anak-anak yang hebat dan luar biasa. Ibu bangga sama kalian.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Program entrepreneur buat siswanya ok banget bu

25 Jul
Balas

TErimakasih Kang Yudha

26 Jul

Luar biasa Bu

06 Aug
Balas

Alhamdulillah ...terimakasih bu Badriyah

08 Aug

Woow...serunya. Luar biasa manfaatnya.

24 Jul
Balas

Alhamdulillah, terimakasih Mbak Safiroh

24 Jul

seru banget buk....

25 Jul
Balas

Terimakasih bu Nur

26 Jul

mantap bu wirausahanya. benar bu, dari kecil memang harus dibiasakan. inovatif.

21 Aug
Balas

Alhamdulillah terimakasih Ibu Hestina

21 Aug

Bisnis yang menjanjikan. Tapi ada info dr badan meteorologi dan geofisika.bahwa tahun 2019 - 2023 diperkirakan terjadi kekeringan, air mengalami penyusutan. Waspadalah!

30 Jul
Balas

Terimaksih Pak Suyanto Syanto

31 Jul

Very inspiring, keren n luar biasa tulisannya Bu

10 Aug
Balas

Alhamdulillah jazaakallah Pak Fadly

10 Aug

Inovasi pembelajaran yang

19 Aug
Balas

Inovasi pembelajaran yang

19 Aug
Balas

Inovasi pembelajaran yang Keren

19 Aug
Balas

Alhamdulilah, jazaakillah khoir ibu Astatik

19 Aug



search

New Post