Setelah jam istirahat, seperti biasa saya membereskan kelas agar besok dalam keadaan bersih dan rapi, anak-anak belajar dan bermainnya biar nyaman. Tapi untuk hari ini guru-guru menyapu dan membereskan peralatan kelasnya sendiri, karena Pak Ibrahim, Cleaning servisnya ijin tidak masuk karena sakit. Semoga Pak Ibrahim cepat sembuh, bisa kerja seperti biasa lagi.

Hari ini, entah kenapa pikiran agak tidak nyaman, selain bingung banyaknya jadwal, dan acara. Saya terdiam sejenak, banyak tugas tapi bingung memulai darimana. Dalam diam saya teringat, sudah lama tidak mengunjungi anak-anak di Panti asuhan.

Segera beres-beres, mengambil air wudhu untuk sholat Ashar berjamaah bersama guru dan karyawan. Selesai sholat berjamaah satu persatu guru-guru ijin pulang ke rumah masing-masing. Seperti biasa ketika mau pulang sesama guru bersalaman dan saling mendoakan. Itu pembiasaan di sekolah kami, Yayasan Pupuk Kaltim.

Sesampai di halaman Panti, terlihat tidak seperti biasanya, kali ini sepi, ternyata anak-anak belum selesai piket sore hari.

Ketika mereka tahu saya datang, mereka berlarian, menyambut dengan jabat tangan dan mendoakan semoga ibu selalu sehat, banyak rejeki, semakin sabar, semua keluarganya sehat, dilancarkan urusan ibu, dimudahkan semuanya, “Aamiin ya Allah” jawab saya sambil terus melayani jabat tangan dan menjawab doa-doa mereka. “Bu kapan ke rumah ibu lagi? ”Kita rujaan ya bu?” “Bu ayo kita rekreasi lagi ya bu?” “Lama sekali ibu tidak ke sini, ibu setiap hari kesini, ya” dan masih banyak lagi celoteh manja dari mulut-mulut mungil mereka.

Itulah doa dan celoteh mereka ketika saya mengunjunginya. Ada rasa rindu ketika lama tidak menemuinya.

Saya di Panti Asuhan Aisyiah ini sebagai pengurus bagian pendidikan, jadi saya sempatkan mampir ketika pulang dari mengajar. Memantau belajarnya, kesulitan-kesulitan yang dihadapinya juga sekedar mendengarkan keluhan atau cerita-cerita dari mereka. Karena ternyata mereka paling senang ketika bercerita kita mendengarkan dan melayani mereka.

Kali ini memang agak lama saya tidak mengunjungi mereka karena banyak sekali yang harus di kerjakan, biasanya kalau saya lagi kurang semangat, merasa lelah, saya mengunjungi mereka, mendengarkan celoteh mereka, saling berpesan dalam hal kebaikan, sepulang dari Panti, ada rasa lega, bersyukur, yang jelas semangat kembali, seperti ngecas baterai. Karena ketika mampir, saya selalu menyemangati mereka, walaupun saya sendiri saat itu kurang semangat, dan subhanallah, ketika habis bertemu mereka saya fresh dan semangat lagi.

Selesai jabat tangan, saya tidak menemukan Nia kecil. “Kemana dia? “Kakak, coba tolong panggilkan Nia”. Saya minta tolong Kakaknya untuk memanggil. Tahu kalau saya datang Nia berlari kecil sambil teriak “Ibu,... aku kangen ibu, lama sekali ibu tidak ke sini”, pelukannya erat bahkan semakin erat tidak seperti biasanya, seolah-olah pelukan itu tak boleh lepas lagi.

Diapun saya peluk dengan rasa sayang, dia menangis, “aku kangen ibu” hanya itu yang keluar dari mulut kecilnya. Ternyata dia habis sakit dan baru saja sembuh. Sambil mengelus dia, ada rasa haru bercampur jadi satu. “sehat selalu, ya nak”.

Nia adalah anak yang sebelumnya tinggal tidak jauh dari Panti, kedua orang tuanya meninggal, dan sama pamannya karena termasuk keluarga tidak mampu, dia di daftarkan ke Panti. Dia masuk ke Panti waktu belum bersekolah. Awal datang dia hanya diam saja, tetapi teman-teman dan kakak di Panti selalu memberikan semangat, memperhatikan dia. Alhamdulillah, lama-kelamaan dia betah tinggal di Panti itu. Kini Nia kecil sudah kelas dua Sekolah Dasar.

Setelah Nia tenang, sudah bisa tersenyum, saya pamit pulang, semua mendoakan lagi. Pembiasaan yang ada di Panti kami adalah saling memberi salam kepada tamu atau orang yang dijumpainya, dan saling mendoakan. Sama dengan pembiasaan di sekolah tempat saya mengajar. Semoga bisa istiqamah, dan semoga mereka menjadi anak-anak yang sukses, dan sholihah, aamiin ya Allah.

Alhamdulillah, diberi kesempatan menyayangi mereka. “Terimakasih ya, kalian membuat ibu bisa selalu semangat, ibu bisa sehat, lancar semua urusan, itu mungkin juga doa-doa dari kalian”.