Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Allahlah yang mengirim saya mengikuti pelatihan Bimtek Literasi Penulisan Buku Bidang Taman Kanak-Kanak tahun 2007 tanggal 15 s.d 18 Mei 2017, bertempat di Hotel Menara Bahtera, Jalan Jendral Sudirman nomor 2, Damai Balikpapan Kota, Kalimantan Timur. Mas Eko yang menggiring kami, peserta pelatihan untuk menulis di blog Gurusiana.

Padahal saya orangnya tidak percaya diri sama sekali, kalau tulisan saya dibaca orang lain. Meskipun sang Komandan Bapak Ihsan, menyampaikan jangan menjadi penulis egois, menulis sendiri, dibaca sendiri, ditertawakan sendiri. Lebih baik dipublikasikan, siapa tahu bisa bermanfaat buat orang lain, atau kalau mau tertawa tidak sendirian, he...he. Beliau juga menyampaikan “Jangan mati dulu sebelum menulis”. Kadang bonek(Bondo nekat/tak ada bekal hanya berani) pikir saya , kalau saya menulis walaupun semau gue, semoga pembaca mengerti apa yang saya maksudkan, sehingga dapat mengambil benang merahnya, he..he kasihan pembacanya kerja keras berpikir untuk mendapatkan benang merah dari tulisan yang acak-acakan.

Ibu Muthi selaku ketua Forum Lingkar Pena Kaltim saat itu, pernah menyampaikan kepada saya, “Bu Umul kita harus percaya diri dengan karya kita”. Beliau sekarang menjabat sebagai Pemimpin Ketua Gagas Citra Media. “Kalau bukan kita terus siapa yang percaya diri, dengan karya kita, apakah orang lain? Ya tidak, tetapi kita sendiri”. Tambah beliau. Saya pikir-pikir, benar juga ya. Bismillah, harus percaya diri. Tapi terkadang masih saja muncul rasa tidak percaya diri itu. Semoga dengan adanya bergabung dengan penulis Gurusiana, bergabung dengan teman-teman yang hebat, tertulari virus rasa percaya diri untuk terus menulis apa pun yang dapat mendatangkan kemanfaatan bagi orang lain. Niat Lillah hanya mengharap ridhoNya, Aamiin.

Judul pertama tulisan saya di blog Gurusiana adalah, Bersyukur Tiada Henti, saat itu mau posting saja susah dan lama sekali karena tak ada jaringan. Setelah selesai pelatihan baru bisa terposting. Waktu itu saya belum tertarik untuk melanjutkan menulis di Gurusiana. Yang penting tugas sudah selesai dilaksanakan.

Sampai rumah di Bontang, saya mencoba melihat apakah tulisan saya sudah benar-benar masuk ke Gurusiana? Alhamdulillah, ternyata sudah. Pertama kali yang memberi komentar adalah Kang Yudha. Saya baca komentar dari beliau, “Aamin, semangat bu Umul”. Subhanallah membuat hati ini nyaman. Terimakasih banyak Kang Yudha, jangan pernah lelah memotivasi, menginspirasi dan membimbing kami terutama saya. Juga Bu Maria Elisabeth mengomentari “Terus berkarya, bu”. Mbak Lisa , “Mari berkarya, bu”. Disusul ibu Juariyah,” Aamiin”.

Alhamdulillah, terimakasih teman-teman. Atas ijin Allah, melalui teman-teman saya berani menulis sampai sekarang. Padahal saya paling tidak pandai menyusun kata, masih sering tidak nyambung, masih semau gue, suka-suka gue.he..he

Karena tulisan apa pun, salah, jelek, tidak nyambung tak ada yang mencibir, tak ada yang mentertawakan, tak dipandang sebelah mata, yang ada adalah kata-kata yang positif, yang mampu menghujamkan ke hati yang di komentari. Kata-kata keren, hebat, luar biasa, dahsyat, subhanallah, semua saling menghargai karya satu sama lainnya. Grup yang benar-benar luar biasa, yang terus mendatangkan kebaikan bagi penulis maupun pembacanya. Subhanallah...

Apalagi mendapat komentar dari Pak Leck Murman, Mas Eko, Bu Ary Arieq, hmm... seolah-olah komentarnya memiliki ruhiyah yang kuat.

Juga Mba’ Dati, Mba’ Safiroh, Mba’ Upit, Mba’ Fifi, Mba’ Henny Kamil, Bu Prapti, bu Dwi kartini, Bu Supartini, Bu Alfi Hastiati, Bu Sri Rahmiyati, Bu Rica Susanty, Bu Siti Rohayati, B Endang Rukiyanti, Bu Titiek Setyani, Bu Yayat Maryuti, Bu Yati Kurniawati, Bu Nurhastuti, Bu Fitri Indrayani, Bu Ermawati, Bu Nurul Hidayah, Bu Ima Choerijah, Bu Diana Wahyuni, dan Bu Masta Iriani.

Juga Pak Aziz Syahril, Pak Azam Arifin, Pak Taufik Sujana, Pak Samsul Anwar, Pak Zulmasri Kampai, Pak Wiyono As, Pak Zaini Hayyi, dan Pak Rudi Hartono. Mohon maaf apabila ada salah penulisan nama. “Masih adakah yang belum tertulis?”he..he. Dan teman-teman yang mengikuti saya.

Subhanallah, terimakasih tak terhingga buat teman-teman semuanya. Sejarah telah menulis melalui teman-teman semua atas ijin Allah saya menjadi lebih percaya diri sampai sekarang. Tanpa teman-teman, mungkin sampai saat ini saya belum berani bergabung dengan Gurusiana. Sekali lagi terimakasih teman-teman, dan mohon maaf apabila komentar saya kurang berkenan atau menyinggung, mohon agar kiranya teman-teman sudi memaafkan. Mohon juga kiranya bisa memaklumi tulisan dan komentar penulis pemula. Tidak bermaksud menyinggung siapapun. Semoga teman-teman beserta keluarga selalu sehat, dilancarkan, dimudahkan semua urusannya oleh Allah, aamiin. Karena berbuat baik, menghargai, memudahkan melancarkan urusan orang lain, balasannya adalah, Allah akan lancarkan semuanya, tak ada yang tertukar. Tak ada yang kebetulan, semua atas ijin Allah SWT.