KECIL MENGGODA
#Tagu r 1
Cabe merupakan salah satu bumbu yang jika dia tidak ada, masakan terasa kurang menggoda. Jika dikonsumi dalam jumlah cukup, maka kandungan vitamin C nya bisa mensuplai kebutuhan tubuh. Tapi siapa sangka, ternyata si rawit kecil mengandung capsaicin (racun cabe) yang apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan merusak saraf.
Informasi ini saya dapatkan dari hasil googling. Bukan tanpa sebab , kepo saya tentang si cabe dilatarbelakangi oleh rasa sakit yang saya rasakan di leher sebelah kanan bagian belakang. Awalnya saya mengira disebabkan karena terkilir saat berenang. Karena sakit itu pertama kali muncul saat saya berenang tanpa warming up terlebih dahulu.
Tindakan pertama yang saya ambil adalah pijat ke langganan ibu saya di Kediri. Tukang pijatnya seorang ibu muda. Lumayan, pijatannya kuat, karena tenaganya masih utuh. Pokoknya recommended bagi mereka yang merasakan pegal-pegal di badan. Di samping itu ada bonus lulur, mantab dech, bisa membuat badan relaksasi.
Sepulang dari Kediri badan terasa ringan, tapi sakit di leher masih terasa. Akhirnya beberapa hari kemudian ibu mengusulkan untuk pijat sangkal putung di daerah Ngronggo, Pak Slamet namanya. Saya menyetujui karena: 1. Mijatnya pakai sarung tangan, 2. Pijatnya hanya sebentar banget, bahkan tidak ada 5 menit, 3. Mijatnya di ruang bersama dengan pasien yang lain.
Hari Rabu sepulang dari Malang saya menuju ke kediaman Pak Slamet. Halaman parkiran sangat luas, dan teras masuk ke rumahnya cukup unik, berbentuk mulut ikan yang terbuka. Ada fasilitas bagi keluarga pengantar pasien, mereka bisa menikmati mancing di area pemancingan yang disediakan di belakang dan samping bangunan rumah. Di dinding ruang tunggu dipasang foto-foto saat Pak Slamet masih muda dan menjadi atlit. Saya ambil tiket antrian, dapat nomor 20. Selepas Isya’ pasien mulai dipanggil, masuk ke ruangan 15 orang langsung. Saya dapat giliran kelompok pertama, berarti ada 5 pasien yang tidak ada di tempat. Bisa jadi setelah mengambil tiket mereka pulang terlebih dahulu.
Masuklah saya ke ruangan bersama 14 orang pasien yang lain setelah dicek suhu badan terlebih dahulu oleh petugas. Berikutnya langsung secara bergilir dipijat satu persatu oleh Pak Slamet dengan berbagai keluhan masing-masing. Tibalah giliran saya, Pak Slamet menanyakan keluhan yang saya rasakan. Dipeganglah telapak tangan dan siku saya sebelah kanan. Langsung pretek... suaranya, saya rasakan saraf-saraf tangan saya bergerak semua. Kemudian dipegang bagian leher yang sakit, dari situ beliau menyimpulkan bahwa saraf saya sakit. Berikutnya saya diberi obat dan diminta untuk tidak mengonsumsi makanan pedas selama 4 hari, serta dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih hangat.
Sepulang dari Pak Slamet rasa kepo saya muncul, mulai meraba-raba, apa kira-kira relasi antara sakit saraf dan larangan mengonsumsi makanan pedas. Akhirnya saya browsing, langsung muncul ditampilan awal bahwa cabe mengandung capsaicin (racun cabe) yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan merusak saraf. Ya Rabb, baru saya menyadari, selama ini saya paling suka dengan si imut itu, cita rasanya amat menggoda, bahkan bisa meningkatkan nafsu makan saya. Satu buah tahu goreng bisa saya makan dengan 3 cabe, di samping itu paling demen dengan sambal setan yang pedasnya tak karuan.
Setelah 4 hari menahan diri tidak mengonsumsi cabe, rutin minum obat dan sering minum air hangat, alhamdulillah sakit di leher saya diangkat oleh Allah SWT.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bismillah...,memulai kembali