*Tagur 2

Waktu berlalu begitu cepat, secara matematis usia kita menjadi bertambah, tetapi hakikatnya kesempatan kita untuk menghirup udara kehidupan di dunia menjadi berkurang. Sudah siapkah jika sewaktu-waktu Allah menghendaki kita menghadapNya? Sudah cukupkah bekal yang kita siapkan jika tiba-tiba sang pencabut nyawa diperintahkan oleh Allah untuk mengakhiri hidup kita? Karena meninggal tidak harus menunggu usia tua, meninggal juga tidak menunggu seseorang jatuh sakit terlebih dahulu. Jika sudah tiba waktunya, siap atau tidak siap kita harus menerimanya.

Untuk mengetahui seberapa jauh kesiapan kita, maka muhasabah diri cukup urgent untuk dilakukan.

Muhasabah berasal dari kata hasaba-yahsabu-hisaaban yang artinya menghitung. Muhasabah juga disebut introspection dalam Bahasa Inggris, yang berarti kemampuan seseorang untuk melihat kedalam dirinya sendiri, sehingga ia bisa melihat segala kelemahan maupun kekuatan yang ada di dalam dirinya.. Dengan demikian muhasabah dapat diartikan sebagai introspeksi diri dengan menghitung dan mengevaluasi amal perbuatan yang sudah kita lakukan. Di kalangan sahabat, Abu Bakar adalah sosok insan yang senantiasa menghisab dirinya.