Kenapa harus belajar dari Covid-19, sedangkan ia sebatas penyakit. Dalam momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Mentri Pendidikan kita, Mas Nadiem mengajak kita belajar dari Covid-19. Beliau mengamini kepintaran makhluk Nano tersebut.

Ilmu apa yang diajarkan virus tersebut, sehingga kita harus meneladaninya? Kita semua tahu, justru virus tersebut yang mengancam manusia seantero jagad raya ini. Sehingga perlu teriakan perlawanan, "Lawan Corona".

Belajar kok pada Virus! Belajar ya, pada guru, ustad atau pada seseorang yang memang memiliki keahlian. Toh, manusia kan memang makhluk paling sempurna. Dilengkapi dengan akal atau pikiran. Bagiku, tak ada manfaatnya belajar dari covid-19. Ini adalah contoh pemikiran jiwa-jiwa yang sombong.

Kesombongan itulah justru membuat kita berjalan mundur. Terlalu jumawa, lupa bahwa ada Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan Virus tersebut. Atas kuasa-Nya, mengajarkan kesabaran, mengajarkan disiplin dan patuh, mengajarkan untuk kreatif, dan mengajarkan untuk cepat beradaptasi dengan cepat.

Belajar dari alam, atau belajar dari pengalaman adalah belajar dari guru maha guru. Ternyata Covid-19 telah mengajarkan banyak hal. Salah satunya mengajarkan agar menjaga kesehatan dan hidup dengan cara yang sehat.

Makan yang teratur dan bergizi, mengkonsumsi vitamin, berolahraga dan istirahat yang cukup merapakan sebagian dari penerapan menjaga kesehatan. Sedangkan hidup dengan cara yang sehat, diajarkan agar selalu mencuci tangan, memakai masker, jika batuk harus menjaga etika batuk, dll.

Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga di tengah Pandemi ini, kita tetap rendah hati. Tetap belajar dan menjadi pembelajar. Semoga Covid-19 segera diangkat oleh Allah dari bumi ini, aamiin.