#tantangangurusiana (29)

Menyusun draft tulisan adalah salah satu untuk mempermudah kita menuliskan ide. Tidak semua orang mampu menuangkan apa yang ada dalam pikirannya menjadi tulisan. Apalagi bagi seseorang yang baru belajar menulis.

Selain mempermudah, manfaat menyusun draft juga membuat tulisan terstruktur. Alur pemikiran yang ingin disampaikan tidak "bulet". Sehingga orang lain bisa memahami dengan mudah dan tidak bosan membaca tulisan kita.

Untuk menulis naskah drama biasanya pertama kali saya selalu membuat draftnya terlebih dahulu. Diawali dengan menentukan ide atau gagasan dalam naskah yang akan dibuat. Dilanjut pada penentukan tokoh dalam naskah tersebut. Walaupun, tokoh-tokoh yang telah kita tentukan nantinya bisa berubah; bisa berkurang atau malah ditambah tokoh lain.

Setelah itu baru saya membuat draft alur cerita. Bentuknya bisa berupa point-point adegan, atau pun sudah dalam bentuk naskah namun belum ditulis secara detail.

Jika naskahnya terdiri dari beberapa babak, kebiasaan yang saya lakukan sudah menentukan plot dalam setiap babaknya. Minimal dalam setiap babak saya sudah menentukan konflik-konflik kecil yang bisa mendukung konflik utama dalam naskah drama yang akan dibuat. Sehingga konflik yang diciptakan benar-benar matang dan tidak terasa hambar.

Paling utama penyusunan dratf ini manfaatnya bagi saya untuk mengikat atau mengingat ide yang muncul dan gampang hilang di kepala saya. Karena saya masih sebagai manusia yang biasa dan biasa-biasa saja, yaitu sifat dasarnya adalah pelupa.