Catatan untuk TEA(ter)
Teater atau drama bagi anak SMP sebuah hal yang baru. atau barang langka, karena di kota besar seperti surabaya saja sekolah menengah pertama (SMP) yang ambil kurikulum Teater mata pelajaran Seni budaya baru ada tahun ini (2019-2020). tahun-tahun sebelumnya paket seni budaya yang diajarkan Rupa-Musik, Rupa-Tari, atau Tari-musik. belum ada yang mengajarkan Seni Teater.
apakah tahun-tahun sebelumnya tidak ada guru yang kompeten atau lulusan seni teater?
jawaban dari pertanyaan di atas, “ada namun tidak banyak.” Rata-rata guru yang memiliki kompetensi Seni Teater yang ada di Surabaya lulusan dari Unesa, Jurusan S1 Sendratasik. Mereka kuliah di Surabaya, setelah lulus mereka lanjut mengajar. Mereka mengajar sejak manjadi mahasiswa, rata-rata mereka mengajar di semester-semester akhir. Saat matakuliahnya tinggal sedikit. Harusnya Kota sebesar Surabaya pelajaran seni bisa tumbuh dan berkembang seimbangan, seni rupa, musik, tari dan teater sama-sama diajarkan sejak dini di bangku sekolah. Karena, selain Kota Metropolitan kedua di Negara ini, Surabaya juga mempunyai kampus yang melahirkan Sarjana di bidang tersebut. Namun kenyataannya tidak. Lalu mereka mengajar seni apa?
Rata-rata mereka lari ke seni rupa. Tidak ada alasan pasti, mengapa mereka memilih mengajar seni rupa. Namun beberapa kakak kelas dan adik kelas yang lebih awah mengajar, salah satu alasannya memilih seni rupa karena lebih gampang dan simpel untuk diajarkan. Mungkin ini bukan alasan yang paling kuat. Ada beberapa yang mengatakan tuntutan instansi atau sekolah yang menerima mereka untuk mengajar. Sekolah menentukan kurikulum apa yang akan diajarkan, namun tidak melihat kompotensi apa yang dimiliki guru tersebut. kedua alasan tersebut belum tentu kebenarannya, sekadar pegakuan saja.
Alasan apa pun dirasa kurang tepat. Menempuh sarjana sekurang-kurangnya 4 tahun, bagi yang lulus tepat waktu, ada yang sampai 7 tahun atau 14 semester (seperti saya). Karena kampus Unesa Notabane sebagai kampus pendidikan, diharapkan lulusannya mampu dan kompoten di bidangnya. Sehingga seni teater bisa dipelajari oleh siswa-siswa SMP. Jika alasannya sekolah yang menentukan, harapannya kedepan lebih diutamakan kompetensi guru. Sehingga semua pendidikan seni bisa tumbuh dan berkembang bersama di Kota Surabaya.
Seni rupa, musik, tari dan teater tidak ada istilah yang paling berperan dalam mengisi nilai-nilai estetis bagi siswa. Dari keempat cabang seni tersebut sama-sama memiliki peran penting dan daya estetis yang sama dalam mengembangkan potensi anak. Kita tahu, jika dunia ini tidak ada seni, tidak ada nilai estetik yang keras bukan hanya batu, dan besi. manusia pun jiwanya akan lebih keras dari batu dan besi. terbayang kan, jika hidup ini dipenuhi dengan manusia-manusia yang berjiwa keras. Akan hancur.
Kembali pada awal pembahasan, bahwa teataer atau drama bagi siswa SMP merupakan hal yang baru. Sesuatu yang baru harusnya memiliki nilai Wah, artinya ada daya tarik yang kuat bagi mereka. Saat kita memiliki barang baru pasti ada rasa bahagia, senang dan lainnya. Atau kita memiliki pengalaman baru, pasti kita senang dan takjub. Namun mereka justru merasa asing dengan seni budaya (teater/drama). Karena lingkungan mereka jauh dari proses teater. Teman-teman mereka yang juga siswa SMP tidak tahu juga apa itu teater/drama. Jika ini dibiarkan bukan tidak mungkin kematian teater di Kota Surabaya akan segera dimakamkan.
Kematian ini mungkin tidak mengundang tangis bagi semua orang, tidak akan ada yang merasa kehilangan. Iya, hari ini mungkin tidak, namun besok belum tentu. Jika teater masih diyakini sebagai cabang dari seni. Setidaknya yang berkompeten dibidangnya, seniman-seniman teater dan praktisi teater di Surabaya. Serta kampus yang memiliki lulusan dibidang teater, sama-sama mendorong untuk seni teater bisa dipelajari sejak dini, sejak bangku sekolah menengah pertama.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar