Pakguru Untung

Di media sosial saya dikenalnya Untung Madurarasa, sebagai guru seni budaya di Surabaya...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengajari siswa disiplin dengan bermain teater

Mengajari siswa disiplin dengan bermain teater

#tantangangurusiana (16)

Disiplin itu penting. Apalagi bangsa kita mengenai kedisiplinan sangat rendah. Kita sering menemukan undangan jam sembilan, namun baru dimulai acaranya pukul sepuluh. Janji ketemuan jam 8 (delapan), sering kita jam 8 (delapan) baru siap-siap. Istilahnya jam karet itu sudah bisa.

Kita semua sudah pasti pernah mendengan "time is money". Jika waktu adalah uang, berapa banyak uang terbuang gara-gara acara molor berjam-jam. Berapa banyak tenaga yang terkuras karena lelah menunggu. Kita adalah bangsa yang kurang menghargai waktu.

Kurang disiplin atau tidak taat aturan akibatnya sangat fatal. Hampir setiap hari kita mendengar di lintasan kereta api, nyawa melayang karena menerobos palang lintasan kereta api. Hampir setiap waktu kita membaca berita kecelakaan terjadi karena lampu merah diterobos. Itu contoh yang paling jelas di mata.

Mengajari siswa disiplin dengan bermain teater

Bisakah kita mengajari kedisiplinan dengan bermain teater atau drama? Yang kita tahu bermain drama sekadar belajar akting. Belajar bermain peran. Atau lebih gampang lagi hanya belajar dialog.

Namun kalau kita pahami bermain drama banyak yang bisa diajarkan kepada siswa. Salah satunya adalah belajar disiplin. Bagaimana mengajari siswa kedisiplinan dalam bermain drama?

Secara keilmuan bermain drama yang dipelajari adalah pemeranan, dan penokohan dalam lakon. Namun kedisiplin seorang aktor juga sebagai kunci suksesannya pementasan drama.

Baik itu disiplin dalam latihan, maupun disiplin dalam pementasan. Jika salah satu aktor saja kurang disiplin, jangan harap proses latihan bisa berjalan dengan dengan lancar. Apabila sutradara memberi target hafal naskah dalam waktu satu minggu, namun salah satu aktor belum bisa memenuhi. Maka latihan akan terganggu.

Begitu juga dalam pementasan. Jika dalam satu adegan salah satu tokoh harusnya masuk panggung sesuai yang ditentukan sutradara, tokoh tersebut tidak masuk atau terlambat saja. Maka ketidak disiplinan aktor tersebut akan mempengaruhi kualitas bahkan gagalnya pertunjukan tersebut.

Kedisiplinan seorang aktor bukan hanya pada kapan dia masuk panggung, atau kapan dia harus keluar panggung. Sebagai aktor yang memerankan tokoh dia harus disiplin terhadap penokohannya. Baik itu secara fisikologi, psikologi dan sosiologinya.

Ambil contoh, seorang aktor memerankan tokoh "A", yaitu seorang kakek bungkuk. Di pertengahan adegan, karena sudah capek tiba-tiba tubuhnya berubah tidak bungkuk lagi. Padahal dalam lakon tokoh tersebut tetap bungkuk. Hal tersebut dikatakan aktor tidak patuh terhadap perannya. Tidak disiplin.

Teater atau drama bukan hanya mengajar akting atau pura-pura. Namun banyak hal dan banyak kehidupan yang bisa dipelajari.

Selamat belajar!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post