Peneroka
Pasang kamera dua mata,
Lalu tengoklah ... Ada kerling disenyumnya,
Ribuan kata meluncur dimulutnya
Berjuta makna berhampiran lalu lalang
Menari diharibaan ...
Bagaimana aku tidak mengagumimu
Sewindupun tak cukup waktu memaknai istilahmu,
Perlu jutaan sarjana multi bahasa ...
Untuk merangkai kembali kata demi kata ...
Merangkai makna yang kau ucapkan !
Agar aku menyemainya satu satu,
Mencumbuinya jika kelak tumbuh seribu ...
Untaian katamu dengan hati,
Melingkar lingkar di sanubari !
Ingin rasanya aku tiada peduli,
Lalu pergi melupakanmu hingga nanti ...
Aku manusia ...
Dikau manusia ...
Tak boleh kita puja memuji,
Namun kerlingmu disudut hati,
Menggangguku hingga dalam mimpi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
uhuk, bakal jadi puku puisi yang keren nih Salam Literasi
Makasih ... Haha
Cie....pak Untung puitis sekali mirip Abg yg lg fall in love
Kereen puisinya...
Wah puisi pak untung sipp
Wah puisi pak untung sipp
Wah puisi pak untung sipp