Unun Zumairoh Asr Himsyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Siapakah Guru Itu?

GURU ...

Sebutan untuk siapakah guru itu?

1. Orang yang berprofesi sebagai guru?

2. Semua orang yang mengajar di suatu lembaga?

3. Semua pengajar/ pendidik?

4. Semua orang?

5. Lingkungan dan pengalaman?

Bagi saya tidak ada kata-kata yang benar benar bisa menggambarkan siapa dan bagaimana guru itu..

Ada orang yang memiliki jiwa guru meski dia tidak berprofesi sebagai guru. Dia bisa mengajarkan banyak hal pada siapapun dan dimanapun, bahkan dalam diam pun orang banyak belajar padanya. Namun ada juga orang yg berprofesi guru namun tidak memiliki jiwa guru, dan dia hanya mengajarkan yang ada didalam buku.

Abah, lelaki sabar yang setiap pertemuannya dengan saya selalu mengajarkan tentang sabar dan ikhlas mengatakan bahwa, guru adalah orang tua, karena orang tua memiliki 2 fungsi yaitu sebagai guru dan juga orang tua. Hal ini sangat benar karena dalam konsep pendidikan dan pemikiran siapapun menyatakan bahwa orang tua (keluarga) adalah "madrasah ula" bagi anak-anaknya. Karakter, watak, sifat, sikap dan unggah ungguh (red: akhlak) akan terbentuk disana.

Ayah, lelaki yang mendahului menghadap Rabbnya (Allahummaghfirlah) dalam sela dongengnya sebelum memulai ngaji mengatakan bahwa guru adalah orang yang memiliki ilmu dan MAU mengajarkannya. Karena ada orang yang memiliki banyak ilmu namun tidak mau mengajarkan, dan ada orang yg sedikit ilmu namun mau mengajarkannya.

Ramah, madrasah saya di rumah yang super disiplin dalam segala hal mengatakan bahwa guru adalah semua hal yang mengajari kita, entah manusia, lingkungan, atau pengalaman, meski kaprahnya (red; pada umumnya) guru itu adalah sebutan untuk pengajar.

Semuanya saya tentu setuju, yang pasti guru adalah pendidik, dimana menurut al-Ghazali pendidik merupakan maslikhul kabir. Bahkan dapat dikatakan pada satu sisi, pendidik mempunyai jasa yang sama dengan kedua orang tuanya. Lantaran kedua orang tuanya menyelamatkan anaknya dari godaan dunia, sedangkan pendidik menyelamatkan dari sengatan api neraka. Kedudukan pendidik dalam pendidikan Islam ialah orang yang memikul tanggung jawab membimbing, mengajari, dan mendidik.

Bahkan ada yang menggambarkan bahwa GURU itu seperti GULA. Kopi adalah Orang tua dan Rasa adalah anak/siswa.

Jika kopi terlalu pahit siapa salah?

Gula lah yang disalahkan karena terlalu sedikit, hingga "rasa" kopi menjadi pahit!!!

Jika kopi terlalu manisSiapa yg disalahkan? Gula pula yang disalahkan karena terlalu banyak, hingga "Rasa" kopi menjadi manis!!!

Jika takaran kopi dan gula seimbang, sehingga rasa yang tercecap menjadi nikmat,Siapa yg di puji...???

Tentu semua akan berkata:

Kopinya mantaaap.................!!!!!

Kemana gula??? Dimana gula??? yang mempunyai andil membuat "rasa" kopi menjadi mantaaap!!!

Itulah guru yang ketika "rasa" terlalu manis maka dia akan dipersalahkan!!!

Itulah guru yang ketika "rasa" terlalu pahit maka dia pula yang akan dipojokkan!!!

Tetapi, ketika "rasa" mantap, Ketika siswa berprestasi, maka orang tua lah yang akan menepuk dadanya: "Anak siapa dulu"

Mari Ikhlas seperti Gula yang larut tak terlihat tapi sangat bermakna.

GURU memang bukan orang HEBAT. Namun orang-orang HEBAT lahir dari GURU.

SALAM HORMAT DARI KAMI UNTUK SEMUA GURU..

~Selamat hari guru~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post