Upit Sarimanah

Penulis dan pengajar di MP-UIN Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Passionmu, Fiksi atau Nonfiksi?

Passionmu, Fiksi atau Nonfiksi?

Passionmu, Fiksi atau NonFiksi?

Penulis: Upit Sarimanah (Pendidik MPUIN-Jakarta)

“Galau bin bingung, mau nulis apa?”. Banyak teman sepelatihan MWC (Media Guru Writing Class) berulang-ulang mengungkapkan pertanyaan yang sama. Kebanyakan diantara peserta pelatihan adalah penulis pemula. Belum terbayang mau nulis apa , itulah yang saya rasakan selepas mengikuti pelatihan menulis MWC. Jawaban yang sering dilontarkan oleh beberapa trainer, “tulis apa saja”. Menuliskan segera ide, pikiran, keinginan, perasaan, dan emosi yang terlintas dan muncul saat itu juga. Ayo tulis!

Setuju banget. Untuk tahap awal, rumus ini sangat mujarab bak obat yang langsung tokcer menyembuhkan penyakit kegundahan menulis. Menulis menjadi aktivitas yang ringan tanpa beban, kapanpun dan dimanapun ada ide bisa langsung di tuliskan. Melihat hal unik dan menarik tulislah, bepergian melakukan hoby atau kesenangan ceritakanlah, memimpikan dan membayangkan sesuatu tuangkanlah. Sampai akhirnya Anda tidak menyadari berlembar-lembar kertas sudah dicoretkan dan menemukan kenyamanan menulis.

Berbicara tentang kenyamanan berbicara tentang passion, setiap orang memiliki passion yang berbeda. Passion ini akan mengarahkan jalan menulis kita. Passion adalah minat yang menonjol atau ketertarikan yang lebih terhadap sesuatu bukan karena keterpaksaan, tetapi berdasarkan atas kesenangan yang datangnya dari hati. Kita akan merasa nyaman ketika menulis sesuatu yang kita minati. “Enjoy saja”, itulah bahasa simplenya.

Selain mempertimbangkan tema yang kita kuasai dan pemilihan objek pembaca, passion berperan mengarahkan dalam proses penulisan buku khususnya. Menulislah bidang-bidang yang memang Anda kuasai dan cintai. Jika anda seorang guru bisa menuliskan hal-hal terkait pendidikan, jika Anda seorang pesulap bisa menuliskan trik-trik sulap, jika Anda seorang pendongeng atau entertainer Anda bisa menuliskan hal-hal terkait seni atau kisah dongeng dan fiksi lainnya.

Dunia menulis fiksi dan nonfiksi menjadi pilihan mutlak, mana menurut Anda yang membuat lebih enjoy. Fiksi atau Nonfiksi? Atau kedua-duanya?. Bisa saja sih memadu padankan gaya bahasa menulis fiksi dan nonfiksi.Terlepas dari pilihan tersebut, yang terpenting adalah Jika kita menguasai dan menekuni bidang tertentu dengan hati, maka di sanalah kecendrungan passion kita. Untuk menjawab pertanyaan di atas, cuma Anda yang tahu jawabannya.

Fiksi

Anda mengenal Harry Potter, tokoh dalam karya JK. Rowling penulis Inggris?. Gambaran anak laki-laki si jago sihir Harry Potter berhasil menyihir dunia dengan kekuatan imaginasi JK. Rowling. Novel berseri ini meraup keuntungan yang luar biasa, terlebih setelah dilayar lebarkan.

Anda masih ingat Siti Nurbaya, tokoh ciptaan Marah Rusli penulis Indonesia?. Menceritakan tokoh perempuan Minang yang memiliki kasih tak sampai, dan melegenda hingga saat ini. Kisah ini juga diangkat ke dalam film dan sinetron.

Kedua contoh tokoh Harry Potter dan Siti Nurbaya cukup mencontohkan deretan kisah fiksi lainnya. Apakah mereka nyata?. Tidak. Mereka adalah fiktif!. Harry Potter dan Siti Nurbaya adalah tokoh yang lahir dari dunia imaginasi, berasal dari khayalan, dan angan-angan fantasi penulisnya.

Tokoh dan kisah Fiksi adalah hanya rekaan pengarangnya. Walaupun hanya tokoh imaginasi tetapi dengan daya sastra dan kesaktian bahasa penulis dapat membuat tokoh seolah hidup membawa pembaca larut ke dalamnya, pembaca seakan terhipnotis alur cerita, dan terbawa emosi ketika menikmatinya. Beberapa contoh karya fiksi yang sering kita temui adalah cerita pendek (cerpen), novel, drama, sinetron, telenovela, film komedi, film drama, film horor, film laga, atau film legenda.

NonFiksi

Nah, pastinya Anda mengenal RA Kartini, Jendral Sudirman, dan Cut Nyak Din. Anda bisa membaca dari berbagai sumber bacaan, buku ataupun biografi. Kartini adalah tokoh perempuan Jawa penggagas emansipasi wanita, Jendral Sudirman tokoh pahlawan kemerdekaan, dan Cut Nyak Dhien tokoh perempuan Aceh yang berjuang melawan Belanda. Perjuangan mereka mengisahkan usaha yang gigih mempertahankan nilai dan prinsip yang patut dicontoh.

Apakah mereka ada?. Ya, mereka nyatanya ada. Tokoh-tokoh tersebut bukan hasil khayalan ataupun rekaan, mereka real bukaan ciptaan si penulis. Tulisan non fiksi berisi gagasan berdasarkan fakta, data, bukan sekedar opini pribadi. Bahasa yang digunakan lebih simple dan tidak hiperbola (berlebihan) seperti karya-karya fiksi.

Contoh karya nonfiksi yang biasa kita temui adalah artikel, opini, esay, resensi buku, karangan ilmiah, skripsi, tesis, laporan perjalanan, film dokumenter, berita. Ada juga tulisan lainnya yang mengisahkan pengalaman pribadi seseorang seperti diary, biografi, autobiografi, dan memoar.

Hmmm .... , sudahkah menemukan passion Anda? Segeralah menulis. Tak ada penulis profesional yang hanya mempelajari teori-teori penulisan. Silahkan belajar semua ilmu, tapi ingat. Prakteklah! Menulis... menulis...menulis. Anda akan sangat yakin passion yang pas untuk diri sendiri. Salam corat coret!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul sekali mba upitku sayang, masing-masing mempunyai passion yang berbeda, tapi itu tak menyurutkan kita untuk berkarya, lebihkanlah mana yang kau sukai dan jalankan, niscahya akan membawa kepuasan tersendiri, namun alangkah indah jika perbedaan itu dapat dipersatukan antara fiksi dan non fiksi... Selamat berkarya sahabat, satu tulisan akan membuka cakrawala bacaan kita, semoga berkah..

22 Jun
Balas

senangnya dikomentari bu dati....sekarang banyak penulis kreatif yang mempersatukan 2 zona penulisan ini. saluuttt. sy pemula terus terang masih gamang passion

22 Jun

Memberi alternatif yang membantu para guru untuk memilih. Top

22 Jun
Balas

kalau mau dua-duanya. harus antri dulu ya pa... .

22 Jun

Pencerahan yang amat sangat detail, mengalirkan energi positif yang ruar biasa. Muantafff

22 Jun
Balas

So much, tq. Very informative writing. It's useful 4 me. Really Mom. I know now my passion is nonfiction. Then, the problem comes. I always stop at the 2nd or 3rd paragraph, that I feel I haven't finish to deliver. Help me, please!

22 Jun
Balas

Mbak Upit ...keren banget nih... mksh yaa

22 Jun
Balas

keep on writing, my sister. You just need more time so solve it. thanks for visiting

22 Jun
Balas

thanks bu siti...n sudi baca smg mencerahkan

22 Jun
Balas

mba umul jg kerenn. semangat menikmati passionnya ya

22 Jun
Balas

Thanks bu yayat. Tulisan b yayat top . Ayo terus nulis

22 Jun
Balas

Tarian pena yg mengalirkan energi positif utk terus menulis. Good job Bu Upit

22 Jun
Balas

Jadi lebih semangat nulis baca tulisan ini, terlepas dari fiksi dan non fiksi. Salam kenal, Bu.

22 Jun
Balas

salam kenal mba fitri. semangat trs

23 Jun



search

New Post