Urip Subagyo

Dilahirkan dari rahim seorang Ibu. Hidup dan menetap di lereng gunung bagian selatan Kab.Pekalongan yang berbatasan langsung dengan Kab.Banjarnegara. Petungkriy...

Selengkapnya
Navigasi Web

OWA SI PENJAGA HUTAN

Ini adalah sepenggal kisah makhluk-makhluk asli penghuni hutan tropis di Jawa. Tetapi tidak sembarang hutan tropis. Mereka hanya dapat ditemui di hutan-hutan tropis dataran tinggi yang kondisinya masih terjaga. Makhluk-makhluk itu hidup, berkembangbiak dan beraktifitas di atas pohon yang tinggi dan berpindah-pindah, bergerak diantara ranting-ranting, cabang-cabang pohon dan rerimbunan dedaunan tajuk atas yang ada disekelilingnya. Ia sangat jarang bahkan hampir tidak pernah menapakkan kakinya di atas tanah. Orang-orang lokal mengenali primata ini sebagai Owa-Owa atau Owa.

Owa Jawa (Hylobates Moloch adalah sejenis primata anggota Suku Hylobatidae yang memiliki sebarang hanya di beberapa hutan bagian Barat dan Tengah Pulau Jawa. Iya hanya wilayah hutan yang memiliki curah hujan cukup tinggi. Sementara di wilayah Timur Pulau Jawa, hutan-hutannya di dominasi oleh musim yang dipengaruhi oleh iklim kering.

Owa Jawa membutuhkan hutan sebagai tempat hidupnya, dan Jawa sebagai salah satu pulau dengan penduduk terpadat di dunia adalah tempat yang laju defortasi yang sangat signifikan. Lebih dari 50% hutannya hilang dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Menyisakan hanya sedikit hutan-hutan primer yang sebagian besar merupakan hutan di wilayah pegunungan yang masih sulit terjangkau.

Habitat Owa Jawa semakin sempit dan Ia pun kian terdesak oleh hutan yang sudah terfragmentasi. Hasil penelitian terdahulu tentang habitat dan populasi Owa, menunjukkan bahwa kawasan hutan di Jawa yang menjadi habitat Owa terfragmentasi sedemikian parah yang luasnya terus menyusut dari tahun ke tahun. Demikian pula dengan populasi Owa jawa yang masih tersisa, diperkirakan oleh para peneliti adalah kurang dari 5000 individu yang hidup dari kelompok-kelompok kecil terpencar berjauhan dari yang satu sama lainnya. Tidak dapat dipungkiri Owa Jawa adalah salah satu satwa khas Indonesia yang sedang berdiri di jurang kepunahan. Ia merupakan satu dari enam jenis primata yang paling terancam keberadaannya di dunia.

Owa Jawa lebih banyak ditemukan di barat pulau jawa. Namun demikian sejumlah kecil populasinya masih dapat kita jumpai di bagian tengah pulau jawa. Sebuah kawasan hutan yang terletak di bagian barat deretan pegunungan Dieng Jawa Tengah saat ini masih dihuni oleh sejumlah kelompok Owa yang merupakan populasi terbesar ketiga yang pernah ditemukan. Diperkirakan lebih dari 10% dari total Owa Jawa yang tersisa ada di kawasan hutan Petungkriyono.

Hutan Ekowisata Petungkriyono adalah salah satu kawasan wisata alam dimana kita masih dapat melihat sejumlah satwa liar yang hidup dalam habitat aslinya. Menurut informasi, hutan Petungkriyono ini termasuk kawasan hutan lindung terbaik di Jawa Tengah, selain karena luasnya, hutannya juga masih perawan. Kontur topografinya yang berbukit-bukit, justru membuat kawasan ini terlindungi dari tangan-tangan jail manusia.

Berlokasi di bagian selatan Kabupaten Pekalongan dan dapat ditempuh kurang lebih 1-2 jam perjalanan, hutan Petungkriyono dengan luasnya sekitar 6000 Ha, memiliki keragaman flora dan fauna yang sangat tinggi. Menurut penelitian, ada lebih kurang 250 species telah teridentifikasi berhabitat di kawasan ini. Termasuk di dalamnya ada satwa langka sperti Elang Jawa, Macan, Lutung dan Owa Jawa.

Hutan alam Petungkriyono relatif masih terjaga keutuhannya. Sistem ekologi yang ada di dalamnya cenderung masih berjalan dengan seimbang. Hal inilah yang membuat banyak peneliti satwa tertarik berkunjung ke kawasan hutan Petungkriyono untuk mempelajari.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post