Usnidar

Merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara. Alhamdulillah, sudah berlatih menulis sejak bergabung dengan MediaGuru. Guru MTs.N 3 Solok. Kecamatan Lembah Gumant...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bercermin di Kaca yang Retak (18)

Bercermin di Kaca yang Retak (18)

H.125

Dua hari berlalu, perasaan Nova terus tidak enak. Matanya tak mau terpejam. Siang berganti malam, hingga kesunyian menemaninya. Pikirannya masih berbalut luka dengan kata-kata dan tuduhan direktur di kala pertemuan yang lalu.

"Jangan terus menangis, Nov. Jangan perlihatkan kelemahan kita kepada bos sombong itu. Jika ia melihat kelemahan kita, ia akan semakin menginjak-injak kita."

"Sebenarnya, bos suka marah-marah dan menyakiti bawahannya adalah karena dia sudah terjepit. Dia sedang banyak permasalahan. Hubungannya dengan perusahaan-perusahan lain sedang tidak baik-baik saja. Begitu juga dengan pemilik perusahaan besar lainnya. Hubungannya sudah ibarat tali yang sudah putus. Ia tak lagi diacuhkan oleh pemilik perusahaa lain karena kesombongannya. Ia pun sering beradu otot saat diadakan pertemuan-pertemuan Itulah yang menjatuhkan pamornya sebagai pemilik perusahaan besar," hibur Rudy. Nova hanya terdiam mendengar ucapan Rudy.

"Jadi, tak usah terlalu dipikirkan. Suatu saat ia akan berjalan sendiri karena dililit permasalahan-permasalahan yang tak terbendung oleh memorinya," lanjut Rudy.

Nova sedikit lega mendengarkan kata-kata Rudy. "Jadi, mulai sekarang Nova tak usah bersedih lagi. Kita hanya berdoa. Karena doa orang dizalimi akan cepat diijabah oleh Allah SWT."

Belum usai masalah ini, muncul lagi masalah yang baru yang membuat karyawan kebingungan dengan sifat direktur utama perusahaan tersebut.

"Ei..., Andi! Sampaikan kepada Helen, mengapa dia membuat rahasia perusahaan kita tersebar lagi diluar. Saya yakin, ia yang membongkarnya," ucapnya penuh emosi.

Berita kemarahan direktur beredar dalam hitungan menit. Semua karyawan terperanjat mendengar tuduhan direktur kepada seorang karyawan yang tak beralasan.

Helen yang dadanya terasa sesak mendengar tudingan yang tidak beralasan itu marah besar.

"Mengapa direktur semakin menjadi-jadi. Sepertinya ia mencari lawan bukan mencari mitra kerja."

Apakah yang akan terjadi, mari kita ikuti kelanjutan ceritanya..

Alahan Panjang, 21 Maret 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

oke saya tunggu lanjutannya, sukses selalu bunda

21 Mar
Balas



search

New Post