Setelah anak-anak berangkat ke sekolah, Yudi pun berangkat kerja. Tidak lupa menitip kunci ditempat mbak Yaya. Biasanya anak-anak lebih duluan pulang sekolah. Tidak lupa Yudi sekalian memesan sambal untuk makan siang anak-anaknya.

Tepat pukul 10.00 Wib Yati sudah sampai di rumah. Biasanya pagi sudah sampai, tapi tadi ada hambatan di jalan sehingga terlambat.

“Baru sampai rumah mbak Yati” sapa mbak Yaya.

“Iya mbak Yaya, kunci rumah ada” tanya Yati.

“Ada mbak” jawab mbak Yaya sambil memberikan kunci kepada Yati.

Setelah mendapatkan kunci rumah, Yati langsung masuk ke rumah. Rumah rapi sekali, tidak berantakan seperti dia meninggalkan rumah waktu itu.

“Mbak apakah Min ada datang ke rumah” tanya Yati.

“Belum ada mbak, mungkin belum pulang dari kampung” jawab mbak Yaya.

“Oh, begitu ya terimakasih mbak” kata Yati.

“Mbak aku pesan sarapan, tadi belum sempat” kata Yati langsung duduk.

“iya mbak. Bagaimana keadaan ibunya mbak, sudah sehat kembali” tanya mbak Yaya.

“Sudah baikan dari sebelumya mbak” jawab Yati.

Yati sebenar tidak begitu tahu keadaan ibunya. Kemaren belum sempat menanyakan kepada semua orang. Mau bertanya kepada ibunya, tapi ibu tidak mau bicara dengannya. Mau bertanya kepada Yani, sungkan karena Yani kelihatan memusuhinya. Apa lagi mau bertanya kepada ayahnya, mana dia berani.

Sampa Yati pulang malam tadi, ibunya masih tidak mau bicara kepadanya. Maka akhirnya Yati memutuskan pulang saja.

Bersambung...

Padang, 28 Juni 2021

Salam Literasi