Kalbuku
Saat bibir terkunci Jiwa pun tetap menari Mengayuh serpihan rasa Tak peduli akan maknanya Jika malam ini tak ada sapa Rebahkan raga pejamkan mata Tuhan, peluklah jiwa ini Hilangkan rasa menyayat hati Kalbu, di mana salahku Jika cintaku tak cukup waktu Tafsirkan semampu hatimu Debar jantungku kan mengharu Dengarlah rangkaian kata kalbuku Kan kugores dalam sajakku Mengertilah kalbuku Sajak ini untukmu
Rumahku, ba'da salat isya, ditemani kucing kesayangan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pinter temen.... Dah ketularan ya..... He..he... Ketularan pinter berpuisi.
Terima kasih, Bu Min. Mencoba hal baru. Sulit namun ternyata bisa. Mari saling menulari kebaikan. Hehe.
mau dong diajari buat puisi
Saya juga baru belajar, Bu. Mari belajar bersama.