UswahHasanah

Uswatun Hasanah Al-Anjiry Lahir di Desa Anjir Serapat, Kapuas-Kalimantan Tengah Saya adalah guru anak usia dini dan anak usia menengah pertama. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kenapa Harus Hari Senin

Pagi itu di hari Jum'at waktu menunjukkan pukul 6.30 WIB saya sudah mulai berangkat menuju rumah sakit untuk periksa kesehatan setelah rawat inap beberapa malam pada Minggu lalu. Hari yang mendung disertai rintik-rintik hujan. Sebelumnya aku mampir di tukang bubur untuk sarapan dan lanjut menuju rumah sakit yang tidak begitu jauh dari rumah. Sesampainya aku tiba di Rumah Sakit, dari sejauh mata memandang kursi-kursi tempat duduk para pasien BPJS kesehatan terlihat kosong. Mungkin yang membuat timing-nya pas untukku. Ya, ku coba mendekati tempat pendaftaran dan mengambil nomor antrian dengan no urut di bawah angka 100. Lalu saya mencoba bertanya kepada petugas yang jaga

“Sekarang sudah no urut berapa pak” tanyaku

“ehmm kayaknya 30” sahut petugas

Namun kulihat sekeliling hanya ada sekitar sepuluh sampai duapuluh orang yang duduk antri. Pemandangan itu tidak seperti biasanya yang antri sampai ke koridor rumah sakit. Sekitar 15 menit aku menunggu lalu petugas mendekatiku dan bertanya:

“Mba, pian belum dipanggil kah?” Tanya petugas

“Belum pak, dari tadi masih no 35 dan tidak ada dipanggil lagi” sahutku

“nomor urut berapa mba?” dia kembali bertanya

“nomor 70 pak” jawabku

“maaf, boleh pinjam nomernya?”

“ini pak” sahutku sambil menyerahkan nomor urutnya

“mohon maaf mba, ini nomornya. Yang tadi saya salah kasih nomer. Langsung masuk aja mba” terang dia

Sambil berjalan aku melihat nomer antrian ternyata nomor antrian 36. Aku langsung tersenyum, karena jam 7.30 aku sudah di panggil untuk sidik jari dan mendaftar di poli. Dan itu pertanda baik, aku tidak perlu mengantri lama hingga berjam-jam.

Petugas menyampaikan jadwal dokter ada pukul 13.00 WIB, namun aku terdaftar sebagai pasien urutan ke 21 di Poli Penyakit Dalam. Dan akhirnya aku memutuskan datang lagi ke Rumah Sakit pukul 14.00 WIB. Sesampainya di Rumah Sakit ternyata dokternya belum ada, masih monitoring di ruang pasien rawat inap di lantai dua. Telah sekian lama menunggu, pukul 15.00 WIB baru di panggil.

Akhirnya bisa masuk ruang pemeriksaan juga. Tanpa berbasa-basi dokter langsung menanyakan kondisiku

“Bagaimana kodisinya mba?” Tanya dokter sambil memandangiku

Belum sempat aku menjawab, dokter langsung menyambung pembicaraannya

“Kok nampaknya lebih buruk dari kemarin pas rawt inap?”

“Iya dok, sepulang dari Rumah Sakit, saya merasa tidak membaik” sahutku

Lalu dokter memeriksa, dan dia agak kaget juga ketika memegang tanganku untuk cek nadi

“wah tubuhnya panas sekali”, kata dokter

saat di cek suhu tubuh berada di angka 39,9 C. Aku memang merasa tidak begitu sehat dan lemes rasanya.

“Sejak Kapan panasnya?” Tanya dokter

“Sejak hari Minggu malam dok” jawabku

“Ya udah kalau gitu, kamu saya rujuk ke bagian Radiologi untuk kita pemeriksaa lebih lanjut ya, obatnya jang lupa diminum, senin kembali bertemu saya. Istirahat dulu” kata dokter

Keluar dari ruang pemeriksaan, aku menuju ruang radiologi. Disana ada perawat yang menyampaikan bahwa tidak bisa sekarang dilakukan peeriksaannya, karena saya harus puasa terlebih dahulu

“mba, mulai sore ini puasa yaa, nanti jam 8 malam kesini lagi untuk pemeriksaannya. Saya minta no Handphonenya ya, biar nanti enak menghubungi” terang perawat

“iya mba, terimakasih, no handphone sya 0822****”

Dan sayapun pun pulang. Tidak lama azan magrib berkumandang. Dengan orang rumah saya ditanya, mau pergi lagi malam ini, iya nanti balik lagi ke rumah sakit. Hari ini tiga kali bolak-balik rumah sakit. Untungnya masih kuat.

Handphone saya berdering, ternyata ada telpon dari rumah sakit, memintaku untuk segera ke rumah sakit. Saya bersiap-siap dan segera pergi ke rumah sakit mengendarai motor sendiri. Bismillah

Sampai di Rumah sakit, saya langsung menuju ke bagian Radiologi teapat Adzan Isya berkumandang. Ku lihat para perawat yang jaga sedang sholat. Tidak berapasaat, perawat keluar.

“mba Uswatun ya?” Tanya perawat

“iya pak” sahutku

“Mohon menunggu sebentar, setelah paseien keluar,beriktnya pian ya mba” pinta perawat

Saya hanya mengggukkan kepala.

Tiba giliran saya, saa disuruh berbaring, dan Nampak ada layar untuk mengetahui hasil pemeriksaan, dokter melakukan pemerisaan dengan alat ynag saya tidak tau entah apa nam alatnya. Setelah selesai dokter menyampakian hasilnya hari Senin, nanti dokter yang merujuk saja yang akan menjelaskan

Aku yang merasa heran bertanya kepada suster.

“Mohon maaf suster, kenapa harus hari senin?” “Hasilnya akan keluar mala mini juga, namun nanti akan diserahkan ke dokter yang merujuk, kapan bertemu dokternya, missal besok kami langsung serahkan” terang suster

“ehmm, Senin sih kata doketenya tadi” sahutku

“saran saya kenapa mba tidak di rawat inap saja?”

“karena hari Sabtu dan Minngu Dkternya tidak ada, sehingga saya memilih istirahat dan minum obat di rumah saja. Insya Allah hari Senin balik lahi kesini” jelasku

Ketika mau pulang aku kasih kabar kepada temanku, dia bertanya

“kenapa harus hari Senin?”

Pun juga ketika aku kasih kabar kepada ibunda ratu dia juga bertanya

“Kenapa harus tunggu hari Senin”

Dan pada akhirnya, aku hanay berdoa semoga hasilnya baik-baik saja.

Sampai ketemu hari Senin.

#TantanganGurusiana Hari ke-2

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post