Education is my life. Belajar dapat berlangsung kapan saja dan di mana saja. Di era cyber seperti sekarang ini orang bisa belajar tanpa batas.. Kemajuan teknologi menjadi salah satu pemicu utama semakin banyaknya inovasi yang diciptakan dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan perangkat teknologi seperti gawai sehingga kegiatan pembelajaran tidak hanya bersifat konvensional.

Hampir sebagian besar siswa memiliki gawai yang tergolong smart. Berbagai fitur canggih ditanamkan dalam gawai tersebut. Bahkan, ponsel sederhana pun sekarang dapat diinstal dengan fitur-fitur yang diinginkan. Dengan fitur yang lengkap tersebut, siswa dapat mengakses informasi yang ada di seluruh penjuru dunia dalam waktu yang relatif singkat dan dengan biaya yang relatif murah.

Memang gawai ibarat pisau bermata dua yang bisa membawa dampak positif dan negatif bagi siapa saja yang menggunakannya, termasuk siswa. Jika siswa diberi kebebasan tanpa pengawasan, tentunya gawai akan menjadi bumerang bagi mereka. Di sinilah peran guru sebagai konduktor dalam pembelajaran di sekolah sangat dibutuhkan. Mereka harus bisa mengarahkan dan memberikan kebijakan penggunaan gawai tersebut kepada para siswanya.

Mengaitkan proses belajar mengajar dengan situasi di atas, seorang guru dituntut untuk mengakomodasi kebutuhan para siswanya untuk memanfaatkan teknologi. Mereka memiliki kebutuhan untuk mengaplikasikan teknologi dalam proses belajar mereka. Ketika teknologi diterapkan dalam proses belajar, maka mereka akan merasa senang dan tertantang.

Selama ini siswa menggunakan gawai mereka untuk beberapa kegiatan pembelajaran. Misalnya, untuk alat berhitung atau kalkulator, pengambil gambar atau video, kamus, penerjemah bahasa. Dengan layanan internet, mereka bisa juga bersosial media, terima/kirim surel, browsing, membuat blog, dan sebagainya.

Selain fungsi di atas, tentunya masih banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh siswa dengan penggunaan gawai ini. Gawai yang dilengkapi dengan fitur Document Viewer dapat membantu siswa dalam mempelajari materi dalam bentuk e-book atau pdf secara portable dengan mudah. Jika ingin belajar bahasa Inggris, siswa dapat berlatih english conversation dengan format MP3 atau MP4. Selain itu, gawai bisa juga digunakan untuk pencarian online tentang materi pembelajaran melalui e-book dan pembelajaran online (e-learning).

Banyaknya aplikasi pembelajaran e-learning gratis, tentunya juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan layanan pembelajaran kepada siswa. Aplikasi-aplikasi tersebut diciptakan untuk mempermudah tugas para guru, khususnya dalam hal penugasan kepada siswa. Penugasan bisa berupa tugas sekolah, maupun pekerjaan rumah. Aplikasi tersebut memiliki ribuan topik yang sudah disesuaikan dengan kurikulum terbaru. Melalui aplikasi ini pula guru dapat memantau kegiatan belajar para siswa karena layanan tersebut memberikan analisis data mengenai perkembangan dan pencapaian para siswa. Semua itu dapat diakses melalui gawai para siswa.

Kapasitas memori gawai smart yang besar bisa berfungsi sebagai media penyimpanan data file. Seperti halnya usb flashdisk, usb external drive dan multimedia card, gawai yang canggih pun dapat dipergunakan untuk menyimpan berbagai file sesuai dengan kapasitas yang ada pada gawai tersebut. Gawai smart yang diberi kartu memori tambahan akan mampu menampung data lebih besar.

Karena hal itulah, gawai dipandang sebagai alat elektronik paling praktis dalam pembelajaran.

Alasan praktis namun bermanfaat itulah yang membuat sebuah gawai disebut media pembelajaran sederhana. Dalam sistem pembelajaran yang memanfaatkan perangkat teknologi berupa gawai biasa disebut dengan istilah mobile learning. Mobile learning (m-learning) merupakan suatu model atau metode pembelajaran yang memanfaatkan media “mobile” atau gawai sebagai alat bantunya. Mobile learning bisa dikatakan sebagai bagian dari e-learning, karena pada dasarnya sama yaitu menggunakan perangkat elektronik sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran

Pemanfaatan gawai secara optimal dalam pembelajaran ini tentunya membutuhkan komitmen antara guru dan siswa. Jika guru berkomitmen menjaga dan memberikan pengawasan terbaik kepada siswanya, tentunya para siswa pun akan menjaga diri mereka dari pengaruh negatif penggunaan gawai ini. Semua dibutuhkan konsistensi dan pastinya semua mengandung konsekuensi.

Dengan menerapkan hal di atas, gawai bisa menjadi sahabat para siswa. Mereka bisa menggunakan gawai untuk berbagai kegiatan dengan nyaman. Ibarat sahabat, dia ada jika dibutuhkan. Dia ada saat keadaan gembira maupun sedih. Begitu juga gawai, dia bisa mengakomodasi semua yang diinginkan siswa untuk tujuan-tujuan yang positif, terutama kegiatan untuk meningkatkan prestasinya.

Pergerakan teknologi yang semakin berkembang memang memberikan pengaruh kepada manusia untuk mengubah gaya hidupnya agar lebih dapat menyesuaikan dengan keadaan teknologi yang ada. Hal tersebut tentunya juga berdampak pada dunia pendidikan kita. Pemanfaatan perangkat teknologi (elektronik) saat ini menjadi hal penting,. Oleh karena itu, sistem pembelajaran menggunakan elektronik pun harus semakin dikembangkan. Hal tersebut dilakukan agar kita dapat menyesuaikan dengan tuntutan zaman.

.