Uswatun hasanah

Uswatun hasanah,lahir di kota kecil Blitar 28 April 1984. Pendidikan dasar di selesaikan di MI ALHUDA Blitar begitupun pendidikan menengah pertama masih di Blit...

Selengkapnya
Navigasi Web
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi  Menemukan Luas LingkaranMelalui Media Adna Lete pada Siswa Kelas VI  Uswatun Hasanah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menemukan Luas LingkaranMelalui Media Adna Lete pada Siswa Kelas VI Uswatun Hasanah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menemukan Luas LingkaranMelalui Media Adna Lete pada Siswa Kelas VI

Uswatun Hasanah

SDN No.28 Kota Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo

[email protected]

ABSTRAK

Berdasarkan realita di kelas VI SDN 28 Kota Selatan, terdapat permasalahan pembelajaran, yaitu: 1) Pembelajaran diajarkan hanya menggunakan buku teks pelajaran yang memuat begitu banyak materi sehingga siswa jenuh 2) Proses belajar Matematika berlangsung siswa terlihat kurang fokus dan sering mengganggu temannya 3) Ketika diberikan tugas kelompok beberapa siswa tidak aktif dan terlihat mengantuk. Upaya mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan menggunakan media Adna Lete (Adonan lempung Terigu) dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian siswa kelas VI yang berjumlah 28 siswa. Peneliti bekerjasama dengan satu orang observer. Instrumen pengumpulan data meliputi lembar observasi kegiatan guru dan siswa, tes hasil belajar, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilaksanakan dengan langkah-langkah yaitu: reduksi dan penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) penggunaan media Adna Lete dalam pembelajaran terlaksana dengan sangat baik, 2) penggunaan media Adna Lete dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa di siklus I mencapai 75,88% dan silkus II mencapai 87,41%.

Kata Kunci: Pembelajaran Matematika, Media Adna Lete ,hasil belajar.

1. PENDAHULUAN

Proses pembelajaran perlu dipersiapkan dan direncanakan dengan tepat. Perencanaan belajar yang disusun dengan langkah-langkah menggunakan metode, model dan media tertentu akan membantu pada keberhasilan pembelajaran. Penguasaan guru terhadap metode, model serta media pembelajaran membantu siswa dalam pemahaman materi yang disampaikan. Proses pembelajaran akan terarah, sesuai kompetensi Matematika jika menyusun dan merencanakan secara konstruktif dan sistematis.

Matematika sebagai salah satu pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan penataran nalar dalam penerapan matematika. Menurut Depdiknas (2001:9), kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di sekolah dasar sebagai berikut:1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian beserta operasi hitung campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan.

2.Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.3.Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.4.Menggunakan pengukuran: Satuan, kesetaraan antar satuan, dan penaksiran pengukuran.5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: Ukuran tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan dan menyajikannya.

Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan gagasan secara matematika.

Dalam mencapai keberhasilan pembelajaran Matematika, maka guru perlu merancang metode, media pembelajaran yang tepat agar siswa tertarik dengan pembelajaran Matematika Menurut Rayanda Asyar (2012 : 8)Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Hal ini bertalian dengan yang sampaikan oleh Syaful Bahri Djamarah dan Azwan Zain (2010:121)Media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan agar tercapai tujuan pembelajaran.

. Realita pembelajaran Matematika di kelas VI yakni. pembelajaran diajarkan hanya menggunakan buku teks pelajaran yang memuat begitu banyak materi sehingga siswa merasa jenuh. Pada proses belajar Matematika berlangsung beberapa siswa belum fokus dan sering mengganggu temannya. Ketika diberikan tugas kelompok siswa kurang aktif dan terlihat mengantuk. Siswa merasa bosan dengan materi Matematika karena banyak yang harus mereka pelajari. Dari realitas kondisi belajar mengajar Matematika yang telah sampaikan di atas, justru berimplikasi pada hasil belajar yang rendah dari 28 orang siswa yang memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal adalah 13 orang atau 38,23%. Dari hasil belajar dan kondisi yang terjadi saat belajar Matematika dapat disimpulkan perlu adanya proses perbaikan.

Upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan hasil belajar siswa yakni dengan merancang penggunaan media Adna Lete dalam pembelajaran menemukan luas lingkaran. Hardiyanti ( dalam Muthiah 2016 : 7) mengatakan bahwa bermain dapat memperkuat insting yang dibutuhkan anak guna kelangsungan hidupnya dimasa depan. Bermain dianggap mengembangkan fungsi fungsi yang tersembunyi dalam diri seseorang dan sebagai sarana latihan untuk mengelaborasi ketrampilan disaat dewasa. Sebagaimana pemahaman umumnya, belajar sambil bermain tentu memiliki manfaat yang penting untuk mengawal pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun tidak hanya sebatas itu,penggunaan media Adna Lete memiliki keunggulan tersendiri sebagai media penyampaian materi. Dengan media Adna Lete siswa akan merasa senang bisa belajar sambil bermain., dalam Nor Izzatil (2016: 34) dengan bermain anak akan mampu memperaktikkan kompetensi dan keahlian mereka dengan cara yang rileks dan menyenangkan. Oleh karena itu belajar mengajar dengan media Adna Lete ( adonan lempung terigu) inilah yang menarik untuk diterapkan di sekolah dasar sehingga judul penelitian yang ditetapkan adalah “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menemukan luas Lingkaran melalui Media Adna Lete pada siswa Kelas VI “.

Identifikasi Masalah

· Pembelajaran diajarkan hanya menggunakan buku teks pelajaran yang memuat begitu banyak materi sehingga siswa merasa jenuh.

· Saat belajar Matematika berlangsung sebagian siswa kelihatan kurang fokus dan sering mengganggu temannya.

· Ketika diberikan tugas kelompok siswa kurang aktif dan siswa terlihat mengantuk.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yakni apakah dengan menggunakan media Adna Lete dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas VI ?

Tujuan

Tujuan penulisan karya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa di kelas VI melalui media Adna Lete.

2. KAJIAN TEORI

Adonan Lempung sebagai Media Pembelajaran

Cepi Riyana (2016) mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan (a) wadah dari pesan (b) materi pembelajaran adalah pesan pembelajaran (c) tujuan yang ingin dicapai adalah proses pembelajaran.

Santiyasa (2007) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang minat, perhatian, pikiran, serta perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti sikap, pandangan hidup, perasaan senang dan tidak senang, kebiasaan, dan pengalaman pribadi. Faktor eksternal merupakan rangsangan dari luar diri seorang pebelajarn yang diperoleh melalui indera terutama pendengaran dan penglihatan. Media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi belajar karena mempunyai potensi atau kemampuan untuk merangsang siswa belajar..

Gerlach & Ely (dalam Ibrahim, et al, 2001) yang menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran terkait dengan tiga kelebihanya. Pertama, kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Media pembelajaran yang berpotensi fiksatif ini antara lain foto, rekaman, dan film. Kedua, kemampuan manipulatif yaitu mampu menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai dengan keperluan. Ketiga, kemampuan distributif artinya mampu menjangkau audiens yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak.

Anak merupakan cikal bakal manusia sempurna yang dibekali dengan bakat dan kreatifitas yang tidak terlepas dari anugrah Tuhan. Dalam proses pengembangan bakat ,anak membutuhkan bimbingan dan arahan baik dari orang tua maupun dari guru. Proses pembelajaran yang menyenangkan didominasi oleh permainan yang tidak terlepas dari penggunaan alat peraga.

Media adonan lempung merupakan bahan yang berasal dari tepung terigu yang dicampur dengan air dan pewarna makanan, yang digunakan untuk membentuk replika barang berdasarkan kreativitas anak,untuk anak yang masih kecil mungkin masih membutuhkan bimbingan dan bantuan dari orang yang lebih dewasa, akan tetapi memberikan kesempatan pada anak untuk mengaktifkan ide atau membiarkan mereka memainkan imajinasi sesukanya.

Adonan lempung merupakan “ bermain sambil belajar” dengan bahan adonan yang dapat dibentuk membuat model atau kegiatan yang bakal dibuat dengan menggunakan cetakan untuk meningkatkan kreatifitas anak.

Menggunakan adonan lempung dalam proses pembelajaran di sekolah dasar tidak memiliki ukuran yang relatif,tetapi ukuran tersebut akan terlihat pada saat anak telah selesai melakukan kegiatan membentuk adonan lempung terigu ,ukuran kreatif yang dibuat anak bisa saja sesuai contoh yang dilihatnya atau sesuai dengan keinginan anak ,dalam kegiatan membentuk anak melakukan kreativitas sendiri tentang apa yang akan dibentuk. Media adonan lempung sebagai media membentuk .Media adonan lempung adalah salah satu media yang digunakan pada proses pembelajaran yang digunakan sebagai sarana membentuk. Bersama dengan meningkatnya ketrampilan menggerakkan berbagai benda,terlihat ada perubahan dalam cara mengeksplorasi benda-benda untuk pertama kalinya. Ketika anak anak untuk pertama kalinya berhadapan dengan benda yang dapat dibentuk , maka eksplorasi seperti inilah yang terlihat menonjol

Hasil Belajar

Sudjana (1995:22) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh pengalaman belajarnya. Bloom membagi hasil belajar menjadi ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan ingatan atau pengetahuan dan kemampuan intelektual serta ketrampilan-ketrampilan. Ranah afektif menggambarkan sikap-sikap, minat dan nilai serta pengembangan pengertian atau pengetahuan dan penyesuaian diri yang memadai. Ranah psikomotor adalah kemampuan-kemampuan menggiatkan dan mengkoordinasikan gerak.

3. METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif jenis penelitian tindakan kelas karena penelitian ini mencermati dan mengatasi masalah yang muncul di kelas, utamanya masalah pembelajaran. Menurut Arikunto (2012:2) tiga hal yang dijadikan pengertian PTK, yaitu terdiri dari tiga hal yakni penelitian, tindakan dan kelas.

Plan

Revised

Reflect

Action/Observe

Reflect

Action / Observe

Revised

Gambar Alur PTK Kemmis & Mc Taggart

(Sumber : Adaptasi dari Kusumah,2012:21)

Kehadiran peneliti mutlak diperlukan karena peneliti sebagai pemberi tindakan atau orang yang membuat kegiatan pada saat penelitian berlangsung. Selain itu peneliti juga bertindak sebagai penyususn instrumen, perancang tindakan, pelaksana tindakan, pengumpul data, dan melaporkan hasil penelitian. Pada kegiatan ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas 1 yaitu Lindawati Pakaya,S.Pd sebagai observer aktivitas guru beserta siswa dalam proses pembelajaran. Observer tersebut juga sebagai rekan sejawat peneliti dalam melakukan diskusi hasil penelitian.

Subyek dan Objek Penelitian.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD berjumlah 28 siswa, laki-laki 13 siswa dan perempuan 15 siswa. Sedangkan objek penelitian yaitu peningkatan hasil belajar melalui media Adna Lete ( Adonan Lempung Terigu).

Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini mempunyai lima instrumen penelitian sebagai alat bantu dalam pengumpulan dan pengidentifikasian pemerolehan data penelitian secara tepat. Instrumen tersebut adalah 1) dokumentasi berupa foto, pelaksanaan pembelajaran 2) observasi keterlaksanaan pembelajaraan oleh guru serta siswa 3) wawancara terhadap siswa 4) tes hasil belajar kognitif.

Teknik Analisis Data

Penelitian dilakukan apabila semua data penelitian terkumpul dengan lengkap. Analisis data penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: a) Data observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data observasi diperoleh melalui kegiatan pengamatan yang dilakukan pengamat selama pembelajaran berlangsung, berupa data pengamatan aktivitas guru serta siswa dalam belajar dengan menggunakan Media Adna Lete. Setelah lembar observasi diisi, kemudian hasil observasi dianalisis menggunakan rumus.

Nilai rata-rata (NR)=

(Sumber : Arikunto (2012:272)

Kriteria hasil persentase nilai rata-rata hasil observasi untuk guru dan siswa adalah sebagai berikut:

Tabel Klasifikasi Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran oleh Guru dan Siswa

Nilai rata-rata

Klasifikasi Kriteria

81-100

Sangat baik

61-80

Baik

41-60

Cukup

21-40

Kurang

0-20

Sangat Kurang

Sumber: Riduwan dan Akdon (2009:16-21)

Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran guru dan siswa dengan penggunaan media Adna Lete dianggap berhasil jika menunjukkan kriteria sangat baik tetapi jika menunjukkan kriteria baik, cukup,kurang dan sangat kurang maka kesimpulannya adalah keterlaksanaan pembelajaran dengan penggunaan media Adna Lete belum terlaksana.

Analisis Data Hasil Belajar

Hasil tes yang dicapai siswa dikatakan tuntas apabila mendapat skor sesuai KKM yaitu 75 dari nilai tertinggi 100.

Nilai Siswa =

Ketuntasan secara klasikal bahwa pembelajaran dianggap tuntas jika diperoleh 75% dari jumlah siswa yang telah mencapai KKM.

Daya Serap =

1. HASIL

Hasil Penelitian Penggunaan media Adna Lete pada pembelajaran menemukan luas lingkaran siklus I perolehan nilai rata-rata keterlaksanaan pembelajaran oleh guru yakni 71,8 Sedangkan nilai rata-rata keterlaksanaan siswa yakni 74,4. Pada siklus II keterlaksanaan pembelajaran untuk guru mencapai 82,2 dan untuk siswa mencapai nilai rata-rata 81. Peningkatan aktifitas guru serta siswa terjadi karena adanya proses perbaikan pembelajaran berdasar hasil refleksi siklus I.

Tabel Peningkatan Keterlaksanaan Pembelajaran Guru dan Siswa pada Siklus I dan Siklus II

Pelaksanaan

Guru

Siswa

Siklus I

Siklus II

Siklus I

Siklus II

Kegiatan Pembelajaran

71,8

82,2

74,4

81

Kriteria

Baik

Sangat baik

Baik

Sangat baik

Tes akhir siklus I dengan rata-rata 73,35 dan ketuntasan klasikal 75,88% atau 17 siswa memperoleh ≥ 75. Siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 85,64 dan ketuntasan klasikal 87,41% atau 24 siswa dengan nilai ≥ 75, dapat disimpulkan persentase ketuntasan sudah memenuhi kriteria yang ingin dicapai pada siklus II yakni 75% siswa tuntas belajar. Peningkatan hasil belajar disebabkan adanya, 1). Siswa aktif dalam proses belajar, mereka mengikuti kegiatan mengadon lempung terigu menjadi bentuk lingkaran 2) siswa teliti dalam mengukur luas lingkaran yang sudah dibentuk 3) siswa saling melakukan koreksi secara bersama jika terjadi kesalahan pada proses penghitungan 4) sambil memperhatikan ukuran luas lingkaran yang ditentukan, siswa mandalami materi pelajaran sehingga berdampak pada pemahaman mereka 5) siswa mengikuti aturan kegiatan yang telah ditetapkan.

Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Data

Siklus I

Siklus II

Nilai rata-rata (daya serap)

73,35

85,64

Ketuntasan klasikal

75,88%

87,41%

Peneliti juga melaksanakan wawancara kepada siswa. Tujuan wawancara untuk mengetahui bagaimana respon siswa pada pembelajaran. Wawancara mengenai respon siswa terhadap penerapan pembelajaran Matematika dengan Media Adna Lete dilakukan pada tiga siswa berkemampuan tinggi,sedang dan rendah. Kesimpulan hasil wawancara tersebut adalah siswa sangat senang belajar sambil bermain, dengan menggunakan media Adna Lete.

2. PEMBAHASAN

Siklus I proses belajar belum memenuhi kriteria yang ditetapkan hal ini disebabkan beberapa kendala dalam penggunaan Media Adna Lete yakni: 1) Konten materi yang terdapat pada Media Adna Lete harus lebih spesifik pada tujuan belajar 2) terdapat beberapa siswa yang kurang fokus dan sering menganggu temannya. 3) adonan belum sepenuhnya dibentuk menjadi bentuk lingkaran. 4) Masih terdapat beberapa siswa yang kurang sportif, sering melanggar aturan. Berdasarkan kendala-kendala yang telah dipaparkan serta data hasil dari observasi pelaksanaan pembelajaran, dengan penggunaan media adna lete dirasakan belum maksimal. Guru model bersama guru kelas sebagai mitra peneliti berdiskusi untuk mencarikan solusi yang akan dijadikan perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya. Pada proses pelaksanaan pembelajaran siklus II, guru melakukan memberbaiki kesalahan pembelajaran berdasarkan kendala-kendala pada siklus I. Berdasarkan kesepakatan dan hasil refleksi dengan teman sejawat, disepakati proses perbaikan pembelajaran yakni: (1) Konten materi menghitung luas lingkaran direvisi agar lebih spesifik pada tujuan pembelajaran, (2) Sebelum bermain siswa diarahkan pada aturan permainan yang tepat (3) Desain pengajaran menghitung luas lingkaran melalui media Adna Lete (adonan lempung terigu) yaitu dengan diberikan adonan lempung terkait dengan konten materi (4) Menanamkan sikap jujur, kerjasama dan teliti kepada masing-masing siswa dalam kegiatan

Langkah-langkah kegiatan dengan menggunakan media adonan lempung terigu adalah ; 1) peneliti menyediakan adonan lempung terigu 2) Masing-masing kelompok diberikan 1 adonan lempung terigu dalam wadah , 3) Peneliti membagi siswa ke dalam 4 Kelompok. 4) Mulai kegiatan dengan cara peneliti menyebutkan luas lingkaran yang diinginkan dan masing-masing kelompok membentuk adonan menjadi bentuk salah satu lingkaran yang disebutkan peneliti dengan gambar lingkaran yang ada dalam dos permainan. 5) Masing-masing anggota kelompok saling membantu dalam membentuk adonan lempung terigu menjadi bentuk lingkaran yang telah disebutkan oleh peneliti, Misal Peneliti meminta membentuk lingkaran, maka masing-masing kelompok harus berusaha membentuk adonan dalam bentuk lingkaran yang disebutkan.6) Kelompok yang berhasil membentuk adonan menjadi bentuk lingkaran kemudian mengukur masing-masing luas lingkaran. Kelompok yang cepat menyelesaikan tugas mengadon dan mengukur luas lingkaran yang telah ditentukan dan tepat waktu maka itulah kelompok yang mendapat nilai tinggi.7) Masing-masing kelompok harus konsisten dengan waktu yang telah ditentukan dan masing-masing anggota secara bergantian mengadon bentuk lingkaran . 8) Kegiatan ini selesai jika pemain kehabisan bahan adonan lempung terigu yang telah disediakan dalam wadah. 9) kelompok yang menyelesaikan kegiatan mengadon dan menghitung luas lingkaran tepat waktu dan terbanyak menjadi pemenangnya.

Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai tahapan pemberian materi menghitung berbagai luas lingkaran serta perbaikan pembelajaran yang ditentukan. Sehingga siklus II hasil keterlaksanaan pembelajaran meningkat, Dengan demikian penggunaan media adna lete berdampak positif bagi pembelajaran Matematika bagi siswa kelas VI. Penggunaan Media Adna Lete (adonan lempung terigu) seiring dengan pendapat Susilana & Riyana (2007:11). Metode pembelajaran mempunyai fungsi sentral sebagai pendukung keberhasilan belajar siswa serta sarana bagi guru untuk membantu menciptakan situasi dan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif.

Ketuntasan klasikal siswa dari tes evaluasi hasil belajar terlihat semakin meningkat dari pratindakan, siklus I serta siklus II. Hasil tes akhir terhadap 28 orang siswa dengan KKM 75, pada pratindakan terdapat 61,77% yaitu 13 siswa yang memenuhi ketuntasan belajar. Siklus I terdapat 75,88% atau 17 siswa tuntas belajar, yang berarti meningkat 21% sedangkan siklus II mencapai 87,41% atau 24 siswa, terjadi peningkatan siklus I ke siklus II mencapai 25%. meningkatnya hasil belajar kognitif pada penelitian ini sesuai pendapat Santrock (2012:304) bahwa bergaul dengan teman sebaya membantu anak menemukan informasi dan perbandingan mengenai dunia dan keluarga. Anak-anak menerima respon mengenai kemampuannya dari kelompok sebaya.

Sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya. Dapat diartikan dalam proses belajar siswa mampu mendapatkan hasil belajar kognitif dengan baik akibat dari interaksi aktif dengan teman sebayanya, saling berkomunikasi sehingga mereka mampu menerima informasi-informasi dan melakukan perbandingan terhadap informasi yang telah didapatkannya.

2. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan media adna lete dapat meningkatkan hasil belajar pada materi menghitung luas Lingkaran di kelas VI SDN 28 Kota Selatan. Ketuntasan klasikal siswa dari tes evaluasi hasil belajar terlihat semakin meningkat dari pratindakan, siklus I serta siklus II. Hasil tes akhir terhadap 28 orang siswa dengan KKM 75, pada pratindakan terdapat 61,77% yaitu 13 siswa yang memenuhi ketuntasan belajar. Siklus I terdapat 75,88% atau 17 siswa tuntas belajar, yang berarti meningkat 21% sedangkan siklus II mencapai 87,41% atau 24 siswa, terjadi peningkatan siklus I ke siklus II mencapai 25%.

SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Adna Lete (adonan lempung terigu ) dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas VI. Saran kepada pembaca agar menggunakan media Adna Lete (adonan lempung terigu) dalam pembelajaran Matematika di sekolah dasar.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Susilana, R & Riyana C. 2007. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima

Riduwan & Akdon. 2009. Rumus dan Data Aplikasi Statistik. Bandung: Alfabeta. .

Syaodih Nana.2010.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: PT ROSDAKARYA

Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Santrock, J. W. 2012.Life-Span Developmen;Perkembangan Masa Hidup Edisi ketigabelas Jilid I. Terjemahan Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga.

Izzatil Nor.2016.Pengembangan Anak Melalui Permainan Tradisional. Yogyakarta : Aswaja Prasindo.

Zonareferensi.com.2018.https://www.zonareferensi.com/pengertian-mediapembelajaran/ diunduh pada tanggal 28 Agustus 2018 pukul 17.45

Zakky. 2018.https://www.zonareferensi.com/pengertian-metode-pembelajaran. Diunduh di Gorontalo, 28 Agustus 2018.

HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS 1

NO

NAMA

HASIL BELAJAR

1

ISMAIL

76

2

HAIKAL

75

3

NABIL

78

4

PUTRA

70

5

ZULKIFLI

75

6

RASYA

70

7

ABDII

70

8

FAZRI

70

9

JIBRIL

75

10

NANDO

70

11

ARGA

78

12

BIMA

70

13

SURYA

76

14

ADEL

75

15

ALYA

78

16

ANNISA

70

17

FAUZIA

70

18

FEBRI

70

19

DHIFA

76

20

FARADILA

70

21

RAHMATIA

76

22

FITRA AINUN

75

23

FITRA TALIB

75

24

SUNYANI

75

25

SALWA

70

26

SITI NAZWA

76

27

NUR SULEMAN

75

28

NURHAYATI

76

RATA-RATA

73,35

DAYA SERAP = 75,88

HASIL BELAJAR SISWA SETELAH SIKLUS 2

NO

NAMA

HASIL BELAJAR

1

ISMAIL

100

2

HAIKAL

90

3

NABIL

100

4

PUTRA

75

5

ZULKIFLI

90

6

RASYA

75

7

ABDII

76

8

FAZRI

89

9

JIBRIL

80

10

NANDO

75

11

ARGA

100

12

BIMA

76

13

SURYA

76

14

ADEL

88

15

ALYA

78

16

ANNISA

100

17

FAUZIA

78

18

FEBRI

90

19

DHIFA

80

20

FARADILA

75

21

RAHMATIA

79

22

FITRA AINUN

100

23

FITRA TALIB

80

24

SUNYANI

100

25

SALWA

90

26

SITI NAZWA

100

27

NUR SULEMAN

78

28

NURHAYATI

80

RATA-RATA

85,64

85,64 HASIL BELAJAR

DAYA SERAP = 87,41

KUESIONER MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Keterangan pilihan jawaban : NAMA :

. SS = Sangat senang

. S = Senang

. TS = Tidak senang

.STS = Sangat tidak senang

NO

PERNYATAAN

PILIHAN JAWABAN

SS

S

TS

STS

1

Bagaimana perasaan kamu saat ini ?

2

Apakah kamu berangkat kesekolah dipagi hari dengan gembira?

3

Apakah kamu senang belajar pelajaran Matematika tentang menemukan luas lingkaran?

4

Apakah membentuk adonan menjadi bentuk lingkaran merupakan kegiatan yang menyenangkan ?

5

Bagaimana perasaanmu setelah belajar ?

6

Apakah kamu masih ingin belajar menemukan luas lingkaran dengan media adonan lempung terigu kembali ?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Iya ini PTK yg sy ringkas dlm bentuk artikel... mksh bu. Sukses juga buat ibu

05 Dec
Balas

Ini PTK yah bund, sukses selalu dan barakallah

04 Dec
Balas



search

New Post