DONOR DARAH KU
“Tidak bisa bu, HB nya kurang, ini tidak tenggelam,” kata petugas donor darah di GMU tadi pagi, sedih rasanya berkali-kali donor HemogloBin sering kurang baik padahal dua hari sebelum donor aku sudah mempersiapkan segala sesuatunya, mulai makan agak banyak dan bergizi (hi..hi..hi..) istirahat yang cukup, serta minum air putih yng banyak dan menghindari aktifitas fisik yang tidak biasanya, tapi memang karena aku kurang tidur semalaman
Dulu sering di tolak oleh PMI, maklum terlalu capek karena perjalanan jauh itupun harus donornya ke jember yang brjarak kurang lebih 35 km dari rumah , donor yang biasanya dilakukan 3 bulan sekali itu sering tertunda karena lupa atau kang aku lakukan hanya mampir karena harus melanjutkan ke Bondowoso untuk menjenguk anak yang lagi di pondok.
Tak terasa ketika di usiaku yang awal kepala 5 sudah mendonorkan sebagian darahku sebanyak 60 kali, yang biasanya di tandai dengan piagam penghargaan mulai dari jumlah donor 10 kali, 25 kali dan 75 kali kemudian 100 kali .
Aku mulai terbiasa donor sejak kuliah sebenarnya sekitar tahun 1988, tapi maklumlah perempuan tidak bisa maksimal karena harus hamil dan menyusui menyusui sehingga harus terhenti sementara,baru ketika anak- anakku mulai beranjak besar aku melakukannya lagi.
Ada kepuasan sendiri bisa memberikan sedikit bantuan yang bermanfaat bagi orang lain ( karena bantu harta gak punya..he..he) seringkali ketika aku sedang melakukan donor darah , masih alat-alat kabel melekat dan menancap di tangan, petugas tersenyum sambil mengatakan
“Bu, darah ibu sudah ada yang menunggu di luar”.
“Subhanallah “ ucapku hanya itu yang keluar dari mulutku, menurut kabar kebutuhan akan darah sampai saat ini belum ada gantinya, maksudnya jika seseorang membutuhkan banyak vitamin yang banyak terdapat dari buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan masih bisa diganti dengan ekstrak berupa pil/kapsul sintetis atau juga infuse, namun jika seseorang kekurangan darah....ya harus dengan darah juga, sehingga dapat menyelamatkan jiwa orang lain secara langsung.
“Kebutuhan darah saat ini baru bisa di penuhi sebanyak 4,6 juta kantong dari 3.05 juta donasi. bu” jelas petugas donor yang paling aku sukai karena mata yang berbinar dan penampilannya yang selalu terlihat sederhana tapi elegan
“Dan sebanyak 86,20 % di antarnya berasal dari donor darah sukarela seperti ibu” tegasnya yang menandakan kebutuhan akan darah secara nasional masih kurang sekitar 500 ribu kantong.
Kebetulan anakku yang masih sekolah dan usianya 10 tahun mulai tertarik untuk mengikuti menjadi pendonor sambil bertanya.
“Memangnya apa sih bu, manfaat mendonorkan darah, koq sampai dibelan-bhelani kadang ke kota jauh jauh segala” gerutunya
“Tau enggak manfaatnya bagi pendonor pertama menurunkan resiko penyakit jantung, kedua menurunkan kadar zat besi dalam tubuh, ketiga melancarkan sirkulasi darah dan yang ke empat membantu pembentukan sel-sel darah merah baru,”Jelasku
“Kalau bagi penerima tentu bisa
1. Menyelamatkan nyawa orang lain
2. Membantu kecelakaan yang banyak kehilangan darah
3. Membantu pengobatan berbagai penyakit
4. Dan membantu pasien yang menjalani operasi besar”. aku berlagak seperti petugas tadi siang
“Kalau begitu aku bisa donor sekarang”. Dia rupanya penasaran ingin donor juga seperti ayah dan ibunya
“Belum boleh dik syifa, usiamu masih 10 tahun , nanti kalau 17 tahun boleh, karena syaratnya usia 17 sampai 65 tahun, sehat jasmani rohani, berat badan tidak kurang dari 45 kg, tensi darah sistolenya 100-170 dan diastole 70-100 dan Hemoglobin minimal 12,5-17,0g/dl” .jelasku dengan keterangan tanpa henti.
“Pengambilan darah dari pendonor pun tidak banyak hanya kisaran 350-450 cc saja , memang bagi pemula biasanya agak terasa adanya darah yang keluar sebanyak itu, namun yang sudah sering akan merasakan tubuh menjadi lebih ringan/enteng, terasa lebih sehat apalagi yang memiliki badan dengan bobot berat ( he...he...he),kayak kamu”. Sambil ku jawil pipi tambunnya,rupanya ia mulai agak gemes sekalugus kecewa karena dia yang selalu menunggu souvenir atau oleh-oleh yang biasa aku bawa sebagai buah tangan setelah donor
“Manusia memang tidak bia hidup tanpa darah, otakpun butuh darah, dan jika dalam tempo 4 menit saja sel otak kan mati” .
Transfusi darah di dalam Al Qur’an maupun hadist tidak di temukan nash, sehingga cara yang di tempuh adalah dengan ijtihad secara kolektif ulama dan ilmu kedokteran
Jika di lihat dari surah Al Maidah ayat 32 “ ...dan barangsapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah telah memelihara kehidupan manusia semuanya.......”.
Dan dalam ayat 2 Al Maidah “....dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa....
Maka donor darah tidak memnahayakan kesehatan(nyawa ) pendonor serta bertujuan menyelamatkan jiwa seseorang maka di perbolehkan.
Sehingga donor darah dalam hukum islam tidak lepas dari unsur kemaslahatan dan tidak menimbulkan kemudharatan yang bersifat dhorurat maka tidak di larang bahkan padanya terdapat pahala dan ibadah dalm keutamaannya sebagimana termaktub dalam kitabullah dan sunnahNya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ilmiah sekali Bunda..
Ilmiah sekali Bunda..
Ilmiah sekali Bunda..
Ilmiah sekali Bunda..
Ilmiah sekali Bunda..
Ilmiah sekali Bunda..
Keren Bun ulasannya mantul
Terima kasih...motivasinya bunda-bunda semua ....s.emoga bermanfaat
Wah tulisannya mantab sekali bunda.