Uswatun Khasanah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Anak Transmigrasi Menggapai Cita

Anak Transmigrasi Ingin Menggapai Cita

Aku tamat Sekolah Dasar di daerah transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin. Orang tuaku hijrah dari Jawa yang semakin sempit tanahnya, untuk merubah hidup. Walaupun kami bukan transmigrasi umum, tapi pemerintah masih berbaik hati memberi jatah hidup untuk warga pendatang baru yang dulu disebut transmigrasi spontan. Waktu itu aku ingat tahun 1994 pas aku kelas 6 SD. Alhamdulillah aku masih bisa ikut ujian akhir di SD baru tersebut. Akhirnya aku berhasil tamat dengan nilai yang cukup memuaskan.

Bahagia sekali aku kala itu. Namun, kebagiaanku sirna taktala di desaku belum ada SMP. KUPT ( Kepala Unit Pemukiman Transmigrasi) beserta stafnya berupaya mendirikan SMP, namun tidak bertahan lama , kira-kira 3 bulan bubar. Pupus harapan dan cita-citaku untuk menjadi guru. Tapi orang tuaku berfikir sangat bijaksana. Anak-anaknya tidak boleh cuma tamat SD, maka aku diantar ayah pulang ke Jawa untuk melanjutkan pendidkan.

Di jawa aku ikut bulik ( adiknya ibu) yang anaknya masih kecil-kecil ada lima orang. Disitu aku berbaur dengan keluarga bulikku, aku sudah dianggap sebagai anak karena aku memang keponakannya. Tapi waktu itu aku tidak bisa langsung masuk sekolah. Aku harus menunggu tahun ajaran baru. Mengisi waktu sambil menunggu tahun ajaran baru aku bantu-bantu usaha bulikku yang membuka bengkel sepeda. Tidak jarang aku juga membantu pekerjaan rumah tangga seperti, mencuci pakaian, memasak, menyapu dan belanja ke pasar. Kebetulan rumah bulikku deket dengan pasar. Kalo sudah selesai urusan belanja dan dapur aku disuruh jaga toko di depan.

Disinilah kisah yang tidak bisa aku lupakan. Karena aku sering menjaga toko di depan, aku melihat anak-anak seusiaku dengan riang gembira sambil mengayuh sepeda mereka berangkat atau pulang sekolah. Sementara aku? Duh... tak ubahnya aku seperti pembantu rumah tangga. Aku malu sekali seakan-akan mereka melihatku dan bertanya, kenapa kamu tidak sekolah? Sering saat jam barangkat atau pulang sekolah aku bersembunyi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

luar biasa Bu. cerita yang inspiratif, Ibu ada bakat jadi penulis besar.

17 May
Balas

Aamiin...makasih supportnya pak

17 May
Balas



search

New Post