Pak Tua
Setiap kali kumelihat lelaki paruh baya itu, selalu dalam situasi yang sama. Berkilo-kilo meter jalan ia selusuri seolah tak mengenal lelah. Sambil membawa termos es kecil di depan dan belakang pundaknya, yang ntah apa aku pun tak tahu apa isinya.
Sepanjang jalan yang ia lalui, selalu barang-barang itu saja yang ia bawa. Sedari pagi menjelang hingga sore tadi, terkadang terbesit dalam pikiranku, apakah memang belum habis barang yang dijajakannya?
Bukan kali ini saja, aku melihat sosok tua itu. Mungkin sudah lebih dari sepuluh tahun aku sering melihatnya dalam kondisi yang nyaris tak beda. Wahai Pak Tua, semoga sehat selalu. Lancar dan berkah rizki yang tengah kau perjuangkan demi keluarga tercintamu di rumah. Panjangkanlah usianya Ya Allah, agar senantiasa ia bisa mewujudkan cita-cita mulianya untuk keluarganya tercinta
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi