BUKU CERITA KE TIGA

BY : UUNG ULFAH.SPD

TANTANGAN HARI KE 42 MENUJU 60

Kuterima minggu lalu cover buku Cerita Butiran Cinta Yang Terserak, Buku ketiga yang kutulis dalam waktu dua minggu. Dan proses editingnya sedang berjalan. Semoga bisa jadi tepat waktu. Meskipun, dua buku terdahulu, lumayan lama proses editing sampai jadi cetak bukunya.

Buku ini bercerita tentang kisah seorang gadis yang mencintai seorang pria, tetapi tidak ada restu dari orang tua, terutama Abahnya. Kenal saat SMA, dan berlanjut sampai kuliah. Namun cintanya kandas, karena sang kekasih berpaling kepada wanita lain. Kisah sedih sang gadis yang ditinggal kawin, meski sudah banyak pengorbanan yang dilakukannya.

Sempat ingin mengurungkan melanjutkan ke proses pembukuan, karena dana untuk proses pengesahan ISBN selalu terpakai untuk hal yang lain. Dan ketika dana ada, berperang antara membukukan atau menggunakan untuk hal yang lain yang lebih urgent. Toh sudah memiliki dua buku cerita untuk kenang kenangan. Sedih banget cuma untuk kenangan. Karena tak mungkin digunakan untuk kenaikan pangkat. tetap syarat pembuatan PTK diwajibkan.

Itulah bedanya, Karya Ilmiah dengan cerita. Sama sama ranah Literasi, tetapi lebih mudah dan lebih enjoy menulis tentang cerita. Karena ngga harus pake penelitian. Ngga harus dijurnalkan. Dan tetek bengek administrasi lainnya. Ribet.

Kuputuskan untuk melanjutkan ke proses untuk membukukan lagi buku ceritanya, semoga ada rejeki lain yang akan datang. Alhamdulillah dua buku terdahulu diborong sudara sepupuku. Hahaha...masih berkutat tentang rejeki dari saudara. belum ada terjual untuk di luar keluarga. Tak apalah, memang keluarga terdekat harus lebih diutamakan. Akhirnya, semoga buku ke tigaku cepat jadi proses layoutnya. dan siap dengan biaya cetak bukunya.

Kuyakin, banyak di sana yang punya potensi menulis, hanya banyak juga diantara mereka, tak kuasa untuk membukukanya, karena memang perlu dana. Meski tak berjuta juta. Namun kepentingan lain lebih diutamakan. Apalagi menyangkut perut. Ya Allah limpahkan rejekimu seluas samudra, agar bisa dimanfaatkan untuk beramal juga. kusidahi tulisanku, yang jarang ada komennya di gurusiana.