Uzlifah Rusydiana

Belajar dan terus belajar... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Corona dalam Syair Puisi

Corona dalam Syair Puisi

Bagi saya, menulis puisi itu mengekspresikan dan mencurahkan isi hati. Mengungkapkan perasaan seseorang atas situasi yang terjadi saat ini. Baik tentang dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Daripada curhat tak jelas di media sosial, ya lebih baik menuangkannya dalam bentuk puisi, betul nggak?

Berpuisi juga sebagai ajang menyalurkan hobi menulis. Menyampaikan pesan-pesan dan berharap bisa mengubah atau memengaruhi kehidupan manusia. Dalam pembelajaran daring kali ini, saya mengajak siswa membuat puisi bertema corona. Saya ingin menggali isi hati mereka melalui syair puisi terhadap situasi yang tak menentu ini.

Saya meminta mereka menulis puisi di bukunya. Selanjutnya, orang tua mengirim foto teks puisi dan video anak yang sedang membacakan puisi secara japri di WA saya. Ah...rasanya rindu ini sedikit terobati dengan melihat dan mendengarkan mereka berpuisi di layar 5,5 inci. Video juga saya kirim di grup WA orang tua sebagai obat rindu teman-temannya.

Beginilah curahan hati anak-anak.

Melawa Corona/Davico

Tahun lalu kita sangat nyaman

Tapi, sekarang susah

Semua anak tidak boleh sekolah

Tidak boleh keluar rumah

Kita harus menjaga kebersihan

Cuci tangan dan selalu memakai masker

Berjemur di pagi hari, olahraga, dan makan makanan bergizi

Kita harus semangat

Tidak boleh putus asa dan menyerah

Kita harus berjuang melawan corona

Untuk Indonesia

Corona/Kesya

Kau datang tiba-tiba mengguncang dunia

Membuat semua jadi gelisah

Karnamu aku tak bisa sekolah

Karnamu aku harus diam di rumah

Tapi, kita tak boleh putus asa

Kita ikuti anjuran pemerintah

Demi memutus mata rantai virus corona

Melawan Corona/Vano

Corona....

Kau yang tidak terlihat di muka bumi

Kau sudah membuat hati kami gemetar

Corona...

Itu adalah makhluk kecil yang tak terlihat

Dan kau sudah menyakiti semua orang

Kau Corona...

Pulanglah dari bumi kita

Kasihanni kami sampai tidak boleh keluar rumah dan tidak boleh sekolah

Corona...

Pulanglah supaya kita bisa sekolah lagi untuk mencari ilmu yang bermanfaat

Ayo semua, ayo kita lawan corona

Kita harus cuci tangan dan rajin membersihkan lingkungan

Virus Corona/Tirta

Hai virus corona

Kau datang ke bumi dengan tiba tiba

Memberi ketakutan pada manusia

Sampai-sampai kami semua takut akan keberadaanmu

Hingga aku tidak bisa bersekolah dan berkumpul bersama guru dan teman-teman

Hai virus corona

Segeralah pulang ke tempatmu

aku rindu ingin berkumpul bersama guru dan teman-temanku di sekolah

Corona/Berlin

Di tahun 2020 negara kita telah terserang wabah virus corona

Karena adanya virus corona kita menjadi susah

Orang-orang tidak bisa bekerja dan anak-anak juga tidak bisa masuk sekolah

Sekarang kita juga tidak bisa jalan-jalan, keluar rumah, dan tidak boleh bersentuhan

Tetapi, kita tidak boleh putus asa

Kita harus berjuang untuk negara kita untuk melawan corona

Agar kita bisa tersenyum kembali

Hariku Berubah/Fardho

Pagiku berubah

Tak lagi berangkat ke sekolah

Tak lagi bertemu ibu guru

Tak lagi bermain dengan temanku

Hariku berubah

Aku harus diam di rumah

Tak bisa ke mana-mana

Semua itu karena corona

Ayo kawan semua

Bersama melawan corona

Agar kita bisa sekolah

Karena aku bosan di rumah

Corona/Nabil

Nama indah yang bikin ngeri

Kengerian yang mengguncangkan dunia

Bagaikan tsunami yang berskala tinggi

Hai corona....

Aku tak tahu siapa dirimu

Aku pun tak tahu dari mana asalmu

Sejak kau hadir di negeriku

Mulai terbatas ruang gerakku

Ibadahku terhambat

Pendidikanku tersendat

Hai corona

Aku tidak bisa lagi merasa hangatnya ruang kelasku

Bercanda tawa dengan teman-temanku

Bertemu bapak atau ibu guruku

Hai corona...

Betapa jahatnya dirimu

Virus Corona/Amel

Semua bermula dari Wuhan

Menyebar ke mana-mana tanpa pemberitahuan

Melampaui batas negara dan jembatan

Memapar segala bangsa tanpa ampun

Hari-hari ini penuh dengan kekhawatiran

Di mana doa sudah terbaik sudah dipanjatkan

Bekerja, belajar, dan ibadah sudah dirumahkan

Menunggu nasib baik penuh harapan

Ya Tuhan berilah kepada para ahli kemampuan

Untuk menemukan yang dicari, obat dan vaksin

Sebagaimana janjimu bahwa semua penyakit ada obatnya

Agar kami dapat beribadah di masjid dengan gembira

Corona/Arfa

Corona membuat orang menjadi resah

Harus berdiam diri di dalam rumah

Hingga membuat kami libur sekolah

Mengerjakan tugas di rumah

Corona....

Membuat kami menjaga di antara teman-teman

Supaya terjaga tidak tertular agar aman

Memakai masker sebagai alat pelindung diri

Aku berdoa supaya corona cepat pergi

Corona/Letisya

Corona...

Engkau datang mengguncang dunia

Pergilah corona

Belum puaskah kau

Membunuh banyak orang di dunia

Manusia kini telah hidup bersih rapi dan mau berolahraga

Corona berasal dari negeri Cina

Corona

Pergilah sebelum Ramadan tiba

Corona/Rico

Corona, pulang ya...

Sudah cukup kamu keliling dunia

Sudah cukup membuat resah

Tak kuat semua orang

Corona, pulang ya....

Terima kasih, dengan adanya dirimu kami jadi dekat dengan keluarga

Lebih dekat lagi dengan Allah

Kami lebih menghargai begitu pentingnya kebersihan

Corona, pulang ya...

Sebentar lagi Ramadan datang

Kita semua mau menyambutnya

Kami mau beribadah dengan khusyuk

Tanpa ada rasa takut akan wabah ini

Corona, pulang ya...

Beberapa puisi hasil karya siswa di atas menyiratkan kejujuran. Ungkapan rasa jengkel, kerinduan, pesan, harapan, dan doa mereka tuangkan dalam bait-bait puisi. Mereka juga belajar bermain kata, kosakata baru bertambah, dan tentunya semakin peka terhadap situasi yang terjadi di sekitar mereka. Biasakan anak-anak mencurahkan isi hati mereka. Melalui puisi, gambar, cerita pendek, komik, cerita bergambar, atau media lain. Dengan begitu, anak akan terbiasa bercerita, berbagi, dan terbuka. Jika ada masalah, tidak tertutup, tidak minder, tidak mengurung diri, dan mau berbagi. Entah kepada orang tua maupun guru.

So, apakah Anda sudah curhat hari ini? Jhiaaaa...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ...

10 Apr
Balas

Terima kasih, Bund :)

10 Apr

keren anak anaknya bu

04 Jan
Balas

Guru dan murid yang hebat

10 Apr
Balas

Guru dan murid yang hebat

10 Apr
Balas



search

New Post