Uzlifah Rusydiana

Belajar dan terus belajar... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Juga Belajar

Guru Juga Belajar

Sebagai seorang pendidik, guru harus terus meng-upgrade ilmu karena ilmu itu berkembang dinamis. Bisa dengan mengikuti pelatihan, workshop, seminar, bahkan dengan kuliah lagi. Sebagaimana pembelajaran kepada siswa, ajarilah mereka sesuai dengan zamannya. Jangan sampai anak zaman sekarang diajari metode yang sudah jadul. Kurikulum baru, tapi metode yang digunakan masih mengikuti kurikulum lama. Tentu sudah tidak relevan. Kasihan mereka jika hal itu tetap dipertahankan.

Saat pembelajaran daring seperti ini, tidak hanya siswa yang mendapatkan tantangan dari guru terkait berbagai pembelajaran lifeskill. Bu guru juga mendapatkan tantangan dari pak dosen dan tantangannya lebih berat, lho. Jhiaaaaa

Pada mata kuliah Teori Belajar, Bapak Nadi Suprapto selaku pengampu, memberikan tugas kepada kami untuk membuat soal beserta cara penyelesaiannya. Satu soal saja. Terserah mata pelajaran apa dan untuk jenjang kelas berapa, asal siswa SD.

Soal dirancang dengan menggunakan strategi pemecahan masalah dan keterampilan berpikir. Pemecahan masalah (problem solving) adalah penerapan pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan tertentu.

Langkah-langkah dalam proses pemecahan masalah sebagai berikut. Mean-end Analysis atau analisis cara tujuan. Yaitu teknik pemecahan masalah yang mendorong pengidentifikasian tujuan (ends) dari suatu masalah, situasi saat ini, dan apa yang perlu dilakukan (means) untuk mengurangi perbedaan antara dua kondisi tersebut. Pencarian informasi yang relevan (Extracting Relevan Information). Mengidentifikasi informasi yang menyesatkan. Mengatasi fungsi terpancang mati. Mengidentifikasi asumsi. Berpikir secara divergen. Terakhir, memperjelas masalah atau penyajian masalah. Jadi, dengan soal yang diberikan guru, siswa tidak asal menjawab, melainkan ada beberapa tahapan dalam pemecahan masalah. Di situlah indikasi transfer belajar. Siswa memiliki kemampuan menggunakan informasi dan keterampilan untuk memecahkan masalah.

Beginilah soal dan langkah-langkah penyelesaian yang saya ajukan.

1. Pada suatu hari, sebuah kota digemparkan dengan berita tentang adanya bom yang bisa meledakkan seluruh isi kota. Bom tersebut diketahui diletakkan di sebuah taman dengan kolam di tengahnya. Bom berbentuk sebuah koper kotak hitam dengan dua ember di sampingnya. Di atas koper bom ternyata telah diberikan petunjuk bagaimana cara menjinakkannya. Petunjuknya adalah bom tersebut akan jinak jika di atas koper diletakkan satu ember dengan air berisi tepat 2 liter. Koper bom tersebut sangat sensitif dengan berat sesuatu yang diletakkan di atasnya. Jika tidak tepat satu ember plus dua liter air, maka bom meledak. Si pembuat bom sengaja meletakkan dua ember tanpa ada ukuran takarnya. Ember tersebut berukuran 3 liter dan 4 liter, sedangkan saat mengetahui petunjuk tersebut bom akan meledak dalam 5 menit lagi. Bagaimana cara menjinakkan bom tersebut?

Langkah pemecahan masalah:

Mean-end Analysis

Tujuan: menjinakkan bom, yaitu meletakkan 1 ember dan air tepat 2 liter

Situasi: telah disediakan 2 ember berukuran 3 liter dan 4 liter. Namun, embernya tidak mempunyai ukuran takar dengan air bisa mengambil di kolam.

Langkah-langkahnya:

Karena kedua ember tidak memiliki ukuran takar, maka tidak boleh memperkirakan isinya, misalnya diambil ember ukuran 4 liter, dan mengisi setengahnya. Hal ini tidak boleh dilakukan karena perkiraan itu memiliki tingkat kesalahan padahal yang diminta tepat 2 liter, kalau tidak bom meledak dan menghancurkan seluruh isi kota (secar tidak langsung ini mengenai hidup dan mati). Harus digunakan cara lain yang jelas tepat ukurannya. Begitu juga dengan waktu yang tersisa hanya 5 menit, maka tidak dimungkinkan untuk mencari gelas takar yang akan digunakan untuk menakar air sehingga diperoleh air tepat 2 liiter. Satu-satunya jalan adalah menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitar bom tersebut, yaitu 2 ember ukuran 3 liter dan 4 liter dan air di kolam di sekitar bom diletakkan. Akhirnya, ditemukan sebuah cara, yaitu dengan mengisi penuh air sesuai ukuran ember dan menuangnya sampai penuh habis/penuh di ember yang lain (karena hal tersebut pasti tepat ukurannya).

Cara pertama untuk mendapatkan air dalam ember berisi air tepat 2 liter.

Asumsi kedua ember kosong dan saat mengisi tepat penuh dan saat menuangnya juga pas.

- Isi ember ukuran 3 liter dengan air sampai penuh

- Tuang semua air dalam ember 3 liter ke ember 4 liter (sehingga ember 4 liter tepat berisi air 3 liter dan ember 3 liter menjadi kosong)

- Isi kembali ember ukuran 3 liter dengan air sampai penuh

- Tuang air dalam ember 3 liter ke ember 4 liter sehingga ember 4 liter penuh (karena sebelumnya ember 4 liter terisi air sebanyak 3 liter maka untuk penuh butuh air sebanyak 1 liter sehingga air di ember 3 liter tersisa air sebanyak 2 liter)

- Ember 3 liter yang telah berisi air tepat 2 liter diletakkan di atas bom

Cara kedua untuk mendapatkan air dalam ember berisi air tepat 2 liter.

Asumsi kedua ember kosong dan saat mengisi tepat penuh dan saat menuangnya juga pas.

- Isi ember ukuran 4 liter dengan air sampai penuh

- Tuang semua air dalam ember 4 liter ke ember 3 liter sehingga ember 3 liter berisi penuh air (karena telah dituang 3 liter ke ember 3 liter sehingga air dalam ember 4 liter tersisa 1 liter)

- Buang semua air dalam ember 3 liter (sehingga ember 3 liter kembali kosong)

- Tuang semua air dalam ember 4 liter ke ember 3 liter (sehingga ember 3 liter tepat berisi air 1 liter dan ember 4 liter menjadi kosong)

- Isi kembali ember ukuran 4 liter dengan air sampai penuh

- Tuang air dalam ember 4 liter ke ember 3 liter sehingga ember 3 liter penuh (karena sebelumnya ember 3 liter terisi air sebanyak 1 liter maka untuk penuh butuh air sebanyak 2 liter sehingga air di ember 4 liter tersisa air sebanyak 2 liter)

- Ember 4 liter yang telah berisi air tepat 2 liter diletakkan di atas bom

2. Diketahui ada dua orang teman yang unik, yaitu Budi dan Badu. Budi selalu berkata jujur pada hari Senin, Selasa, dan Rabu, pada hari lainnya selalu berkata bohong. Sedangkan Badu selalu berkata jujur pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, pada hari lainnya selalu berkata bohong. Pada hari apakah mereka berdua sama-sama berkata, “Kemarin saya berkata bohong?”.

Langkah pemecahan masalah:

Mean-end Analysis

Tujuan: mengetahui hari apa ketika Budi dan Badu sama-sama berkata, “Kemarin saya berkata bohong”.

Situasi: telah diberikan keadaan di mana pada hari apa sajakah Budi dan Badu berkata jujur dan pada hari apa sajakah berkata bohong.

Langkah-langkahnya:

Karena dalam satu minggu ada 7 hari, maka untuk memudahkan analisis sebaiknya dibuatkan tabel mengenai keadaan tersebut.

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Minggu

Budi

jujur

jujur

jujur

bohong

bohong

bohong

bohong

Badu

bohong

bohong

bohong

jujur

jujur

jujur

bohong

Dari tabel tersebut, kita tidak boleh langsung mengatakan bahwa kejadian Budi dan Badu sama-sama mengatakakan “kemarin saya berkata bohong” terjadi pada hari Senin sebab diketahui dari tabel pada hari Minggunya mereka sama-sama dalam keadaan bohong. Namun, ada kondisi lain yaitu keadaan kejujuran Budi dan Badu pada hari Senin berbeda. Contohnya, keadaan Budi pada hari Senin adalah jujur, maka ia benar mengatakan kemarin berkata bohong (Ö). Namun, berbeda dengan keadaan Badu pada hari itu, yaitu dalam kedaan bohong. Ia tidak mungkin berkata kemarin saya berkata bohong (meskipun pada hari Minggunya memang ia bohong karena pasti akan kontradiksi dengan keadaan dia saat itu) sehingga ia di hari Senin pasti berkata kemarin saya berkata jujur (karena di hari itu ia dalam keadaan bohong). Berkaca dari keadaan itu, maka harus dicari hari yang sesuai dengan kedaan kejujuran pada hari di mana ia berkata.

Setelah dicari maka kejadian tersebut (mereka sama-sama berkata “kemarin saya berkata bohong”) terjadi pada hari Kamis, sebab:

Badu (keadaan jujur dan hari Rabunya dalam keadaan bohong) pasti berkata: Kemarin saya berkata bohong (Ö).

Budi (keadaan bohong dan hari Rabunya dalam keadaan jujur) tidak mungkin dia berkata kemarin saya berkata bohong sebab kalau dia berkata seperti itu, maka dia jujur (kontradiksi bahwa dia saat itu dalam keadaan bohong) sehingga ia pasti berkata kemarin saya berkata bohong.

Soal yang sudah dibuat oleh mahasiswa, dibagikan terlebih dahulu ke grup WhatsApp sebelum perkuliahan daring dimulai. Soal saja. Jawaban disimpan dulu. Soal yang sudah dibagi dipelajari sebentar oleh dosen. Tiba saatnya perkuliahan, dosen membagikan salah satu soal untuk didiskusikan. Mahasiswa yang ditunjuk mencoba menjawab bagaimana penyelesaian soal dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah. Selanjutnya, mahasiswa yang membuat soal membagikan langka-langkah penyelesaiannya. Begitu seterusnya bergiliran soal dari mahasiswa yang lain.

Bagaiman? Lebih berat mana? Jadi, jangan mengeluh ya dengan tugas yang diberikan bu guru karena bu guru juga mendapatkan tugas yang jauh lebih berat dari kalian, hahaha.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

pemikiran yang kritis dan kreatif sekali bu guru satu ini

12 Apr
Balas

Masih belajar, Bu :)

12 Apr

mntap

12 Apr
Balas

Terima kasih, Bund :)

12 Apr



search

New Post