#TantanganGurusiana

Tantangan Hari Ke-3

Liburan Minggu kali ini kami manfaatkan untuk beburu ilmu di kota udang, Sidoarjo. Yap...kami akan mengikuti Workshop Penulisan Artikel di Media Massa yang dihelat oleh Komunitas Belajar Menulis EduLiterasi. Tak seperti biasanya, kali ini kami memilih kereta api untuk mengantar kami ke lokasi tujuan. Kereta Api Jenggala adalah salah satu alternatif moda transportasi dari Mojokerto ke Sidoarjo. Apalagi bagi Anda yang hobi mabuk darat saat berkendara dengan bus. Dijamin tidak akan mabuk darat lagi dengan kereta ini.

Harga tiket Kereta Api Jenggala sangat terjangkau. Cukup merogoh kocek Rp4.000 sekali jalan, Anda sudah sampai Kota Sidoarjo setelah sekitar satu jam perjalanan. Tiket berupa kertas thermal dengan loket khusus yang disediakan tiap stasiun. Tiket bisa dipesan H-7 sebelum keberangkatan di Aplikasi KAI Acces atau bisa kita beli langsung pada hari itu, beberapa jam sebelum keberangkatan kereta.

Kereta api yang beroperasi sejak 2014 ini melayani rute Mojokerto, Tarik, Tulangan, Sidoarjo. Terdiri atas empat gerbong dengan jumlah kursi sebanyak 270. Namun, jarang saya menjumpai kereta ini dalam kondisi penuh penumpang. Selalu tersisa beberapa kursi di tiap gerbongnya. Perjalanan PP tiap hari dengan lima kali keberangkatan. Jadi, perjalanan Kereta Api Jenggala sepuluh kali mondar-mandir dari Sidoarjo, Tulangan, Tarik, Sidoarjo kembali lagi ke rute tersebut.

Keberangkatan awal dari Mojokerto pukul 06.01 Wib, dengan keberangkatan akhir pukul 15. 40 Wib. Sedangkan keberangkatan dari Sidoarjo ke Mojokerto pada pukul 07.05 Wib, dengan keberangkatan akhir pukul 17.00 Wib.

Banyak yang memanfaatkan Kereta Api Jenggala ini di antaranya para pekerja, sarana wisata keluarga, hingga wisata edukasi bagi siswa TK maupun SD. Mereka belajar bagaimana mengantre, naik dan turun dari kereta api, meletakkan barang bawaan pada tempatnya, menyiapkan tiket untuk diperiksa oleh petugas kereta, mempelajari lingkungan di sekitar jalur Mojokerto-Sidoarjo. Mereka bisa belajar bagaimana kereta dijalankan dengan konsep berbeda dari kereta diesel lain.

Edukasi ini juga ditujukan agar anak bisa secara langsung melihat kereta api karena terkadang orang tua mengenalkan anak dengan melihat kereta api di pinggir-pinggir rel. Hal tersebut akan lebih berbahaya, di mana ketika orang tua lengah anak bisa saja bermain di tengah rel.

Berbeda dengan kereta api lainnya, Kereta Api Jenggala merupakan kereta rel diesel. Lokomotif berada di sisi depan dan belakang. Artinya, jika kereta ini berjalan dengan rute yang berlawanan, maka masinis hanya perlu berganti lokomotif yang berada pada sisi lainnya. Bisa dikatakan, Kereta Api Jenggala hanya maju mundur cantik dari Mojokerto ke Sidoarjo dan sebaliknya. Karena itu, ia memiliki jalur khusus.

Kelebihan kereta api jenggala yang saya rasakan adalah bersih, nyaman, tidak perlu berdesakan, ruang antarkursi lebih lebar dari kereta lainnya, aman, dan ber-AC.

Anda tertarik? Selamat mencoba dan rasakan sensasinya.