Valentinus Utomo, S. Pd

Penulis Lahir di Kutoarjo, Jawa Tengah pada tanggal 19 Oktober 1991. Menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu P...

Selengkapnya
Navigasi Web
EXPERIENCE  THE BEST TEACHER (PENGALAMAN ADALAH GURU YANG TERBAIK)

EXPERIENCE THE BEST TEACHER (PENGALAMAN ADALAH GURU YANG TERBAIK)

Saya mengutip ungkapan dari Serta Pepeiling lan Pamrayoga, Sinom Bait ke-1 yang berbunyi sebagai berikut:

Marmane aja pepaka

(Karena itu jangan banyak tingkah)

Pekaken hawaning budi

(Kendalikan segala hawa nafsu diri)

Dadining sakeh sangsara

(Penyebab semua kesengsaraan)

Karana kalingan lali

(Karena kita lupa)

Lumuh sami ngelingi

(Tak mau mengingat pengalaman)

Teberi gemining laku

(Rajin dan hemat dalam berbuat)

Lekas arsa jumahkan

(Memulai hendak melangkah)

Angangkah tindak utami

(Menempuh tindakan yang baik)

Temah papa saking luput marganira

(Tapi sengsara karena salah jalan)

Experience is the best teacher atau PENGALAMAN adalah guru terbaik. Manusia selalu mencari Guru yang bernama PENGALAMAN, ia guru tanpa jiwa, yang selalu siap mendidik anak manusia yang mencarinya, dan terkadang tanpa sengaja ia memberikan pelajaran kepada anak manusia tadi, itulah guru yang namanya PENGALAMAN.

Sebuah PENGALAMAN harus ditimba dari kegiatan fisik seseorang atau aktivitas, jadi pada hakikatnya pengalaman didapatkan dari sebuah hasil kerja, dan bukan dari khayalan, mimpi atau membaca buku maupun mendengarkan ceramah.

PENGALAMAN adalah guru yang tebaik atau paling baik, namun harus diingat disini adalah kata “baik”, kata baik tersebut mempunyai konotasi umum artinya belajar dari PENGALAMAN itu lebih baik, lebih cepat mengerti, atau memahami karena pernah melakukan sendiri, akan tetapi belajar dari PENGALAMAN itu tidak dapat membedakan mana yang baik (boleh dilakukan) atau yang tidak boleh dilakukan (larangan) karena “guru” berupa PENGALAMAN itu tidak bisa menasehati. Misalnya, saat kita mencuri dan berhasil lalu kita kemudian mengetahui seluk beluk cara mencuri yang jitu, tenti ini hasil dari sebuah PENGALAMAN, dan kita belajar dari guru yang namanya PENGALAMAN tadi, namun dalam hal pengetahuan yang mis-educative tadi (bukan mendidik pada arah yang lebih baik).

Maka untuk itu kehadiran guru hidup (manusia hidup) sebagai guru tetap menjadi hal yang terpenting di dalam menjembatani antara sebuah PENGALAMAN dan PENGAJARAN agar arah atau tujuannya tadi tidak lepas pada “moral edukatif”, sehingga siapapun tidak menjadi liar dan terkendali.

Jaman terus berubah, pengalaman di masa lalu belum tentu cocok jika masih diterapkan untuk masa kini tanpa adanya penyempurnaan ataupun evaluasi. Walaupun demikian, dengan belajar dari PENGALAMAN kita tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama.

Bagaimana kita menyikapi pengalaman bisa dilihat dari kehidupan saat ini? PENGALAMAN berkaitan dengan waktu, peristiwa, informasi dan lain-lain. Apa yang terjadi di masa lalu tentunya sangat berarti untuk saat ini. Kehidupan kita saat ini tidak pernah lepas dari masa lalu. Itulah sebabnya PENGALAMAN memiliki manfaat antara lain :

· PENGALAMAN MEMBERIKAN PELAJARAN

Ada seorang pelajar yang sedang belajar di meja belajarnya. Ketika dia merasa haus, ia mengambil air minum. Setelah itu meletakkan gelas yang masih berisi air putih di dekat buku-bukunya, tanpa sengaja tangannya mengenai gelas yang masih berisi air putih dan tumpahlah air minum itu ke bukunya. Apa yang terjadi setelah peristiwa itu? Tentunya pelajar tersebut tidak sembarangan lagi meletakkan air minumnya. Itulah contoh PENGALAMAN sehari menjadi alarm kita dalam bertindak. Inilah yang disebut PENGALAMAN memberikan pelajaran berarti.

· PENGALAMAN MENDEWASAKAN ORANG

Dewasa itu tidak bisa diukur dari usia, namun lebih ditekankan kepada tingkah laku dan tindakan. Kedewasaan itu akan terlihat saat kita mengalami permasalahan hidup, dari permasalahan tersebut akan menimbulkan sebuah keputusan. Keputusan ini adalah sebuah pilihan. Sebelum menentukan sebuah pilihan, kita akan mempertimbangkan baik buruknya. Bagaimana kita mengetahui baik buruk tersebut? Salah satunya dari PENGALAMAN.

Maka dari itu belajarlah dari PENGALAMAN hidup kita, agar ke depannya arah dan tujuan hidup seseorang dapat terarah dengan lebih baik. Selamat belajar dari PENGALAMAN.

Valentinus Utomo, S. Pd

Counsellor and Trainner

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post