Makna hidup itu banyak, tetapi tidak akan bermakna hidup jika maknanya sekedar tidak mati, karena orang pingsan atau koma juga masih hidup dan tidak mati. Maka kalau lampu saja yg hidup bisa menyinari sekeliling, maka harusnya kita yg hidup juga bisa berkontribusi pada lingkungan. Karena kalau tidak, berarti kita memaknai hidup dengan 'tidak mati', sehingga keberadaan kita sama dg ketidakadaan kita, dan hanya menunggu waktu utk mati secara biologis. Setiap saat kita harus memilih. Pilihan berbeda-beda kadarnya. Ada pilihan yang ringan sehingga mudah bagi kita. Ada pula pilihan yang berat dan menentukan dalam hidup. Ini memerlukan keseriusan, pertimbangan dan waktu yang relatif lama. Bahkan kadang perlu bantuan dari orang lain, misalnya dalam menentukan jalan hidup, pilihan hidup, mau melanjutkan kuliah atau lain-lain.

Dalam memilih perlu mempertimbangkan nilai mana yang lebih baik dibandingkan nilai yang lain. Peran hati nurani sangatlah penting dalam menentukan hidup yang lebih bermakna. Hati nurani bukan kata orang, ikut arus . Hati nurani suara dari dalam diri kita yang mengatakan mana yang harus kita pilih, buat. Biasanya ia membisikan hal yang baik. . Hati nurani perlu kita asah, latih, kembangkan.Buatlah hidup ini menjadi bermakna dengan bertumbuh secara optimal utuh dan mandiri.kalau boleh mencontoh kata iklan salah satu rokok yang bisa kita petik dengan baik yaitu BIKIN HIDUP LEBIH HIDUP, SELAMAT MEMAKNAI HIDUP DENGAN BAIK DAN SELAMAT BERKARYA

Valentinus Utomo, S. Pd. (Guru BK SMA Xaverius Bandar Lampung and Trainner)