Konseling itu adalah profesi penolong (Helping Profession) sebagaimana guru, psikolog dokter, pekerja sosial dan sebagainya. Akar dari setiap profesi penolong adalah hakikat kemanusian dan hakikat kemasyarakatan. Saya banyak belajar dari profesi yang saya jalani saat ini. Dari profesi inilah saya bersyukur bisa banyak membantu banyak orang keluar dari permasalahan yang dihadapi. Walaupun hanya jadi kotak sampah mereka. Tetapi tidak selamanya sampah itu buruk. Sampah bisa didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat dan berguna. Karena bahagia itu jika kita bisa menjadi bermanfaat bagi orang lain. Dan sebelum jadi kotak sampah buat mereka saya sendiri pun harus jadi sampah terlebih dahulu agar saya bisa membantu mereka keluar dari permasalahan mereka dan saya bisa membantu pemecahan masalah yang mereka hadapi. Maka dari itu saya harus menjadi PENDENGAR yang EMPATI. Ini tidak mudah menjadi seorang Helping Profession, banyak tantangan dan godaan yang dihadapi. Tetapi percayalah bahwa saya tulus membantu mereka memecahkan masalah yang dihadapi. Saya jadi sadar betul bahwa memang benar kalau kita seharusnya bekerja sesuai dengan passion yang kita miliki, memiliki misi, dan hasilnya bisa bermanfaat bagi banyak orang. Kalau kita punya passion, kita akan menjalani pekerjaan dengan hati senang. Badan boleh lelah, tapi semangat tetap tinggi. Betul? Kalau kita punya misi, kita tahu apa yang ingin kita capai. Ada target yang kita kejar. Kita punya standar dan tolok ukur keberhasilan. Betul? Kalau hasil pekerjaan kita bermanfaat bagi orang lain, syukur-syukur bermanfaat bagi orang banyak, kita akan bahagia. Bekerja juga sekaligus menjadi ibadah buat kita, and for the greater glory of God. Saya termasuk orang yang percaya bahwa setiap manusia di dunia ini diciptakan Tuhan untuk suatu tujuan. Dan, sejatinya segala hal yang kita kerjakan harus demi kemuliaan nama-Nya. Betul?

AD MAIOREM DEI GLORIAM

Valentinus Utomo, S. Pd.

Guidance and Counselor Xaverius Bandar Lampung Senior High School

Trainner and Motivator