Ferry Andika Eminarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Koneksi antar materi 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

KONEKSI ANTAR MATERI - MODUL 2.2

PEMBELAJARN SOSIAL DAN EMOSIONAL

Oleh :

Ferry Andika Eminarni, S.Pd.

CGP Angkatan 7

SMPN 2 Bringin Kabupaten Semarang

1. Kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional.

Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus menerapkan 5KSE agar dapat mewujudkan pembelajaran yang nyaman, aman dan menyenangkan bagi murid dan membentuk murid yang berkarakter. Menerapkan KSE dalam kehidupan sehari –hari sehngga murid mencapai weel being ( kesejahteraan psikologis) yang tentu saja berdampak pada kehidupannya. Misalnya dengan memiliki kesejahteraan psikologis, mendukung kompetensi akademiknya. Dengan memiliki KSE, murid akan memiiki budi pekerti yang baik sehingga akan terjadi perubahan yang positif pada murid.

2. Kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya

Tujuan pendidikan dalam filosofi KHD adalah untuk mencapai selematan dan kebahagiaan sebagai individu dan anggota kelompok. Dalam hal ini, ekosistem sekolah ( guru, murid, tenangan kependidikan) perlu menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional untk mewujudkan well being ( kesejahteraan psikologis ).

Untuk menunjang dalam menerapkan nilai dan peran guru penggerak, maka guru haruslah sudah memiliki kompetensi Sosial Emosional yang mumpuni. Dengan memiliki Kompetensi sosial emosional, guru akan lebih mudah dalam menerapkan nilai dan peran guru penggerak.

Pembelajaran Sosial Emosional yang menerapkan lima kompetensi sosial emosional jika dilaksanakan dengan terencana dan matang ( konsisten, yaitu adanya aturan dan keteladanan yang terus menerus, dan semua warga ikut serta) maka akan membantu dalam mewujudkan visi sekolah yang ingin dicapai

Pembelajaran Sosial Emosional sangat erat hubungannya dengan budaya positif. Dalam implementasinya terhadap murid, guru mampu menggunakan salah satu caranya dengan penciptaan iklim kelas atau budaya sekolah. Jadi, 5 KSE yang ingin diterapkan dapat terwujud melalui penciptaan budaya positif skeolah.

Pembelajaran Sosial Emosional bukanlah pembelajaran yang berdiris sendiri. Pembelajaran Sosial Emosional mampu dimunculkan dalam implementasi secara integrasi dalam praktik mengajar guru dikelas. Guru dapat membuat pembeljaran berdiferensiasi sekaligus pembeljaran KSE dalam praktiknya.

Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa …… sehingga….. Setelah mempelajari modul ini, ternyata ………….

Sebelum mempelajari modul ini, saya berfikir bahwa kompetensi sosial emosional mudah dilaksanakan dan dapat dilaksanakan secara tidak terencana sehingga saya tidak menuangkan secara eksplisit atau jelas. Setelah mempelajari modul ini, ternyata untuk menerapkan kompetensi sosial emosioanal harus direncanakan. Pemblejaran sosial emosional juga tetap harus menggunakan dua fondasi, yaitu aturan dan keteladan. Dilaksanakan secara konsisten ( selalu dan semua). Jadi PSE Harus direncanakan dengan matang.

Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:

a. Menerapkan 5 Kompetensi Sosial Emosional, yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, ketrampilan relasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

b. Menerapkan praktik mindfullness. Mindfullness (kesadaran diri) menjadi fondasi dalam praktik implementasi Kompetensi Sosial Emosional.

c. Menerapkan 4 indikator PSE yaitu pengajaran eksplisit, integrasi praktik mengajar guru dan kurikulum, Penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah.

Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:

a. bagi murid-murid:

· Menerapkan pembelajaran sosial emosional menggunakan pembelajaran eksplisit dalam layanan BK Klasikal di kelas.

· Menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah. Di dalam kelas, guru BK dapat menggunakan keyakinan kelas dan sekolah. Dengan membuat budaya saling menghargai, dll.

· Melalui integrasi praktik mengajar di kelas. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas saya menerapkan 5 KSE dengan berdiksusi kelompok untuk manajemen diri dengan menerapkan praktik mindfullness, berdoa atau nennyakan keadaan atau perasaan murid di awal pembelajaran secara rutin ( menerapkan kesadaran diri ), mengembangkan kesadaran sosial melalui presentasi kelompok atau diskusi kelompok, mengembangkan ketrampilan relasi dalam tugas wawancara ataupun berdiskusi kelompok, dan penentukan model tugas yang seperti apa yang akan dikerjakan ( pengambilan keputusan yang bertanggung jawab ).

b. bagi rekan sejawat :

Implementasi yang dapat dilakukan adalah melalui :

1. Memodelkan ( memberi teladan )

Dengan menerapkan kompetensi sosial emosional dalam peran dan tugas saya, menciptakan budaya mengapresiasi dan menunjukkan kepedulian. Salah satu contohnya yang akan saya lakukan adalah membangun keteladanan dalam menciptakan budaya apresiasi dan tolong menolong kepada Pendidik dan yang menghasilkan karya (produktif), yaitu Rekan Guru yang telah menyelesaikan topik Pelatihan Mandiri di PMM, diberikan apresiasi dengan memberikan umpan balik (feedback) secara tertulis dan diapresiasi secara lisan dan mendorong rekan guru yang lain untuk memberikan umpan balik. Dan selalu membantu menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan dalam proses aksi nyata PMM.

2. Belajar

Melalui belajar, saya akan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional pribadi, berkolaborasi di tempat kerja, meluangkan waktu untuk melakukan self care ( perawatan diri) dan mengagendakan sesi berbagi praktik baik. Salah satu tindakannya adalah mengagendakan melakukan sesi berbagi praktik baik tentang pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran KSE di sekolah. Guru mengajak guru dan tenagakependidikan memiliki pola pikir bertumbuh dengan memiliki pemahaman baru tentang pembelajaran berdiferensiasi dan pentingnya pembelajaran Sosial dan Emosional.

3. Berkolaborasi

Penerapan PSE melalui berkolaborasi dengan membuat kesepakatan bersama –sama, membuat komunitas belajar profesional, membuat sistem monitoring rekan sejawat, mengintegrasikan kompetensi sosial emosional dalam pelaksanaan rapat guru. Yang akan saya laukan adalah

· Berkolaborasi dengan Orang tua murid yang anaknya sedang menghadapi masalah dengan menggunakan teknik POOCH

· Berkolaborasi dengan Kepala Sekolah dan Guru Dan tenaga kependidikan dalam merencanakan program sekolah dengan menggunakan teknik POOCH.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

11 Mar
Balas

Terima kasih, salam literasi

30 Apr



search

New Post