Sepulang dari MWC 2 Jakarta...

Dalam rangka mengisi liburan saat kakak kelas 9 UNBK saya mengajak anak anak untuk menuliskan pengalamanya selama mengikuti pelajaran Prakarya (Pengolahan/Tata Boga).

Setiap kelas ada 36-37 siswa, ada 4 kelas paralel dalam setiap jenjang. Saya hanya menceritakan pengalaman saya saat di MWC 2 Jakarta dan program sagu sabu serta sasi sabu. Ternyata semua siswa kelas 7 dan 8 menyambut dengan antusias yang luar biasa,

Semua pengalaman ditulis lengkap dengan tata cara yang ada di MWC 2 Jakarta. Hasil tulisan mereka langsung dikirim lewat email saya. Dengan deadline tgl 8 Mei pukul 00.00 tapi lebih cepat lebih baik.

Dan ternyata Taaaaarrarrararrara............

Pagi ini pukul 07.30 buka email sudah ada yang kirim naskahnya...

Mau tau monggoooooooo....

Surat Cinta Prakarya

Nama : Yuliana Widya Pramesti

Sekolah : SMPK Untung Suropati, Sidoarjo

Hari pertama masuk sekolah di SMPK Untung Suropati kami anak anak kelas 7 dikenalkan oleh Bapak Ibu Guru pelajaran Tata Boga atau yang disebut TABOG. Karena saya belum mengenal pelajaran Tata Boga jadi saya agak bingung mengenai pelajaran Tata Boga. Karena sewaktu saya di SD belum ada pelajaran Tata Boga. Dan pada saat pertama masuk di kelas 7.1, waktu hari Selasa pada jam yang pertama, masuklah Guru yang tidak saya kenal, saya dan teman – teman sebelumnya belum pernah ketemu dan kenal sama sekali dengan Bu Guru itu. Dan guru itu memperkenalkan dirinya di depan kelas. Dari itu saya sudah bisa mengenal guru itu. Dan Guru itu bernama Bu Vendy Trisnaningtyas atau biasanya anak anak lebih dekat sering menyebutnya Bu vendy. Kemudian, setelah Bu Vendy memperkenalkan dirinya, Bu Vendy langsung menjelaskan apa itu pelajaran Tata Boga? Dan Bu Vendy menjelaskannya dengan bahasa yang jelas sehingga kami murid murid nya bisa mengerti apa arti dari pelajaran Tata Boga. Dan arti dari Tata Boga sendiri adalah pengetahuan di bidang boga (seni mengolah dan membuat masakan) yang mencakup ruang lingkup makanan, mulai dari persiapan pengolahan sampai dengan menghidangkan makanan itu sendiri yang bersifat tradisional maupun internasional dengan rapi. Bu Vendy juga memberitahu kalau pelajaran Tata Boga tidak hanya tentang materi saja melainkan ada praktek juga. Jika ada praktek Tata Boga,sudah dari awal pelajaran oleh Bu vendy sudah dibagi rata menjadi 6 kelompok, masing – masing 6 kelompok itu terdiri dari perempuan dan laki – laki. Bu Vendy menerapkan bahwa praktek Tata Boga itu harus ada perencanaan praktek yang isinya resep resep untuk minuman maupun makanan, yang terpenting untuk praktek kita juga harus membawa celemek,sendok,pisau,garpu masing masing, dan juga salah satu yang paling penting bagi kelompok adalah penilaian dari guru guru yang sudah ditentukan oleh Bu Vendy, dan jika tidak dinilai oleh guru guru biasanya kita disuruh jual ke anak anak dan hasil uang itu digunakan untuk kas kelompok. Jika kita belum menyiapkan perencanaan praktek atau ada halangan dari satu kelompok di kelas kita tidak bisa mengikuti praktek yang sudah ditentukan pada hari itu dan akhirnya ditunda minggu depan.

Menurutku pesan yang paling penting bagiku jika ada praktek di dalam ruangan manapun adalah kita masuk dalam ruangan sudah bersih kita keluarpun juga harus bersih, di dalam ruangan kita tidak boleh ramai,ramai hanya untuk diskusi pembuatan masakan atau minuman, jika kita ramai nanti mengganggu kelompok lainnya dan waktunya tidak mencukupi atau habis, karena waktu kita praktek hanya 80 menit itupun harus digunakan sebaik baiknya. Bu Vendy itu baik, karena waktu itu kelompok kami kekurangan bahan yaitu mixer,dan Bu Vendy meminjamkannya kepada kelompok kami. Aku dan kelompokku sangat senang hatinya karena sebelum praktek kami praktek dulu di rumah teman jadi tahu apa yang dibuat dulu dalam memasak. Dan paling aku suka dari Bu Vendy kalau ulangan harian pasti dikasih soal untuk latihan ulangan, aku senang bisa belajar dengan mudah dengan latihan yang dikasih oleh Bu Vendy dan setiap ulangan ataupun uts ukk Tata Boga aku selalu mendapat nilai diatas kkm,karena soal soal latihannya juga ada semua di buku Tabog yang sudah diberi sama Bu Vendy. Saya dan teman – teman itu rasanya kangen kalau tidak ada praktek, seruu bangett praktek Tata Boga, bisa mengolah membuat kreasi sendiri. Ternyata, kalau praktek Tata Boga itu juga ada pelajaran yang menyangkut fisika, mat, dan bahasa indonesia. Dari situlah selagi kita belajar memasak sekalian kita belajar matematika fisika dan bahasa indonesia secara tidak langsung. Pelajaran tata boga itu sangat gampang dan mudah terhadap materi, jika kita belajar dengan sungguh – sungguh dan fokus,kalau misalnya ada anak yang remidi itu berarti sudah menyepelekan tata boga karena Bu Vendy sudah berniat untuk membuatkan latihan kepada kita agar kita bisa mendapatkan nilai yang bagus atau lebih dari kkm. Pendapatku tentang buku nya Bu Vendy adalah pengertian pengertiannya sudah jelas dan mudah saya pahami, tetapi dari buku yang baru, gambar garnish nya kurang jelas bu.