Venia Notalia

Bu Guru & Ibu Rumah Tangga...

Selengkapnya
Navigasi Web
APAKAH KELAS 1 SD PANTAS MENDAPAT NILAI C LEBIH DARI 2 MAPEL ?

APAKAH KELAS 1 SD PANTAS MENDAPAT NILAI C LEBIH DARI 2 MAPEL ?

NILAI TIDAK MENENTUKAN KESUKSESAN SESEORANG

Sering kali kita mendengar kata tersebut, ya saya faham dan saya juga sepakat dengan hal tersebut banyak orang orang sukses didunia yang bahkan tidak mengenyam bangku pendidikan. Tetapi apakah kita pernah berpikir jika memang nilai bukan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam proses pembelajaran kenapa harus ada laporan hasil belajar?

masih dalam suasana pembagian rapot dimana kita masih merasakan semarak nya orang tua dengan nilai raport anak anak nya, kalau dulu di masa saya pasti pertanyaanya juara berapa?ada merah ngak?matematika berapa? inilah cerminan tolak ukur orang tua kita dahulu. karena itulah disini saya ingin membagikan opini saya yang mungkin nantinya bisa di tanggapi oleh orang lain dan mungkin membuka pikiran saya tentang peristiwa ini.

saya pernah menjadi guru honorer disekolah swasta dan juga pernah menjadi guru honorer di sekolah, jadi saya mengalami proses saat saya memberikan nilai akhir untuk siswa saya selalu mempertimbangkan berkali kali ketika harus memberikan nilai C kepada anak didik saya, banyak hal yang menjadi pertimbangan bukan hanya saat mereka mengerjakan nilai UTS atau pun PAS saya pikir sangat dangkal jika saya sebagai guru memberikan nilai hanya berdasarkan nilai akhir sedangkan anak anak kita melalui 1 semester yang kurang lebih 5 bulan mereka ke sekolah kemana proses yang mereka lalui?apa itu tidak bisa menyetuh sedikit hati kita sebagai guru?

saya belum faham dan tidak tau apa itu kurikulum MERDEKA BELAJAR karena saya sudah menjadi ibu rumah tangga dan tidak lagi bekerja disatuan pendidikan tetapi sebagai seorang yang pernah menjadi pendidik saya masih mengikuti perkembangan dunia pendidikan yang menurut saya pembelajaran paradigma baru yang sedang dijalan kan sekarang sangat memiliki keleluasan bagi guru dalam dalam mengelolah proses belajar bahkan memberikan nilai berdasarkan produk yang dihasilkan siswa begitupun untuk siswa kenyaman mereka dalam proses pembelajaran menjadi hal penting untuk guru pertimbangkan saat ini.

dari pemahaman saya di atas, ada satu cerita yang sangat membuat hati saya sedih dimana anak kelas 1 SD mendapatkan nilai Rapot dengan nilai C lebih dari 2 mata pelajaran ketika saya analisis nilai nya sangat tidak berimbang contoh : Bahasa indonesia C dengan nilai mungkin 78 sedangkan bahasa inggris 80 kemudian matematika bisa A dengan nilai 93 begitu juga perbedaan untuk nilai pengetahuan dan keterampilan jika di pengetahuan C maka di keterampilan bisa A. Ada juga pelajaran Aqidah dan nilainya juga C. padahal ini guru kelas loh? yang seharusnya faham akan keseharian anak tersebut.

kemudian karena hal ini sebagai orang tua pasti memiliki pertanyaan kepada guru kenapa bisa seperti itu?bagaimanakah anak saya disekolah?apa yang kurang? kemudian guru menjawab : hal itu karena anak nya belum lancar membaca?kelas 1 SD belum lancar membaca menjadi alasan kenapa dia bisa mendapat nilai C lebih dari 2? apa tidak ada nilai saat proses belajar nya?apa tidak ada nilai saat dia membuat PR?apa tidak ada nilai saat dia membuat tugas disekolah? untuk aqidah,bagaimanakah sikap anak tersebut disekolah?sedangkan menurut kami si anak ini anak perempuan yang patuh, pendiam dan dirumah juga sholat terbiasa bangun di subuh hari.

Dari hal diatas sangat banyak pertanyaan yang timbul di pikiran saya, apakah saya harus melihat satu persatu nilai yang diberikan guru tersebut karena saya sangat tidak puas dengan jawaban guru tersebut?bagaimana saya bisa meyakinkan diri saya untuk bisa menerima hal ini. memang bagi sebagian orang mungkin ini hal sepele tetapi menurut saya saya nilai bisa menjadi motivasi siswa untuk lebih berprestasi lagi jika ini terjadi kepada anak kecil masih kelas 1 SD bagaimanakah perasaanya?saya orang dewasa pun kecewa bagaimana dengan anak tersebut? terkadang kita harus memikirkan dampak nya kepada anak anak tidak hanya melihat garis besarnya saja.

satu pertanyaan besar saya kepada guru guru yang sangat saya hormati, APAKAH ANAK KELAS 1 SD HARUS BISA MEMBACA? bagaimana dengan anak anak yang belum bisa membaca apa mereka tidak mendapatkan hak yang sama untuk medapatkan nilai baik karena pada akhirnya hanya kemampuan membaca nya saya yang dinilai?untuk kasus tadi jika guru memberikan nilai berdasarkan hasil ulangan bagaimana anak anak kelas 1 SD yang belum bisa membaca bisa menjawab soal tersebut?bahkan mungkin walaupun anak anak sudah lancar membaca apa mereka faham tentang isi bacaan? saya sangat ingat dulu saat SD adalah tempat dimana kita belajar dengan senang belajar membaca belajar menulis itula kenapa guru SD sangat berkesan dan berjasa untuk saya dari sanalah saya bisa mengenal huruf A-Z, apa karena pergeseran zaman anak kelas 1 SD wajib membaca?

kesimpulan terakhir saya dari tulisan ini adalah jadila Guru yang Humanis yang memanusiakan manusia jadila guru yang bisa menyentuh relung hati siswa agar harapan besar anak anak kecil kita yang masih di bangku SD tidak kandas hanya karena nilai yang kita berikan karena proses belajar mereka masih panjang, perlakuan kita sebagai guru sebagai tauladan untuk mereka akan menjadi kesan mendalam kepada anak didik kita. karena kita tidak pernah tahu hal kecil yang kita berikan kepada mereka akan berdampak besar terhadap kehidupan mereka nantinya baik atau buruk.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasannya keren,

24 Dec
Balas



search

New Post