Veni Kumala

Veni Kumala, Lahir dibumi Silampari, 12 Agustus 1992. Seorang anak rantau yang menetap di bumi perantauannya, JEMBER. Berangkat dengan bekal tekad dan nekat. Ba...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aroma Gas di Penghujung Bulan
Gambar diambil dari Bengkuluekspress.com

Aroma Gas di Penghujung Bulan

#tantangan hari ke-51

****

Lagi-lagi hujan melanda tiada henti. Kala mentari parkir di Peraduannya dan tak kunjung tampak sinarnya. Hujan menutupi sinarnya. Temaram siang berselimut derai yang mengurai tanpa putus. Diiringi dersik yang menerpa pepohonan bergoyang lunglai. Seolah mengajakku ikut menari bersamanya. Udara dingin dan sejuk ini membuat para cacing diperut ikut kegirangan. Memanggilku untuk memberi nutrisi bagi mereka yang mulai haus asupan.

Gontai langkah kaki kukayuh. Menuju dapur, tempat segala aktivitas masak memasak saban pagi dan petangku. Ku buka tudung saji yang menghiasi meja makan yang terasa sepi. Tara..... Tak ada sepiring menupun terhidang disana. Yah... Sesalku dalam hati. Aku baru ingat, kalau pagi tadi hanya masak nasi goreng 3 porsi saja. Dan langsung ludes diwaktu sarapan.

Dengan sedikit ogah ku buka kulkas yang menyimpan sayur mayur dan lauk mentah yang telah ku beli kemarin pagi. Seikat bayam ku ambil dan ingin segera ku masak. Bumbu untuk masak sayur bayampun sudah tersedia pun dengan sayurnya sudah ku potong-potong dan sudah ku cuci bersih. Di masa pandemi begini, sebaiknya sayuran dicuci bersih menggunakan sabun khusus pencuci sayur dan buah-buahan. Agar virus segera mampus. Saat ku hendak menghidupkan kompor, mencuat aroma gas yang mengusik hidungku. Ku coba beberapa kali ceklikan, apipun tak kunjung menyala. Aromanya semakin menyebar memenuhi setiap ruang. Aku yang selalu tidak berani untuk urusan gas, segera menghubungi pak Su yang tengah kerja dikantornya. Kata pak Su, aroma gas itu bertanda gasnya akan habis. Benar saja, saat ku memberanikan diri menggoyangkan tabung gas. Terasa sangat ringan. Alhasil cacing-cacing diperutpun kecewa. Karena tidak segera di beri makan. Dan aku, bertahan dengan rasa lapar hingga pak Su pulang membawa sekotak makanan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Diksinya bagus, abis baca tersenyum sendiri sebab ceritanya persis diriku.KEREN ABIIIS...

25 Nov
Balas

He... Terimaksih bu Enike. Saya sangat takut bu untuk urusan Gas. Mending lapar daripada ganti tabung gas sendiri

25 Nov

Kelaparan deh. Keren, Bun. Salam sukses.

24 Nov
Balas

He.... Terimaksih bu sudah menyambangi saya. Salam kenal dan salam sukses selalu

24 Nov



search

New Post