Veni Kumala

Veni Kumala, Lahir dibumi Silampari, 12 Agustus 1992. Seorang anak rantau yang menetap di bumi perantauannya, JEMBER. Berangkat dengan bekal tekad dan nekat. Ba...

Selengkapnya
Navigasi Web
Fans Garis Keras, BTS Mah Lewat

Fans Garis Keras, BTS Mah Lewat

#Tantangan hari ke-10

****

Sejak usia 2 tahun si kakak sudah akrab dengan berbagai jenis cerita dan tentu dari koleksi buku-bukunya full coloring. Kala itu memang dia belum kenal dengan huruf. Lah wong bicara saja masih sepata dua kata doang. Paling banter (bisa) manggil "bunda atau panda eh salah, buya maksudnya". Bagaimana dengan membaca!. Jelas dia belum bisa.

Tujuan saya hanya satu, agar dia tidak tergerus dengan dunia digitalisasi semata. Yang mana, hal ini tidak bisa di hindari, namun bisa di batasi. Berawal dari tujuan sederhana, ku tanam dunia literasi dirumah. Setiap bulan dia pasti mendapakan jatah buku. Kalau rezeki lagi longgar, ya bisa beli beberapa buku. Apalagi kalau toko bukunya lagi ada event diskon buku gila-gilaan. Saya pasti ikut gila juga ha.... Semua buku diangkut kekasir. Eits saya punya pakar ekonomi untuk meminimalisir derasnya aliran fulus berpindah tangan pada mbk-mbk cantik pemegang kas (uang) di meja kasir. Buya dengan sigap memilih dan memilah buku-buku tersebut. Awalnya 3-4 keranjang yang saya angkut eh setelah melewati manual filter, jadi tinggal satu keranjang deh. Ini kalau lagi diskon ya sob. Kalau harga normal mah kagak mungkin bisa segila itu, entar bisa gila beneran lah saya. Tahu kenapa? Ya karena asap dapur tidak mengepul. Suami tersungkur, anak terpukul hanya karena buku-buku berkumpul. No. I can keep this.

Bicara masalah belanja buku. Selama ini selalu belanja ofline. Setiap bulan pergi ke toko buku. Bahkan kebiasaan ini menjadi ajang refreshing bagi kami. Si kakak yang semula hanya sebagai reader isi buku saja, mulai merambat untuk mengenal siapa Penulis bukunya, apa penerbitnya bahkan untuk membeli buku saja berdasarkan 2 hal tersebut. Dia mulai banyak mengenal penulis cilik. Otaknya yang jenius tidak cukup hanya sebatas Tahu saja. Dia mulai merayu saya untuk membuat email. "buat apa kak emailnya" tanya saya suatu hari. "Mau kenal dengan penulis buku bun, Mereka punya akun, punya email. Aku juga harus punya agar aku bisa mengenal mereka dan mereka menganal aku" jawabnya penuh retorika. Ku buatlah email. "Bunda aku pinjam laptopnya ya, tapi tolong hubungkan dengan internet. Aku mau chat dengan kak Mutiara Sya'bani. Dia penulis kecil favorit aku bun". Cerocosnya tanpa henti. Jaringan internet sudah terhubung, ku jelaskan sekilas bagaimana cara pengoperasian email. Tak butuh beberapa detik, dia sudah lancar menggunakannya. Dia mulai asyik chatingan. Dari email, berlanjut ke sosmed (instagram), akhirnya tukaran no HP. Masuklah ke room WA. Disini saya perlu klarifikasi, instagram dan WA yang dia pakai semua hanya minjam punya bundanya. Kami sepakat tidak memfasilitasi dia dengan gadget. Tapi tetap kami beri pengetahuan tentang tehnologi. Walaupun anak-anak seusianya (usia 7 tahun) sudah banyak yang memiliki gawai. Namun tidak untuk dia.

Ketika sebagian masyarakakat Indonesia (dari balita hingga yang tua) tengah tergila-gila dengan artis korea. Drakor dan group band. Apalagi BTS, bisa membuat para emak-emak klepek- klepek dan lupa umur. Dia justru mengidola para penulis cilik. Mereka bersahabat. Saling memotivasi dalam dunia tulis menulis dan yang mereka obrolin tak lepas dari dunia perbukuan.

Gambar yang ada pada artikel ini bukan pemanis saja. Ini hasil perburuan kakak. Bundanya yang rodok gaptek dalam urusan online shop, benar-benar bingung memenuhi permintaan si kakak. "bunda aku boleh beli buku karya kak Muti tidak, tapi belinya langsung ke kak Muti. Aku mau Minta tanda tangannya dan Hand lettering" jelasnya panjang lebar. Takut proposalnya tidak diterima. Ditengah kebingunganku. Hadirlah sosok penyelamatku. Baru-baru ini ku panggil Bunsay. Ya bunsay Titik Murniyatim. Kasihnya tanpa pamrih. Hatinya putih bersih. Ikhlas menolong tanpa basa basi. Melalui beliaulah akhirnya si Kakak dapat menambah koleksi. Terimakasih bu Titik telah menghadiahi si kakak. Telah membuat kakak senang bukan kepalang. Terimakasih juga buat sahabat kakak, seorang penulis kecil yang sangat berbakat dan menginspirasi. Kak Mutiara Sya'bani. Semoga amal kebaikan kalian menjadi amal jariyah, yang pahalanya mengalir terus tanpa putus. Dan Allahlah Sebaik-baiknya sang Pemberi balasan. و الله خير الجزاء.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Love you kakak, luar biasa karakter kecilmu, orangtunya nih yang keren.....terimakasih juga buat dedek peri yang memiliki hati tanpa pamrih....

14 Oct
Balas

Terimakasih tuan guru. Masih butuh belajar dan berproses mbk

14 Oct

alasanku memanggil kaka Peri ada di tulisan ini.. :))

14 Oct
Balas

sepakat 100 %

14 Oct



search

New Post